19

1.3K 93 5
                                    

"Beneran nih, gak mau dianter masuk?" Tanya Taehyung sambil memasukkan helm yang Rose pakai tadi ke dalam jok motornya.

Rose mengangguk. "Gak apa-apa. Lagian ini kan rumah Gue, jadi aman." Katanya.

"Tapi, ada Jimi-

"Udah, gak apa-apa. Santai." Kata Rose yakin.

Taehyung menggaruk tengkuknya. Sedikit ragu meninggalkan Rose yang masih berantem dengan Jimin. Tapi, tak lama kemudian ia mengangguk walaupun sedikit ragu.

"Yasudah, kalau gitu Gue duluan." Kata Taehyung sambil menaiki kuda mesinnya.

Rose mengangguk. "Jangan lupa, besok." Katanya mengingatkan.

Taehyung memakai helmnya. "Ya." Jawabnya singkat. Ia menyalakan motornya kemudian pergi meninggalkan Rose.

"Baru kali ini dia perhatian." Gumam Rose.








"Perhatian sama siapa?" Tanya seseorang dibelakang Rose.

Rose mematung, kemudian rileks kembali. Ia menoleh kebelakang dan menatap orang itu datar.

"Ngapain? Cari ribut lagi?"

Yap, orang itu adalah Jimin

"Kamu ada janji apa sama Taehyung besok?" Tanya Jimin mengintimidasi.

Rose mendengus. "Lo kepo banget sih?" Tanyanya sambil berkacak pinggang.

Jimin memasukkan tangannya ke saku celana pendeknya. "Ya haruslah, karena kamu itu adik aku." Katanya tegas namun lembut.

"Minggir, Gue mau masuk. Mau tidur. Males denger bacotan Lo." Rose berjalan kemudian mendorong Jimin kebelakang dengan sedikit keras namun membuat Jimin mundur dari posisinya.

Jimin menggeram kemudian menghela napas. Ia harus bersabar dengan adiknya yang satu ini.

"Abang boleh ikut, gak?" Tanya Jimin dengan lembut sambil menahan badan Rose.

"Minggir, Gue mau tidur." Kata Rose dingin sambil menyingkirkan tangan Jimin dari kedua bahunya.

Jujur, Jimin tidak mau bertengkar dengan Rose terus-menerus. Rose itu adalah saudara, teman, sahabat, pacar, pokoknya Rose itu paket komplit bagi Jimin.

"Yasudah, kalau gitu ayo mandi dulu. Aku siapin air hangatnya ya?" Tawar Jimin sambil mengikuti Rose dari belakang.

Rose tak menjawab, ia membuka pintu depan kemudian menutupnya kembali.

Meninggalkan Jimin yang masih diluar.

Jimin menatap lesu pintu depan kemudian membenturkan kepalanya ke pintu dengan keras, berkali-kali.

"Sial sial sial!!".

"Apa Gue terlalu kasar sama dia?".

Rose.pov

Jujur saja, Gue terkejut saat ada suara pukulan dari luar. Saat Gue intip dari jendela, Bang Jimin membenturkan kepalanya ke pintu berkali-kali.

Gue menggigit bibir bawahku. Gue takut kalau Bang Jimin terluka nanti.

Niat Gue ingin menghampirinya. Tapi ego Gue terlalu besar sehingga Gue meninggalkannya dan berjalan menuju kamar.

Rose.pov end

~~~

Minggu, 06.00 pagi.

"Hoaaaammmmm...." Rose menguap kemudian mengucek mata kanannya sambil turun menuju ruang makan.

My Rose ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang