Dan aku ditampar oleh perempuan itu.
Dan gak pakai lama perempuan itu langsung pergi meninggalkan kevin dan aku.
Namun kevin tak tinggal diam, dia langsung mengejar perempuan itu sambil berkata.
"Tunggu aku sayang"kepada perempuan itu.
'Sayang?'
Aku hanya membeku di tempat dan tak tahu harus apa.
Selang lima menit kevin memberikan ku pesan.
Ting!
Kevin : maaf aku ada urusan penting ini password kamar ku '1213' kau istirahat saja di kamar ku, aku janji sebelum pukul jam enam sore aku sudah ada di sana, dan tidak usah menunggu-ku.
Read!
Aku hanya mendengus nafas kesal.
Rasanya ku ingin pulang dan merengek ke ibu-ku seperti diriku sepuluh tahun yang lalu yang menangis karena tidak dibelikan boneka panda.
Karena diri-ku habis makan banyak, rasanya sangat malas untuk turun ke lantai basement dan mencari kendaraan untuk pergi rumah ibu-ku.
memencet tombol password kamar nya kevin saja aku sudah malas rasanya.
Mau tidak mau aku harus kembali ke kamar nya kevin, karena kalau tidak, orang-orang disini akan melihat ku seperti monster yang sangat menakutkan, yang ingin memakan anak-anak kecil.
Rambut berantakan, baju yang acak-acakan, wajah memerah akibat kesal dan ditampar oleh perempuan itu, yang bahkan aku tidak tahu namanya.
Kevin's Room.
Setelah masuk, aku mendudukan bokong ku di sofa, dan mulai memainkan ponsel dan membaca dan membalas pesan-pesan yang masuk, satu persatu, lalu tertidur.
3 hari kemudian
Hari-hari ku bersama kevin tidak seindah hari pertama kita, sekarang kita seperti seolah-olah tidak mengenal satu sama lain, aku sibuk dengan urusanku dan dia sibuk dengan urusan nya, tidak ada yang namanya jalan berdua lagi di mall, tidak ada candaan nya yang membuat diriku kesal lagi.
Namun hubunganku dengan
iqbal-pun jadi membaik.Pagi.
Aku bangun dari tempat tidur-ku karena alarm yang mengganggu tidur nyenyak ku itu, lalu aku duduk sebentar di tepi tempat tidur untuk mengumpulkan nyawa-nyawa ku, setelah itu baru aku mandi.
Untuk kamar, sekarang aku sudah pisah kamar dengan nya, aku tidur dikamar nya, dan dia tidur di kamar sebelah, dengan memakai kasur kecil, sementara aku, memakai king size bed miliknya.
Seperti biasa setelah aku keluar dari kamar, pasti sudah ada dia yang sedang memasak.
Ya, karena aku tidak bisa memasak, sebenarnya bisa saja kita selalu membeli makanan di luar, namun dia adalah seorang atlet yang
di-haruskan memakan makanan yang sehat-sehat dan itulah sebab-nya dia belajar memasak lewat internet."Makanlah"lalu dia memberikan ku sebuah sandwich yang kelihatan-nya sangat lezat.
"Nanti pulang lah lebih cepat, jangan seperti kemarin aku tidak suka!"kemarin aku pulang jam setengah sembilan karena aku jalan-jalan di malam hari bersama iqbal.
Tidak kemana-mana hanya ke mall karena katanya dia mau membelikan kado untuk adik-nya.
Dan aku hanya mengangguk.
"Sepertinya aku akan menjemputmu nanti, jadi pastikan setelah pelajarannya selesai kau harus menungguku di gerbang sekolah, dan jangan kemana-mana, ingat!"disini aku merasa seperti anak kecil yang di-nasehati oleh ayah-nya pas baru masuk sekolah saja.
Aku memang selalu berangkat bareng dengannya namun, kalau pulang aku tidak bersama nya, aku juga tidak tahu mengapa tiba-tiba dia ingin menjemputku.
"Bukan-kah kau ada pertandingan hari ini?"
"Iya, dan perkiraan pertandingan-ku dilaksanakan sekitar jam tujuh malam, jadi tidak ada masalah jika aku menjemputmu, lagi pula itu hanya sebentar"ucap nya tanpa jeda, sambil memakan sandwich buatan-nya sendiri.
"Aku bisa pulang sendiri, kau fokus saja untuk latihan"
"Jangan membantah!, kalau seperti kemarin aku malah lebih tidak fokus lagi"lagi-lagi dia membahas soal yang kemarin, dan aku tidak suka.
"Mengerti?"-kevin.
"Iya-iya"
"Yasudah, cepat habiskan sandwich-mu, lalu kita berangkat"
......
17.00.
Setelah pelajaran selesai aku-pun, menuruti perkataan kevin, dan aku langsung membereskan buku-buku ku lalu berjalan kearah gerbang.
"Hei tunggu!"namun ada yang memanggil-ku dari arah belakang.
Dan ternyata itu iqbal.
"Ada apa bal?"
"Eum ini"dia memberiku sebuah tiket, namun aku tidak tahu itu tiket apa.
"Apa ini?"
"Tiket"
"Untuk?"
"Menonton"
"Menonton apa?"setahuku tiket bioskop tidak seperti ini.
"Pertandingan badminton"
"Aku benar-benar minta maaf namun aku benar-benar tidak bisa kali ini, aku sedang ada janji dengan seseorang"
"Aish, ayolah, aku sudah membeli-nya mahal-mahal, dan kau tolak begitu saja"
"Siapa suruh membeli ini?"
"Kalau mau, menonton saja dengan Vanesha, mungkin dia lagi free sekarang, mohon maaf yah?, aku janji deh lain kali kita menonton bersama, namun kalau sekerang aku tidak bisa""Aish kau ini!"
Lalu aku langsung pergi meninggalkan-nya, lalu berlari kecil menuju gerbang sekolah.
Setelah sampai aku-pun menunggunya sambil duduk di pinggir gerbang.
Setelah dia datang aku-pun langsung menaiki mobil-nya.
Mobil
"Mau kemana kita sehabis ini?"tanyaku.
"Kau tidak mau menonton pertandingan ku huh?"
"Hei! aku hanya bertanya, siapa tahu kita akan ke apart mu dulu, untuk diriku mengganti pakaian"
"Hahaha, iya kita akan langsung pergi ke tempat pertandingan-ku dulu ya"
Sampai
Setelah sampai aku dan kevin memasuki ruangan yang berbeda dan dan tempat yang berbeda, karena dia seorang pemain, dan aku hanya seorang penonton.
Dan sebelum aku keluar dari mobil kevin mengatakan ini pada ku.
"Nanti kau pilih tempat duduk yang dekat court satu".Lalu aku memasuki istora itu, dan cukup ramai disana, dan aku bertanya-tanya dengan orang-orang disana
'permisi, mohon maaf, apakah anda tahu dimana court satu berada?' Kurang lebih seperti itu kata-kata yang ku-ucapkan.Karena kevin membeli tiket yang VVIP jadi aku duduk paling depan disana.
Namun aku melihat orang yang seperti-nya tidak asing.
Eum.. iqbal?, dan dia tidak sendiri dia bersama Vanesha.
Entah mengapa aku sakit hati melihat nya.
Haishh padahal aku yang menyuruhnya namun aku pula yang sakit hati.
Dasar aku.
.
TO BE CONTINUED.
Written by.
• R. Keisha. T.

KAMU SEDANG MEMBACA
DiJodohin | Kevin Sanjaya Sukamuljo
Ficção Adolescente"Iya sayang"-Kevin Sanjaya. "Diem lo,Gw Jijik sama lo"-me. "I love you too babe"-Kevin Sanjaya. "Ish! Nyebelin banget sih lo"-me. Gimana rasanya ketika lo menikah sama orang yang lo gak kenal sama sekali sebelum nya dan orang itu sangat amat nyebeli...