Hari sabtu merupakan hari yang seharusnya menjadi salah satu paling di nanti oleh kebanyakan anak muda, khususnya mereka yang memiliki pasangan. Termasuk di antaranya, adalah Chandra Nara Galvin.
Tapi tidak untuk hari ini. Chandra memejamkan mata, mendengarkan lagu favoritnya dari earphone yang terpasang di kedua telinga.
Jika bukan karena Nadir yang mendadak membatalkan janji temu dengannya pagi tadi lewat line, Chandra tidak akan mau menghabiskan sabtu sorenya bersama kelima manusia paling menyebalkan ini.
Chan maaf ya..
Tadi Mama bilang katanya malem ini aku harus ikut ke acara kumpul gitu di rumah Opa. Ga enak soalnya aku udah ga dateng 2 kali di acara keluarga besar ini. Oiya, ntar sore aku sempetin VC deh kalo udah kelar ngerjain tugas sama Lumi. See u!Dan sekarang di sini lah Chandra, duduk sendiri dalam ruang kerjanya di studio dan mengabaikan Brian serta anggota Enamhari lainnya, yang sedari tadi sibuk berteriak menanyakan kapan rapat akan di mulai. Mungkin ini sudah yang ke lebih dari sepuluh kalinya juga Chandra membaca ulang pesan dari Nadir, memastikan bahwa dia tidak salah baca tentang Nadir yang berjanji akan menghubunginya sore ini.
Chandra hendak beranjak untuk mengambil botol air di meja luar ketika tiba-tiba ponselnya berdering.
Akhirnya..
Nadir incoming video call
"Lama banget sih kamu, kirain lupa" Chandra langsung memasang wajah sebalnya ketika melihat Nadir dari layar ponsel yang sedang merapikan kucir rambutnya.
"Wah si bapak langsung marah-marah aja nih. Aku baru pulang tau, nih liat sampe ga keramas dulu mandinya" Nadir mendekatkan helaian rambutnya ke arah kamera.
"Pantesan bau" ledek Chandra.
"Aku matiin ya Chan" ancam Nadir.
"Hahahha jangan dong jahat banget pacar gue"
"Abisnya kamu nyebelin"
"Tapi sayang kan.."
"Yeuu PD!" tukas Nadir sambil memutar bola mata jengah.
"Gimana tugasnya tadi?" tanya Chandra membuka obrolan kali ini.
"Ya gitu deh. Pusing banget aku tuh semester akhir gini" Nadir meletakkan dagunya pada kedua tangan yang menangkup di atas meja.
"Semangat ya, pokoknya tetep harus semangat.." Chandra berhenti sebentar sebelum kemudian melanjutkan kalimatnya dengan suara sangat pelan bahkan hampir tidak terdengar.
".. Kalo udah lulus kan bisa cepet aku lamar"
"Apa Chan? Kamu ngomong apa sih kumur-kumur gitu gak jelas" Nadir memajukan posisi tubuhnya untuk mendekat ke arah ponsel.
"Ngomong apa? Gak ada kok" Chandra menggaruk lehernya yang tidak gatal.
"Udah 17 hari tau.." lanjut Chandra mencoba mengalihkan pembicaraan.
"17 hari apanya?"
"Kita gak ketemu. Pas kamu luang, akunya sibuk ngurusin Enamhari. Terus giliran aku luang, kamu sibuk nugas. Udah janjian mau ketemu, eeeeh malah tau-tau ada acara"
"Ya ampun kamu sampe segitunya ngitungin hari"
"Ya iyalah. Punya pacar deket gini rasanya kaya LDR aja. Kabaran cuma lewat telpon pas mau tidur. Dih gak banget"
"Dasar tukang ngomel. Yaudah maafin aku deh yang tiba-tiba ada acara. Apa perlu ku suruh Mama juga minta maaf karena udah ajakin aku mendadak"
"Heh jangan! Enak aja lu! ntar yang ada di blacklist gue dari daftar calon menantu"
"Hahaha panik amat si bapak. Makanya jangan marah muluk. Besok aku samperin ya ke apart"
"Bohong"
"Gak mau nih?" Nadir dengan nada ledekannya.
"Eh apaan.. Bukan.. Emang aku bilang gak mau gitu?"
"Pake ngatain aku bohong sih"
"Emang beneran besok bisa?"
"Bisa kok.. mudah-mudahan hehe"
"Tuh kan!"
"Iya..iya, besok aku beneran gak ada rencana apa-apa. Malem ini kan bakal kumpul keluarga, jadi kalo besok pas minggu ijin Mama mau keluar pasti boleh"
"Yaudah. Udah janji jangan gak di tepatin loh!"
"Nad temenin mama ke supermarket dulu yuk beli buah untuk opa" terdengar suara dari luar kamar.
"IYA MAAAH.." sahut Nadir
"Udah dulu ya, di panggil Mamah tuh akunya." Nadir meraih posel yang sedari tadi di sandarkan pada lampu belajar di atas meja.
"Woooo baru juga 5 menit" Chandra terlihat kembali cemberut.
"Besok kan ketemuuuu.. udah ya jangan cemberut nambah jelek tauu. Babayyy bawel muah"
Belum sempat Chandra menjawab, Nadir sudah lebih dulu memutuskan sambungan.
"Yaelah nasib gue" ketika baru saja ingin mematikan ponselnya, tiba-tiba kembali berdering.
"YESSS!"
"Sial. Gue kira Nadir. Ngapain sih ni orang VC segala??!"
*layar ponsel*
Boss Jun incoming video call
**
Apa kabar?
Akhirnya bisa update setelah berbulan lamanya.
Semoga kalian suka dengan bagian Chandra..Terimakasih :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Just a Story
Ficción General"It's all about quality of life and finding a happy balance between work and friends and family." - Philip Green