Life : Love Life XVI

56 17 13
                                    

Hari ini lanjut perlombaan teater ngedrama lah mereka disitu, perlombaannya memang berurutan selama empat hari, besoknya cheerleaders lanjut dance. Jeno udah jemput Vita dulu, sesuai rencana mereka bakalan jemput Haechan juga karena lelaki bermarga Lee itu belum bisa jalan dengan benar, masih pakai tongkat alat bantunya jalan.

Aura Jeno itu sebenarnya udah hitam, apalagi mengingat sebulan yang lalu dicafe kalau pentas kali ini bakalam ada adegan uhuk kecup doang tapi gak gitu juga, kenapa gak dia aja gitu yang sebagai pemeran utama cowok? Harus gitu si anjing—maap ralat Han Jisung.

"Ck tenang aja kenapa Jen gak bakalan kecium" ujar Haechan kesekian kalinya. Mereka lagi dijalan menuju ruangan teater sekolah khusus emang untuk perlompaan mereka, jadi ruang latihan pun beda lagi.

"Apaan?" Sahut Jeno mukanya datar. Terus ngejalan kearah anak-anak teater yang lagi pemanasan ngulang-ngulang dialog mereka.

"Susah ya punya doi cemburuan" gumam Vita.

Haechan senyum, "Susah ya punya doi yang udah punya tunangan" kata Haechan ngebuat Vita noleh sambil mandang dia datar.

"Susah emang kalau udah cinta dilepas walaupun udah milik orang"

"Wkwk iya susah, dan gue nyesal" gumam Haechan ngejar Vita yang udah jalan ngejauh dari dia.

Acara pun dimulai, tema kali ini endless love, cinta tanpa akhir menceritakan dua orang yang saling mencintai namun terhalang bukan agama, bukan juga restu melainkan karena penyakit yang diderita salah satu dari mereka, yang harus hidup bergantung sama obat-obattan, dan tinggal dirumah sakit selama penyembuhan. Ya intinya gitu. Mereka terhalang sama maut, sampai salah satu nya pergi cinta mereka tetap abadi.

Baru juga dibaca deskripsi nya sama moderator, aku lupa namanya🥺 adegannya masih biasa aja, dengan latar belakang yang dibuat anak teknik nuansa rumah sakit, bener-bener hidup lah kali ini.

"Gue boleh minta satu hal lagi gak Ji?" Kata Jisung, mukanya udah pucat dan lagi mereka memilih makai nama sendiri biar mendalami peran.

"Apa?" Tanya Jian, ngelus rambur Jisung. Posisi mereka itu dibawah pohon yang disediakan dengan kepala Jisung menyandar di bahu Jian.

"Izinin gue, mungkin ini terakhir kali nya. Gue cinta sama lo, lo tau itu Ji. Tapi, kita sama-sama gak bisa bersatu—

"Bukan gak bisa bersatu, lo yang gak bersatu" ralat Jian.

"Enggak gitu Jian, gue gak mau lo sakit saat dimana gue bakalan ninggalin lo"

"Jis, gue bakalan buat lo bahagia gimanapun caranya. Sekalipun nanti nya ingatan kebahagiaan itu malah mengundang kesedihan setidaknya gue pengen didekat lo Jisung.. jadi orang terspesial lo, jadi hiks.."

"It's okay, jangan nangis gue gak bisa lihat lo nangis" Jisung ngusap air mata Jian, mereka berdua makin mendalamin peran. Sesaat keduanya diam wajah Jisung yang udah di make up sebagus mungkin dengan wajah pucatnya itu.

"Boleh gak gue cium lo ?" Tanpa banyak tanya lagi Jian ngangguk matanya udah ketutup dan lampu diruangan juga mendadak mati semua.

BUGH.

"ANJING Jeno" umpat Jisung.

Jeno udah berganti baju yang sama dengan baju yang dikenakan sama Jisung, duduk disamping Jian dan nyambar kecupan singkat dibibir sang mantan disaat itu semua lampu hidup.

"Jen.. Jeno?"

Seluruh ruangan mendadak kaget ngelihat Jeno yang ngeganti Jisung, Jian juga padahal didalam naskahnya wajah mereka cuman dekat gak sampai di kecup, tapi ulang Lee sialan Jeno ngehancurin segalanya, lagipun Jian kagetlah semalam pacaran sama Jeno, dua tahun itu mereka gak pernah ciuman sampai kebibir cuman sewajarnya aja.

"Hiks.. bangsat anjir JENO ITU FIRST KISS GUE GOBLOK!" Jerit Jian mukul Jeno dan langsung dipeluk sama Jeno.

Vita yang mau ngehampiri ditahan sama Haechan, "Biarin" kata Haechan tanpa suara.

Tanpa Haechan sadari kalau Vita ngeremat kuat baju yang dia kenakan, nahan sesak ngelihat adegan didepannya sana.

"Gue salah jatuh cinta sama lo Jeno.." batin Vita lalu noleh ke Haechan, "Dan gue lebih salah suka sama dua orang sekaligus"

⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉

■■■■■■■■■■↝ Diri lo sendiri gak salah suka ataupun jatuh cinta sama orang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

■■■■■■■■■■↝ Diri lo sendiri gak salah suka ataupun jatuh cinta sama orang. Karena cinta itu datang gak memandang usia, ia datang sesukai hatinya tergantung diri kita bisa atau tidak mengontrol rasa itu. Dan satu hal, lo harus paham rasa suka lo emang lo naruh hati ke sosok itu, atau suka karena hanya kekaguman, jangan keliru dalam perasaan lo sendiri, karena penyesalan itu sama kaya kecewa sama-sama menyakitkan. —prsdrtwns.

𝐋𝐢𝐟𝐞 : 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐋𝐢𝐟𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang