"Ahhh..."
Teriak seorang cewek di bawah guyuran air hujan yang cukup deras siang ini. Seragam sekolah yang di pakainya sudah basah kuyup.
Cewek dengan iris mata coklat terang itu menangis dan tertawa di saat yang bersamaan.
Dia menyukai hujan. Hujan yang bisa membuat nya menutupi sisi lemahnya dari orang orang.
Dia menyukai hujan karena suara hujan dapat menyamarkan teriakan lantangnya yang menyedihkan.Dia suka semua tentang hujan. Genangan, dan kenangan. Semuanya tanpa terkecuali.
Di genggaman tangannya terdapat sebuah foto yang sudah di laminating. Foto yang menampilkan wajah lemah lembut khas ibu pada umumnya, sedang menggendong seorang bayi perempuan cantik yang mana adalah dirinya sendiri.
Dibelakang foto tersebut terdapat tulisan tangan mama nya, bertuliskan, "Starla, anak ku tersayang"
"Mama jahat!..." teriaknya sambil menangis sesenggukan melihat foto dan tulisan tangan itu.
"Mama tinggalin Acha, Acha benci Mama! tapi Acha rindu, Acha sayang Mama. Acha pengen ketemu Mama.." lirih nya lagi.
Dia menangis, kemudian tertawa, lalu menangis lagi. Begitu seterusnya sampai dia lelah.
Foto itu di genggamnya kuat kuat. Rasanya miris. Dia hanya mengenal sosok ibu tersebut sebatas foto saja.
Tak ada yang lain yang dia tau tentang Mama nya.
Semua tertutupi, semuanya terasa abu abu dan misterius.
Semua nya terasa memusingkan di kepala.
"Kenapa Acha cuma bisa ngerasain waktu 1 bulan sama mama!! Kenapa mama tinggalin kenangan buat Acha disaat Acha belum tau apa apa. Kenapa mama buat kenangan yg gk pernah bisa Acha ingat?! Kenapa ma?!"
Dia menangis lagi, sampai rasanya sesak. Tangan nya kebas mati rasa.
Ingatan manusia mulai muncul saat ia berusia 5 tahun. Sebelum 5 tahun, semua yg pernah di jalani nya hanya pengisi hidup semata. Ia tidak akan mengenal atau bisa mengenang sebuah kejadian masa lampau.
Sama seperti Acha, selama mama nya mengasuh dirinya hingga umur 1 bulan dan meninggalkan nya, dia tidak akan pernah ingat bagaimana rasanya di berikan kasih sayang oleh sang ibu.
Hujan sudah mereda, Acha juga sudah letih menangis. Dia memutuskan untuk pulang saja. Acha menaiki motor ninja hitamnya dan pulang kerumah.
Saat sampai di teras rumah nya dia berpapasan dengan Ivan, Abang nya.
"Main hujan lagi?" Tanya Ivan.
Gadis yang lebih mungil dari Ivan itu hanya menyengir.
"Hehe, Abang gak marah sama Acha kan?" Tanya Acha sambil mengeluarkan jurus andalan nya, Puppy eyes.
"Ck, Nanti sakit kalau main hujan terus Cha"
"Acha gak bakalan sakit. Acha kan kuat bang"
"Ia deh kuat. Percaya Abang mah. Buktinya dulu boy di film anak jalanan mati aja nangis nya sampe seminggu" sindir Ivan.
"Ihhh abang! Jangan di ingetin.. kan Acha jadi malu" rengek Acha.
"Lagian, mau aja di bodoh bodoh'i sama sinetron"

KAMU SEDANG MEMBACA
PEGASUS
Подростковая литература#2 Pegasus [21 juni 2020] PEGASUS Meskipun lahir dari hubungan terlarang, Pegasus tetap bercahaya diantara dewa dewa. REYGEL MAHESA ALDEBARAN Tak jauh berbeda dengan pegasus, Aldebaran juga terlahir dari hubungan yang terlarang. Tak ada satu pun...