9. Jangan Cuek Lagi! 🌾

396 31 11
                                    

Happy reading

"Berbicaralah dengan benar! "

🌿🌿🌿🌿


Saat ini Dirga bersama teman temannya sedang berada di rooftop sekolah, mereka sedang bersantai dengan perbincangan yang ringan.

"Dir lu pacaran sama Clara? " tanya Nathan tiba tiba membuat semua menatap Dirga serius.

Dirga hanya tetsenyum mendengar pertanyaan itu, entahlah pertanyaan itu sangat menggelitik hatinya.

Ketiganya menatap Dirga dengan tatapan kesal, sedangkan Dirga terus tersenyum tanpa mempedulikan ketiga sahabatnya itu.

"Kalo di tanya tuh jawab malah tebar gigi!! gue doain giginya pada lembek semua!! " kata Felix terkekeh kecil.

Gio tertawa mendengar ucapan temannya itu, "aminn! Bener nih Dir lu pacaran? "

Dirga mengakhiri senyumannya, ia merubah raut wajahnya menjadi dingin dan serius.

"Enggak! " jawab Dirga dengan menggelengkan kepalanya pelan.

Felix dan Gio saling berpandangan satu sama lain, mereka cukup bingung dengan jawaban Dirga yang tak mengakui hubungannya. Padahal satu sekolah telah tahu, bahwa Clara dan Dirga itu berpacaran karena kejadian tadi di kelas Dirga.

Dirga memutar mutarkan ponselnya, "kata lu gue harus cari pelampiasan, cari perlindungan dari cewek-cewek bar bar sekolah. Ya gue akuin Clara sebagai pacar biar gue di jauhin sama para jalang! "

Gio dan Felix terlonjak kaget, sedangkan Nathan memberhentikan permainannya dan mencoba fokus mendengarkan ucapan Dirga.

"Dir, dia cewek. "

"Karma itu real Dir. "

"Mending jangan di lanjutin! "

Mereka bertiga bukan sok suci, karena melarang atau menasehati Dirga. Hanya mereka bertiga telah merasakan sebuah karma yang membuatnya jera, dan mereka bertiga tak ingin Dirga merasakan karma itu.

"Lu manfaatin Clara? " tanya Nathan menatap Dirga dengan tatapan heran dan sedikit bingung.

"Lu mainin Clara? " tanya Gio dan Felix bersamaan.

Dirga kembali tersenyum, hari ini pria dingin itu cukup banyak tersenyum karena hatinya dalam keadaan yang baik.

"Iya, kaya lu pada kagak suka gitu aje. Dia tuh jalang suka jalan sama siapa aja, gue mau kasih dia pelajaran dengan mainin dia plus jadiin dia tameng gue dari cewek barbar! " jelas Dirga mengusap ngusap perutnya yang memiliki tonjolan tonjolan karena seringnya ia berolah raga.

Ketiganya terdiam, mereka ingin melarang Dirga tetapi Dirga memiliki sikap yang keras kepala. Mereka bertiga berdoa jika keputusan Dirga itu adalah keputusan terbaik untuk semua orang, meskipun ada beberapa pihak yang tersakiti.

Dirga teringat akan janjinya bersama Clara yang akan ke kantin bersama, ia bangkit dari kursi yang tengah ia duduki bersama Felix. Tangan Dirga mencoba menata kembali rambutnya yang rusak karena tertimpa angin angin di rooftop, perasaan Dirga sedikit aneh.

Pria itu ingin segera menemui gadis itu dan yang paling gila, Dirga merindukan wajah dan tingkah laku Clara yang begitu absurd.

"Mau kemana lu? " tanya Gio menatap Dirga yang tengah sibuk dengan rambutnya.

"Ngantin sama mainan gue, jangan ngikutin bye! " jawab Dirga pergi keluar dari Rooftop dengan terburu buru.

Tanpa Dirga dan kawan kawannya ketahui ada seseorang yang merekam obrolan mereka sedari tadi, padahal jarak mereka sangat dekat dan mungkin terlihat jika di dekati.

(✔) Save Me Please!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang