12. Dia Kenapa? 🌳

363 32 8
                                    

Happy reading

"Sebuah berubah karena merasakan cinta apakah itu salah? Selagi itu menuju jalan yang baik kenapa kalian harus melarangnya! "

🌳🌳🌳🌳🌳🌳🌳









Clara berlari sejauh jauhnya dari rooftop, ia terdiam di sebuah gudang yang di penuhi dengan barang barang yang rusak. Clara mendudukkan dirinya di lantai, ia menangis meluapkan semua rasa sakitnya.

Clara menyalahkan dirinya kenapa dia bisa menyukai laki laki semacam Dirga, semakin Clara membenci dan melupakan Dirga rasa cinta serta rasa sayang nya semakin besar untuk Dirga.

"Sebenernya ada banyak hal yang selalu nyadarin gue, bahwa mencintai lo itu sesusah ini. Tapi, lagi lagi ego gue selalu menolak kebenaran itu. Dan pada akhirnya, gue emang sesuka itu sama lo! "

Clara menangis dengan keadaan memeluk lututnya, gadis itu menatap sekeliling gudang yang gelap dan sunyi. Tidak ada rasa takut sedikit pun di diri Clara, ia hanya merasakan bagaimana hatinya yang tersakiti oleh oknum bernama Dirga.

Clara menghapus air matanya dengan cepat, ia menyunggingkan senyuman ketusnya.

"Ini resiko jatuh cinta! " gumam Clara dengan tertawa dan air mata yang masih terus mengalir di mata indahnya.

"Hahahha hiks hahahha hiks. "

Sungguh Clara saat ini seperti pasien rumah sakit jiwa, karena bibirnya tersenyum lebar tetapi matanya menangis sendu.

Clara terdiam mengingat orang orang yang ia sayangi, ia seharusnya tak seperti ini apalagi ini hanya karena seorang laki laki yang tak pantas untuknya.

"Move on! " gumam Clara dengan penuh semangat, "meskipun sulit, bakal gue coba! "

Clara bangkit, ia menghapus air matanya dan mengubah raut wajahnya menjadi ceria dan penuh senyuman.

"Fake banget sih gue! "

Gadis itu memegang knop pintu, tetapi belum sempat ia membukanya Clara melihat dua orang pria yang cukup ia kenali.

Dua pria itu adalah Gavin dan Rio, kedua sahabat Rakry. Clara terdiam, ia tak melanjutkan langkahnya karena ia ingin mendengarkan perbincangan kedua pria tampan itu.

"Gue benci sama Dirga! " kata Rio mengusap ngusap rambutnya yang terlihat sangat berantakan.

Gavin terkekeh kecil, ia menyandarkan punggungnya ke tembok.

"Apalagi gue! Gue udah benci banget sama tuh orang satu! " katanya sambil mengepal kan tangannya.

Clara semakin tak ingin melewatkan obrolan ini, bagaimanapun ia masih memiliki perasaan kepada Dirga.

Rio menyandarkan tubuhnya ke pilar yang berada di sampingnya, "Gimana kalo kita bumi hanguskan? "

"Ehm entahlah, kita harus diskusi dulu sama yang lain terutama Rakry! " jawab Gavin pelan.

"Kita bikin bonyok terus buang dia ke hutan biar mati di makan beruang! " katanya dengan diiringi kekehan kecil.

Clara terdiam, mereka itu adalah seorang pelajar tetapi sikapnya seperti seorang mafia batin Clara.

"Basi, kita udah lakuin itu dan lihat dia selamat! " ucapnya mengingat kejadian beberapa waktu lalu yang mengerjai Dirga dengan membuatnya tersesat di hutan, tetapi belum satu jam Dirga sudah keluar dari hutan itu.

"Gimana kalo kita ajak ke club terus bikin video sex, nah kita sebar videonya. Hancur reputasi nya wajah sok ganteng, sok arogannya bakal nunduk malu dan frustasi terus bunuh diri! " lanjutnya tersenyum lebar.

(✔) Save Me Please!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang