Lomba Cheerleaders bakalan dimulai bentar lagi, tim cheerleaders juga latihan sebentar maksimalkan gerakkan, yang hancur mulu ulah Shuhua. Vita mau marah, dia cukup nahan emosi saat ini gak ada waktu untuk cari pengganti Shuhua yang jujur aja dia muak sama cewek kelahiran Tiongkok itu.
"Acara mau dimulai, gusy. Kalian ketempat duduk yang udah disediakan" kata Jian, dia mah jadi panitia dadakan gantiin Chaewon yang tiba-tiba sakit.
"Duduknya dimana Ji?" Tanya Chaeyong.
"Deket gue sih, sama anak dance lomba nya di satuin, habis cheerleaders break 15 menit lanjut battle dance yg mereka ambil" kata Jian.
Anak-anak Cheerleaders ngangguk, lalu jalan kearah kursi mereka yg emang rame sama anak basket yg nonton ada, anak dance juga, anak teater dan itu semua temen-temennya mereka.
Kaum populer mah beda.
"Semangat" kata Haechan yang duduk dikiri Vita.
"Makasih" jawab Vita singkat, "Jeno nanti lihatin gue ya" kata Vita diangguki sama Jeno.
"Emang nanti gue jadi photograper dadakan" jawab Jeno.
Acara udah dimulai, tim dari sekolahan mereka yang ke delapan jadi masih nunggu dua tim dari sekolahan lain dulu. Mata Vita itu ngelihat mulu ke arah Haechan sama Shuhua, dimana Shuhua ngelendot ke Haechan sementara muka Haechan udah sepet banget di lihat. Ngelirik kearah Jeno yang becanda sama Jian, udah dibilang Vita salah cinta sama kedua orang itu.
Gimana rasa itu gak datang, disaat ada sosok orang disamping seakan ngejaga ngasih perhatian, dan disisi lain hati terdalam masih menyimpan perasaan sama Haechan? Jeno, terlalu baik dan perhatian sama dia kalau cuman dianggap adiknya doang dalam status tunangan.
Kalau boleh jujur, Vita gak suka disituasi kaya gini, kalau Jeno benaran bisa nerima dia yaudah tinggalin Jian fokus ke dia dan Vita bakalan ngelakuin itu ke Haechan, lupain Haechan dan fokus sama Jeno. Tapi, ini apa? Bahkan dia aja bingung sama kedua pemuda Lee itu.
"Cheerleaders dari SHC beri sambutannya" ucap MC.
Jeno udah siap-siap sama kameranya, "Gue kesana dulu ya Ji" kata Jeno diangguki sama Jian mukanya senyum kepaksa.
"Sedekat apapun juga prioritas lo sekarang bukan gue" gumam Jian untungnya Jeno udah pergi.
Musik udah dihidupin, mereka udah mulai dengan gerakkan bahkan tepuk tangan dan teriakkan dari anak-anak SHC lebih besar lagi.
"Lo jauhin Haechan kalau lo gak mau kenapa-kenapa Vit" bisik Shuhua, posisi mereka emang lagi dekat.
"Gue gak peduli" sahut Vita.
"Lo gaktau apa yang bisa gue lakuin, dan lo gak tau ada apa antara gue sama Haechan" Shuhua ngesmrik mandang Vita remeh namun gak di peduliin sama dia.
Gerakkan akhir, mereka nahan salah satu yang bakalan diangkat keatas dan itu Vita, lagi Shuhua sengaja tersenyum miring, "Okay kalau lo gak mau dengarin Yeh Shuhua lo bakalan tau akibatnya ngelawan gue" gumam Shuhua pelan. Saat Vita sampai pada puncaknya, tangan Shuhua gerak ngebuat keseimbangan mereka kacau.
"Aduh tangan gue sakit" kata Shuhua menarik tangannya yang bantu menumpu Vita. anak cheerleaders lain mendadak panik lah apa lagi Vita yang udah goyang diatas gak bisa jaga keseimbangan lagi.
"INI MAU JATUH ANJIR TANGKAP" teriak Chaeyong.
BRUK
Vita jatuh tapi gak sakit, matanya yang tadi ketutup sama gumamin doa kini kebuka dan sekarang dia tau kalau Jeno yang nyelamatin dia. Sementara Haechan ngehela nafas kasar antara lega karena orang yang disayangnya baik-baik aja dan juga kesal sama keadaan kaki nya yang gak bisa nyelamatin.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐋𝐢𝐟𝐞 : 𝐋𝐨𝐯𝐞 𝐋𝐢𝐟𝐞
Fiksi Penggemar[REVISI] believe ini maybe jauh dari desk): Percintaan itu, banyak lika liku nya walaupun lo dalam tahap lebih serius tetap aja, takdir siapa yg tau? Jodoh lo siapa sekalipun lo udah terikat sama seseorang, true?