11

1.6K 140 0
                                    

Mungkin hari ini adalah hari tersial bagi Taehyung. Pagi-pagi buta, ayahnya Kim Hyun Shik mendatangi rumah bibinya, rumah yang ia tempati karena ia sudah tak tahan tinggal bersama ayahnya.

"Mau apa Lo?!" Tanya Taehyung sambil bersedekap dada, menatap Hyun Shik yang sedamg duduk di sofa.

"Taehyung, ayah mohon. Pulanglah kerumah." Kata Hyun Shik penuh harap. Hyun Shik sudah berkali-kali meminta Taehyung untuk pulang kerumahnya. Tetapi yang ua dapat hanya cemoohan dan cipratan ludah dari anaknya.

"Cih, Gue gak sudi nginjakin kaki dirumah Lo!" Kata Taehyung sinis.

"Taehyung! Jaga ucapanmu!" Bentak Kim So bin, bibi Taehyung.

Taehyung menoleh kesofa yamg ada dibelakangnya dimana Yon He duduk. "Udah deh, mending bibi diem!" Kata Taehyung.

Hyun Shik tidak menyangka bahwa perlakuannya dulu benar-benar tidak bisa dimaafkan. Luka yang sudah ia gores di hati anak sulungnya, Taehyung benar-benar tidak bisa disembuhkan dengan kata maaf. Sepanjang hidupnya, ia tidak bisa memaafkan kesalahan dirinya dimasa lalu. Apalahi putranya.

"Ayah sangat memohon padamu nak..." kata Hyun Shik parau.

"Kan Gue udah bilang, Gue gak su-

"Adikmu sakit, Taehyung!" Seru Hyun Shik yang membuat Taehyung menatap ayahnya.

"Yoo na sakit? Sakit apa?" Tanya Taehyung khawatir.

"Dia sakit demam, badannya panas.".

"Sudah dibawa ke dokter?" Tanya Taehyung. Walaupun ia benci kepada Hyun Shik , ia masih sayang kepada Yoo na adiknya. Taehyung sudah susah payah membujuk Yoo na untuk tinggal bersama Taehyung di rumah bibi mereka. Tetapi Yoo na menolak dan memilih tinggal bersama Hyun Shik .

Hyun Shik mengangguk perlahan. "Ayah sudah memanggil dokter pribadi ke rumah dan sudah diberi obat. Tapi Yoo na gak mau makan dan minum obat kalau tidak ada kamu Taehyung. Makanya ayah mohon sama kamu, pulanglah ke rumah." Kata Hyun Shik panjang lebar.

Taehyung mengambil tas sekolahnya disofanya. "Siang nanti sepulang sekolah, Gue kerumah Lo. Tapi inget, Gue pulang gara-gara Yoo na yang minta. Bukan karena Gue maafin Lo!" Kata Taehyung sambil menatap Hyun Shik tajam.

"Terserah kamu, kamu pulang ke rumah saja ayah sudah bersyukur. Yoo na pasti senang." Kata Hyun Shik pasrah.

Taehyung mencium tangan bibinya dengan cepat kemudian melewati Hyun Shik yang menatapnya dengan sendu.

"Maaf ya kak, Taehyung makin lama makin tidak sopan sama kakak." Kata So Bin merasa bersalah.

"Tidak apa-apa dek, ini memang salah kakak. Kakak pantas dapat perlakuan buruk dari Taehyung.".

"Tapi Taehyung sudah keterlaluan, kak. Kalau mendiang kakak masih hidup, Taehyung pasti akan dimarahi habis-habisan.".

Hyun Shik menjadi memikirkan mendiang istrinya yang lemah lembut dan murah hati itu. Bagaikan luka yang ditaburi garam, Hyun Shik sangat sakit. Mungkin sikap Taehyung padanya adalah karma atas perbuatannya di masa lalu.

"Tidak apa-apa, itu sudah jadi hukuman untukku. Bahkan, jika Taehyung meludah diwajahku. Aku rela.".

~~~


"Sulastri! ".

Rose mengalihkan perhatiannya dari komik yang ia baca dan menatap Jihoon yang berdiri di sebelah bangkunya. "Nama Gue Rose somplak!" Teriak Rose.

Jihoon menggaruk tengkuknya. "Hehe, sori. Habisnya kalo Lo lagi marah, Lo mirip kakak sepupu Gue." Kata Jihoon.

"Ooh, Park Sulas Tri itu?" Tanya Rose.

"Ha'a.".

"Udah, cepetan. Lo mau apa?" Tanya Rose.

"Ajarin Gue rumus garis singgung dong." Kata Jihoon sambil menunjuk bukunya.

"Kok Gue sih, itu Minhyun. Gak tanya dia?" Tanya Rose sambil menunjuk Minhyun yang sedang membaca novel yang ia pinjam dari Jisoo.

"Dianya gak mau." Kata Jihoon.

"Yaudah, mana yg gk ngerti?" Tanya Rose. Sambil menutup komiknya.

Jihoon menarik salah satu bangku yang kosong dan duduk disebelah Rose. "Yang ini nih." Kata Jihoon sambil menunjuk salah satu nomor.

"Wah, ini soal menjebak Hoon. Jadi caranya kamu cari jari-jari yang kecil dulu. Darimana? Ini kan ada soalnya. Nah, terus kamu hitung jarak antara jari-jari lingkaran besar sama jari-jari. Kalo udah, tinggal pake rumus yang udah diajarin sama pak Jiyong yang waktu itu. Nah, ketemu kan??" Jelas Rose.

Jihoon memegangi dagunya. "Gue gak yakin ini bener apa gak." Kata Jihoon.

"Udah-udah, pokoknya intinya gitu. Udah sana, minggat yang jauh." Usir Rose.

"Dasar, Sulastri." Kata Jihoon kemudian berjalan menuju bangkunya.

"Dasar, boneka!" Ejek Rose gak mau kalah.

Tbc

Dkit? Maapkeun 🙏
Jlek? Maapkeun 🙏
Gk jlas? Maapkeun 🙏
Mau lnjut? Vote yg bnyak! 😆😂

감사합니다

760 kata

My Rose ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang