"Aduh!-- gue dimana?" Chila memegang kepalanya yang masih terasa pusing , ia melihat sekitar nya .
"Loh kok lo--" Chila mengerutkan jidatnya setelah melihat orang yang sedang berada didepannya.
"Gue yang nolongin lo dari angkot itu." cowok itu bangkit dari duduknya dan berjalan mengambil segelas air putih diatas meja belajarnya.
"besok-besok kalau lo nggak tahu , jangan sok tahu"
"Pakai naik angkot segala , tu angkot bukan nuju kerumah lo." cowok itu menyulurkan segelas air putih ke Chila , Chila pun segera meminumnya .
Chila hanya terdiam , ia tidak tahu kalau angkot itu ada tujuan daerahnya masing-masing , Chila kira kalau angkot sama kayak taxi yang bisa request kemanapun kita mau.
Chila bangkit dari tempat tidur , lalu ia beranjak keluar dari kamar itu . tapi baru satu langkah ia berjalan Arkana menahannya.
"Mau kemana ? jangan banyak gerak . gue anter pulang." Arkana merangkul Chila membantu nya berjalan karena langkah Chila masih sempoyongan.
"makasih" Ucap Chila , tidak direspon oleh Arkana ia hanya diam dan menatap ke arah depan menuju mobilnya .
sepanjang jalan Arkana tidak bersuara , ia fokus menyetir dan menghadap kearah depan . Chila mengambil ponsel di dalam tasnya . Mata Chila membulat setelah ia melihat belasan telpon tak terjawab .
"OMG!! bunda nelpon gue berkali-kali . aduhh gimana ni bunda pasti khawatir sama gue." Chila gelagapan , ia menelpon balik bunda nya tapi handphonye mati .
"Ya Allah , mati lagi nih hp. mampus!mampus! guee bakalan diceramahin sama bunda." Chila menepuk jidatnya berkali-kali . sekarang sudah jam setengah delapan malam , ia yakin keluarganya sedang menunggunya pulang sekarang.
Arkana yang melihat Chila panik pun tertawa tipis . Chila tidak tahu kalau Arkana sudah menyuruh mama nya untuk menelpon bunda Chila kalau Chila sedang berada dirumah nya .
"jangan panik gitu , muka lo jelek kalau lagi panik." Arkana melihat kearah Chila sebentar lalu kembali melihat kearah depan.
"gue udah nyuruh nyokap gue buat ngabarin ke bunda lo , udah tenang aja." Arkana berucap manis , ia melemparkan senyum manisnya itu ke Chila .
"Ya Allah , cakep juga ternyata tu anak" batin Chila.
"huftt--- lega gue , kenapa lo nggak ngomong dari tadi ke gue?"
Arkana tidak menanggapi Chila , ia terus menyetir hingga sampai dirumahnya Chila. mobil Arkana terparkir di halaman rumah Chila , Chila langsung berlari kedalam rumahnya . Arkana mengikuti Chila dari belakang .
"Bun" panggil Chila . Chila berlari dan memeluk Lira yang sedang duduk menonton televisi. Chila menangis , ia masih syok dengan kejadian tadi .
"Chila , kenapa?" tanya Lira yang kebingungan melihat putrinya menangis .
Arkana langsung menghampiri Lira dan bersalaman . Arkana melihat Chila yang sedang menangis dipelukan Lira , Lira bertanya ke Arkana dengan melalui isyarat .
"Maaf tante , tadi Chila dibawa orang asing yang ngaku-ngaku jadi supir angkot. Tadi kana nggak sengaja lewat Chila yang naik angkot bukan nuju ke alamat tante jadi Kana buntutin." Ucap Arkana menjelaskan semua yang terjadi secara detail.
"Aduh , kamu nggak papa sayang? kenapa kamu mau naik angkot? bunda kan udah ngelarang kamu , bunda mau kamu naik taxi aja kalau nggak minta jemput sama bang Tono" Bang Tono adalah supir pribadi milik keluarga Alexander yang sudah bekerja sejak Chila masih kecil .
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny
Teen FictionChila sosok wanita yang ramah ke semua orang , dia bukan wanita cantik dengan bodygoals nya . badan nya mungil dan wajahnya manis . sosok wanita yang selalu ceria ini bertemu dengan lelaki yang mempunyai sikap bertolak belakang dengan Chila . Arkana...