Entar, mau ngakak dulu
HAHAHAHAAHAH
PUAS BANGET GUE SAMA CHAPTER INI!!!
Yang penasaran, cuzz otw scroll~
.
Makan malam dengan keluarga Bruschweiler malam itu meninggalkan Taehyung sebagai korban. Lalu hari baru lainnya telah datang, acara pengumpulan dana sekolah tahunan telah tiba. Menghadirkan masalah baru bagi Kim Taehyung, ia menjadi the basket boy.
Manik Taehyung tak dapat berkedip disana, mendapati namanya berada di urutan ke sembilan secara tak terduga. Well akan sedikit kujelaskan agar kalian tak kebingungan, penghinaan sepenuhnya menjadi the basket boy ㅡbagi Taehyung.
Mereka yang terpilih akan dilelang didepan para siswa lain, kepada para siswi dengan tawaran tertinggi. Ya, secara teknis, masing-masing membawa keranjang makan siang ㅡtapi mari tak mempermalukan diri kita. Ini adalah pameran kue daging, ya, the basket boy tak ubahnya seperti onggokan daging yang berjejer menunggu pembeli di depan etalase toko.
Taehyung melangkah dengan lunglai, merasakan tatapan aneh yang dilayangkan siswa lain padanya saat suara Vernon menggema di koridor. "There is, my idol!". Taehyung tak tahu apa yang terjadi padanya hingga Vernon terlihat begitu bersemangat, suaranya terdengar begitu antusias saat ia merangkul bahu Taehyung akrab.
"Satu kata lagi dan kau tewas"
"Tidak kawan, aku serius!". Baiklah, nada Vernon memang tak terdengar mengejek. Lihat mata birunya yang berbinar, terlihat dia benar-benar excited untuk hal yang entah-apa-itu. "Kau takkan percaya man". Okay, okay, Vernon adalah pembicara yang baik, sangat handal untuk menarik perhatian orang lain hingga Taehyung mulai menaruh minat padanya.
"Baik, apa?"
"Dua gadis cantik berkelahi memperebutkanmu!"
"Apa maksudmu?"
Apa Vernon sedang bercanda? Itu bahkan tak terdengar lucu, bualannya terdengar seperti omong kosong hingga Taehyung hanya mengernyit sepanjang langkah keduanya menyusuri koridor.
"Nancy putus dengan Aron, dia dan Daisy akan melakukan perang tawaran untuk dirimu!"
Jadi, respon seperti apa yang harus diberikan Taehyung atas berita ini? Sejujurnya, itu tak terdengar seperti sebuah hal yang hebat atau luarbiasa dan sebagainya. Bahkan, bagi Taehyung itu terdengar tak penting sama sekali. Jadi Kim hanya meringis dan tertawa hambar, ia menggeleng pelan dengan kening berkerut.
"Aku tidak peduli"
"Are you crazy? Nancy memutuskan Aron demi dirimu dan Daisy siap berperang dengannya, you're my idol bro!"
Sebagaimana menyenangkannya menjadi idola Vernon, hal itu tak mengurangi penderitaan Taehyung sebagai the basket boys number 9. Saat itu satu-satunya harapan Taehyung hanyalah sebuah tornado besar merusak sekolah sebelum acara. Namun kita semua tahu, itu adalah harapan yang mustahil.
Dibalik punggungnya, saat ia menghilang diujung koridor, Lalice muncul dari pintu sekolah bersama jurnal dalam dekapannya. Gadis itu sedang tenggelam dalam pikirannya tentang sumbu pendek dan arus daya listrik saat Somi muncul disana dan memaksa Taehyung untuk kembali masuk ke dalam pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
🎥 FLIPPED [END]
Fiksi RemajaThe mysterious end of that season I think, did I really love you? Somewhere, all those times that we were together I look back to those times, as if I could touch it, as if it was yesterday You never forget your first love. Keluarga Taehyung baru s...