11. kenyataannya 🌴

411 33 8
                                    

Happy reading

"Terkadang kenyataan itu menyakitkan! "

🌴🌴🌴🌴🌴🌴🌴











Terlihat seorang gadis tengah menatap seorang laki laki yang tengah terlelap di ruang uks, gadis itu menyunggingkan senyuman lebarnya.

Tangan Clara, ya gadis itu adalah Clara. Ia mengusap ngusap hidung mancung milik Rakry dengan gemas, "lucu! "

"Rarkyyyyyyyy!!! " teriak Clara di samping telinga Rakry.

Rakry membuka matanya, ia langsung berlari keluar uks.

"Ahhh kebakaran lari takut gosong ahhhh!!!" teriak Rakry terus berlari menjauhi uks.

Clara mengejar Rakry yang berlari cukup kencang dengan tertawa lebar, "idih gila Kry woiii!! Rak buku! "

Rakry tersadar, ia langsung menghentikan langkahnya dan membalikkan tubuhnya menghadap Clara.

"Gua bukan rak buku! " katanya dengan mengerucutkan bibirnya.

Rakry berjalan mendekati Clara dengan rambut yang berantakan dan wajah bantalnya, hal itu mungkin terlihat menjijikkan tetapi sebaliknya Rakry malah semakin terlihat tampan.

'Tampan! ' batin Clara.

Clara tertawa lebar melihat Rakry seperti itu di hadapannya, "jelek! "

Rakry mengangkat kedua bahunya tak peduli, ia malah semakin menunjukan ekspresi kesal dan menggemaskannya.

"Maaf, makan yok ngantin gitu! " kata Clara menyeret tangan Rakry ke kantin dengan penuh semangat.

Rakry mengikuti Clara dengan patuh, semua orang menatap keduanya dengan tatapan tajam.

Keduanya sudah semakin dekat selama seminggu ini, mungkin Rakry berusaha mengobati luka Clara yang begitu dalam tetapi kenyataannya Clara masih sering menangis di malam hari karena teringat akan Dirga.

"Kemaren Dirga sekarang Rakry hahha"

"Jalang"

"Mau rebut aa Rakry idih"

"Pelakor"

"Sama Rakry ae gpp biar Dirga sama gua!"

"Sok cantik "

"Baju di kecilin body b aja juga"

Clara menundukkan kepalanya mendengar semua cacian untuk dirinya itu, ia sudah bosan mendengar semua hujatan dari para siswi. Padahal semuanya bukan seperti yang mereka pikirkan, "hm. "

Rakry type cowok peka akan keadaan sekitar, ia menatap Clara dan langsung mengeluarkan sebuah earphone berwarna merah terang di saku bajunya.

"Suka lagu apa? " tanya Rakry menatap manik manik indah milik Clara.

Clara menatap Rakry bingung, tetapi Rakry malah tersenyum lebar.

"Korea, " jawab Clara dengan tersenyum tipis.

Rakry menganggukan kepalanya pelan, ia langsung memasangkan earphone di telinga Clara.

Lantunan musik yang indah membuat Clara tersenyum lebar, Rakry memang tak salah memilih lagu karena lagu ini sangat sering Clara nyanyikan karena liriknya yang cukup menyentuh dan suaranya penyanyinya yang sangat lembut sehingga membuat Clara sangat nyaman.

Call you mine - Jeff Bernat

Meskipun bukan lagu Korea tetapi Clara sangat menyukai lagu ini, bahkan sekarang Clara menikmati kelembutan suara penyanyinya.

(✔) Save Me Please!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang