Destiny 3

3 0 0
                                    

Ayah Chila yang sering dipanggilnya dengan sebutan Big boss itu katanya bertemu ibunya saat ia sedang duduk di bangku SMA .

"Bun , bunda sama ayah katanya dulu ketemu waktu SMA ya?" Chila duduk disofa ruang keluarga , Lira sedang menonton televisi sambil memakan cemilan.

"Ayah dulu gimana bun orangnya? waktu bunda pertama kali ketemu ayah?"

Lira menoleh ke arah Chila , ia menyimpan toples makanan nya itu diatas meja . lalu ia duduk menghadap Chila .

"Ayah kamu itu dulu orang nya galak banget , cuekan , dingin nggak pernah deket sama cewek apalagi pacaran dan perasaannya tuh suka berubah-ubah." Ucap Lira.

"Kenapa bunda suka sama ayah kalau dia galak sama dingin?" Tanya Chila. Lira tertawa mendengar pertanyaan putri nya itu.

" Bunda-- nggak tahu , mungkin karna bunda terbiasa sama ayah kamu waktu itu. oh iya , bunda juga suka cowok dingin." Ucap Lira seraya mengetuk dagu nya menggunakan jari telunjuk.

"Kenapa bunda?" Tanya Chila penasaran.

"Karna bunda ini orangnya hangat . jadi cocoknya sama cowok dingin , kan ibarat kalau orang kehangatan pasti nyari nya ketempat dingin untuk menyejukkan , tapi kalau kedinginan orang pasti nyari tempat yang hangat biar bikin tubuhnya nyaman . nah , bunda pilih ayah kamu tuh karna kita bisa saling melengkapi." Ucap Lira.

Chila mengulum senyumnya , karena mendengar cerita bundanya itu . Chila suka melihat wajah bundanya ketika malu , pipinya merah meredam .

"Wah asik banget kayaknya , nonton apaan nih?" Ucap Andre ayah Chila.

"Ayah , sini duduk . bunda lagi ceritain first impresion dan alasan bunda suka cowok dingin kayak ayah."

Andre mendekati istri dan putrinya itu , kini ia duduk disamping putrinya. kini Andre dan Lira tertawa sembari menceritakan kisah nya pertama kali bertemu . Chila sesekali tersenyum geli mendengar romansa cinta bunda dan ayahnya .

~~~~~~~~~~~~~~~~♡~~~~~~~~~~~~~~~

Arkana berjalan menuju kamarnya , ia melewati abangnya yang sedang menonton televisi .

"Dek , mama nyariin lo tadi tumben lo pulang lama?"Tanya Ferrel abang kandung Arkana yang tengah menempuh pendidikan tertinggi di universitas pelita .

"mama dimana bang? " Arkana menoleh ke arah abangnya itu .

"Dikamar , samperin aja . papa lagi dibandung." Ucap Ferrel.

"Oke." Arkana menaiki tangga satu-persatu , tujuan pertamanya adalah kamar nya sendiri , ia merebahkan tubuhnya sebentar dan ke kamar mandi membersihkan diri.

Kini Arkana sudah terlihat segar , ia hanya memakai celana pendek selutut dan baju kaos putih .

"Ma , kata bang ferrel mama manggil kana . ada apa ?" Tanya Arkana yang kini duduk di tempat tidur Dina , mama nya.

"Kamu bisa anterin mama ke rumah teman mama nggak? ada arisan , abang kamu mau ke tempat kuliahnya nemuin dosen." Ucap Dina sambil bersolek didepan meja hiasnya.

"Gampang itu mah , Kana siap-siap dulu ya ma." Arkana keluar dari kamar Dina dan berjalan munuju kamarnya.

Tidak sampai 10 menit , Arkana sudah siap . kini ia memakai Celana panajng hitam dan kaos putih lengan pendek.

"Ma , kana tunggu didepan." Ucap Arkana sedikit nyaring karena mamanya yang masih sibuk didalam kamarnya , Arkana kini sudah berada di ruang tamu sembari menuju ke teras rumahnya.

"Dek lo tungguin mama sampe dia pulang , ntar mama nekat make Taxi lagi."Ucap Ferrel yang kini sedang berjalan menuju mobil merahnya itu .

"Ahsyiaappp bossq" Arkana berucap sambil meletakkan kedua jari tengah dan telunjuknya di ujung alis nya itu dan melemparkannya.

DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang