15

1.5K 118 6
                                    

"Princess, tungguin Gue dong!" Seru Jimin sambil turun dari motor dengan cepat.

"Princess siapa?".

"Eh?" Jimin menoleh dan mendapat Taehyung yang sedang berdiri di sampingnya.

"Lah, Lo diundang juga?" Tanya Jimin sambil menunjuk Taehyung.

Taehyung mengangkat bahu. "Menurut Lo?" Tanyanya balik.

Jimin mengabaikan pertanyaan Taehyung kemudian melihat penampilan Taehyung. Kemeja panjang baby blue, celana jeans hitam, dan rambutnya disisir rapi. (anggap aja semua rambut disini hitam ya, mengikuti budaya sekolah Indonesia)

"Tumben rapi." Komentar Jimin sedikit terkejut. Biasanya Taehyung tak memperhatikan penampilannya. Sekarang? Wow, mata Jimin seakan buta. Lebay kan? Emang.

"Princess siapa?" Tanya Taehyung lagi.

"Tuh." Jimin menunjuk rumah Jihoon. "Adek Gue.".

"Ooh..." Taehyung manggut-manggut paham.

"Ayo masuk buruan." Jimin menarik tangan Taehyung dan berjalan menuju halaman belakang rumah Jihoon.

Jimin dan Taehyung sudah memasuki area pesta. Disana, kebanyakan anak kelas XI IPA 2 dan XI IPA 3. Sedangkan kakak kelas hanya kelas XII IPA 3, kelas Taehyung dkk.

"Wah, bang Tae sama bang Jimin udah dateng. Bang Jimin, Gue kira Rose dateng sendirian." Kata Jihoon menyambut tamunya.

"Lo kan ngundang Gue, ya... Gue dateng lah. Salah ya?" Tanya Jimin.

"Justru kalo Lo dateng, Lo bakal bikin rusuh satu RT." Lawak Taehyung.

"Awas Lo—

"Bang, lama amet sih. Gue udah makan banyak nih!" Jimin, Taehyung, dan Jihoon menoleh ke arah Rose yang sedang membawa piring kertas berisi salad buah.

Taehyung terdiam. Ia menatap Rose lamat-lamat. Cantik, pikirnya.

Rose yang merasa ditatap Taehyung, risih. "Kenapa bang? Ada sesuatu di muka Gue?" Tanya Rose sambil menunjuk mukanya.

Taehyung tersadar dari lamunannya. "Ah, eng-engga ada kok." Katanya gugup.

"Hayooo... bang Tae...." Goda Jihoon.

Jimin menunjuk Taehyung. "Awas kalo mata Lo jelalatan sama princesa Gue, o gak Gue ampuni!" Ancamnya.

"Bang, udahlah! Gue malu!" Kata Rose tersipu. Sudah berapa kali Jimin memanggil Rose dengan sebutan princess.

"Sstt! Udah-udah. Ayo kita cari makan, princess mau Gue ambilin apa?" Tanya Jimin sambil mendorong bahu Rose untuk pergi menuju meja prasmanan.

"Udahlah bang, jangan panggil Gue princess!" Seru Rose sambil tetap didorong pelan oleh Jimin.

"Princess mau salad buah lagi?" Tanya Jimin sambil mengambil salad buah dengan irus.

Rose geleng-geleng. "Akhir-akhir ini, badan Gue naik 2 kilo. Kudu jaga berat badan." Katanya. "Cukup salad aja.".

Jimin kaget. "Jangan dong! Princess harus makan banyak biar nggak sakit." Katanya.

Rose menggeleng. "Gak mau, ntar badan Gue lebar kesamping gimana?".

"Biarpun badan princess lebar kesamping atau lebar kebawah. Princess tetep manis kok. Lagian kalo badannya bulet, ntar kayak onde-ondenya mbok Jinem. Maniiis banget." Kata Jimin sambil menoel pipi tembam Rose.

"Sejak kapan Lo suka panggil Gue princess?" Tanyanya Rose. Tidak memedulikan pipinya barusan menjadi korban toelan jari Jimin.

"Sejak sore tadi.".

"Palingan, besok Lo gak bakal manggil Gue princess lagi kan?" Tanya Rose.

"Makanya, dandan yang cantik. Biar Gue manggil Lo princess terus.".

"Bisa ae gagang rantang.".

Tempat Jihoon dan Taehyung

"Akrab banget sih, kayak pacaran aja." Kata Jihoon sambil melihat interaksi antara Rose dan Jimin. "Sampe noel pipi lagi." Tambahnya.

Taehyung hanya diam, memperhatikan Rose yang sedang tertawa. Mungkin Jimin baru saja memberikan lelucon padanya.

"Iya, mungkin." Jawab Taehyung pelan.

"Jadi pengin punya adek cewek. Biar bisa Gue goda sampai nangis." Harap Jihoon. 'Tapi, masa nyokap Gue hamil tua? ' Gumamnya dalam hati.

Jihoon menoleh ke Taehyung. "Kalo abang, abang punya adek cewek gak?" Tanyanya.

Taehyung tak menjawab, masih memperhatikan Rose dan Jimin yang mulai menjauh.

"Bang?" Panggil Jihoon. Kenapa dengan  Taehyung, kesurupan kah? Jika iya, setelah pesta Jihoon akan memanggil dukun untuk mengusir setan.

"Bang!" Panggil Jihoon agak keras sambil menepuk bahu Taehyung.

"Ah! I-iya, ada apa?" Tanya Taehyung. Ia kaget dikejutkan tadi.

"Kenapa?" Tanya Jihoon.

Taehyung menggeleng. "Gak ada apa-apa. Gue cuma mikiri tugas sekolah." Alasab Taehyung yang dipercaya sama Jihoon.

"Bang, punya adek cewek gak?" Tanya Jihoon. Seketika membuat Taehyung terdiam.

"Bang? Ada ga—

"Tolong, jangan bahas itu." Kata Taehyung singkat dan datar.

"Oh, o—ok.." Jihoon menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Apa dirinya salah bicara? Tapi, Jihoon tak menanyakannya lebih lanjut.

"Gue kesana dulu ya bang." Pamit Jihoon yang diiyakan Taehyung. Jihoon berjalan meninggalkan Taehyung.

Taehyung bingung dan resah. Entah kenapa dirinya nething saat ini. Jika nanti, ada sesuatu akan terjadi.

Taehyung mengacak rambutnya. 'Gue mikir Apa, sih?' Gumamnya.

"Aduh!" Taehyung melonjak kaget karena tiba-tiba seorang perempuan jatuh disampingnya. Dengan sigap, Taehyung menolong perempuan itu sebelum jatuh ke tanah.

"Lo gak papa?" Tanya Taehyung sambil mengecek badan perempuan itu.

"I-iya Gue ga—Taehyung?"

Taehyung menatap wajah perempuan itu dan terkejut, benarkah?

"Irene?".

~~~

"Rose, Lo gak risih apa sama abang Lo?" Bisik Jenniesambil melirik Jimin yang sedang makan di sebelah Rose tapi agak jauhan.

Rose mengangkat bahunya. "Nanti kalau pulang, insyaallah normal." Katanya acuh. Ia juga bingung dengan kakak lelaki satu-satunya itu.

"Jangan-jangan, pertanda cinta?" Tanya Jisoo sambil ngganyem kue-kue kecil yang dihidangkan.

"Kalau beneran, Gue bakal jauhin Rose." Kata Lisa kemudian meminum jus semangkanya.

"Gak Lo  doang Lis, Gue juga sama." Kata Jennie menimpali.

"Semua orang mungkin juga sama." Kata Jisoo mengompori Rose.

Alis Rose menyatu. "Sori ya, Gue masih normal." Katanya.

"Abang Lo yang gak normal." Canda Lisa.

"Dari dulu Lis." Timpal Rose kemudian ketawa. Diikuti oleh 3 sahabatnya yang juga ikut ketawa.

Tbc

Yoloo

감사합니다

858 kata

My Rose ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang