*PERTH POV*
Rasanya aku ingin menyerah saja. Membuat Phi Saint tersenyum tidaklah semudah yang kubayangkan. Atau lebih tepatnya merupakan hal yang mustahil dilakukan oleh orang yang berkepribadian seperti aku ini. Aku sebenarnya tidaklah memiliki jiwa humoris sedikitpun. Jujur, terlahir di keluarga yang memiliki Pho(Ayah) yang selalu bersifat cool dulunya membuatku juga berwatak sama.
Lalu memiliki Mae (mama) yang lembut dan sabar bukan lah perpaduan yang dapat membuat keluarga ini dipenuhi dengan tawa menggelega disetiap harinya. Dan bodohnya, di sini aku dengan santainya bersikukuh untuk membuat sosok itu tertawa. Haha yang ada malah aku yang ditertawakan. Miris.
Sebenarnya di sekolah aku termasuk siswa yang memiliki teman yang dapat dihitung dengan jari banyaknya, bukan karena aku anti sosial hanya saja aku suka menyendiri dan ketenangan. Walaupun aku berada di klub bola, tapi aku tidak terlalu akrab dengan teman-teman yang ada di sana.Tapi entah kenapa kalau bersama dengan dia, aku seakan- akan menjadi diri ku yang lain. Menjadi Perth Tanapon yang jahil dan berisik. Bahkan agar dia kembali tersenyum, aku menambah daftar teman ku untuk mendapatkan ide dari mereka.
Ya atas saran mereka, banyak hal yang sudah kulakukan. Dari menjadi badut untuknya. Sayangnya gagal dan yang ada aku harus rela menjadi badut untuk dua hari ke depan di taman bermain. Kalian tahu, itu benar-benar melelahkan tapi setidaknya Phi Saint memberiku sedikit perhatian dengan kata-kata ketusnya seperti biasa. Lalu aku mencoba membuatnya tertawa dengan menampilkan video lucu padanya. Bukannya dia yang tertawa, yang ada aku yang sakit perut karena lelah tertawa melihat kekocakan dari isi video itu. Tak sampai di situ, aku mencoba membawa anjing yang imut untuknya, tapi dia malah menolaknya dengan alasan alergi. Padahal Phi Mean bilang kalau Phi Saint itu tak punya alergi pada apa pun. Ku coba hal lain dan hasilnya sama semua. GAGAL!
"AKHH! Aku harus apa sekarang?" teriakku kesal sambil memukul-mukul bantal di kasurku.
"Perth sayang~ jangan teriak-teriak seperti itu," tegur Mae ku, Earth Katsamonnat yang sialnya malah kuabaikan. Mae yang masih terlihat cantik dan muda dengan potongan rambut pendek di usianya yang hampir berkepala empat, akhir-akhir ini sering sekali menegur ku. Apa ini karena aku mulai sedikit berisik kalau sedang di rumah? Entah lah.
Kini yang kulakukan adalah mengalihkan tatapan ku, mengelilingi seisi kamarku. Menatap satu persatu barang-barang yang ku tata cukup rapi di setiap sudut kamar milik ku. Mungkin saja nanti aku akan mendapatkan ide dari sana. Setengah jam berlalu begitu saja. Lelah berpikir membuatku mengantuk jadinya. Akhirnya kuputuskan untuk menutup mata dan pergi untuk tidur siang sebentar.
Tidak sampai sepuluh detik, aku kembali membuka kedua mataku, "YEAA!!! ITU DIA!" teriaku kelewatan senang dan langsung bangun dari acara tidur siang beberapa detikku barusan. Pasalnya aku tiba-tiba teringat akan satu hal yang kujamin Phi Saint pasti bakalan suka dan tersenyum kali ini untuk ku.
"Ya ampun~ Perth sayang~! Mae sudah bilang jangan teriak-teriak begitu bukan!?" sepertinya kali ini Mae cantik ku itu benar-benar kesal. Terbukti dari suaranya yang ditinggihkan dari arah dapur. Maaf Mae untuk kali ini saja biarkan ku berteriak-teriak senang di kamarku sendiri.
"Krab... Sebaiknya aku bergegas ke rumah sakit sekatang sebelum hari mulai sore," maka dengan cepat kupinjam mobil milik Phi ku, Mark Tanapon. Untungnya dia tidak sedang ada kencang dengan Phi Gun. Lalu, aku pun langsung berlari terburu-buru ke arah pintu rumah kami.
»"Perth sayang~ mau kemana sore-sore begini kha?" tanya Mae sedikit berteriak dari arah dapur kembali.
"Perth mau menjumpai teman dulu na Mae sayang~" balas ku sambil menyempatkan memeluk tubuhnya dari belakang dan mencium pipi putihnya sayang. Kadang aku sedikit cemburu dengan Phi ku. Dia mendapatkan kulit putih dari Mae, sedangkan aku mendapatkan kulit tan dari Pho. Huffff... Tak apa, setidaknya aku memiliki ketampanan yang lebih banyak dari nya. B-)
KAMU SEDANG MEMBACA
1.[End] Thank You For Making Me Smile (PerthSaint)
RomancePerth Tanapon bukanlah pemuda yang humoris. Dia hanyalah seorang pemuda biasa dengan keperibadian yang biasa juga. Tapi entah kenapa ia begitu berusaha untuk membuat si dingin Saint Suppapong agar tersenyum kembali. Yang ternyata pada akhirnya, seny...