Semalam aku menangis seharian, ah, mungkin mataku sudah bengkak seperti mata hantu. Bagaimana jika mas Doyoung mengetahui ini? Pasti dia akan memarahiku atau mengeluarkan kata kata tak mengenakan hati lagi. Hhh, aku harus apa supaya menutupi mataku ini?
Ah iya satu lagi, semalam aku tidur di kamar tamu. Mana berani aku sekamar sama dia waktu mas Doyoung lagi marah padaku? Ku rasa mustahil. Aargghh, tidak tahu lah. Biarkan saja ia tau mataku sekarang, semoga saja dia tidak memperdulikannya.
"Mas!?" sejak kapan dia di depan pintu kamar ini? Mengagetkan saja!
"Kenapa dengan matamu?" tuh kan, pasti dia akan menanyakan soal mataku ini.
"Ini bukan apa apa kok." elak ku.
"Payah! Kau menangis?" tanyanya dengan sedikit keras.
Jelaslah aku menangis! Ini juga akibat perbuatanmu, dasar Kim Doyoung!
"Ck, sudahlah. Aku tidak mau lagi berdebat sama kamu pagi
Pagi gini." ucapku sambil melalui nya.Tapi tanganku tertahan duluan olehnya, sampai aku terpentok dada lebar nya itu. "Jawab pertanyaan saya!" aku mendongak untuk melihat wajahnya. Kesal? Peduli apa dia padaku? Tumben.
"Aku beneran gapapa mas! Lepasin, aku mau buati kamu sarapan." dia tidak menghiraukan omonganku melainkan semakin kencang genggaman nya.
"Assh mas! Sakit." ringisku.
"Sudah saya katakan berkali kali. JAWAB!" aku sedikit terkejut mendengar suara nya yang sedikit kencang di depan wajahku.
Ah sudahlah, mataku sudah lelah untuk mengeluarkan air mata lagi. "Ya mas pikir saja! Semalam siapa yang membuatku menangis dan menyebabkan mataku seperti ini." cetusku.
"Salah dirimu! Kenapa harus membuat saya kesal setiap saat."
"Ya karena kau tidak menyukai diriku mas doyoung! Kau membenciku!" dia diam sejenak setelah itu melepaskan genggaman nya kasar.
Assh!
"Cepat! Buati saya sarapan." setelah berucap itu, lalu dia pergi dengan wajah kesalnya.
Dasar gila! Selalu saja membuatku kesal.
Sedari tadi aku masak, dia selalu menatapku. Ya, dia memperhatikanku di sela sela aku berkegiatan. Aku meliriknya sebentar, matanya sangat tajam menatapku, dia ini sebenarnya kenapa sih!?
Setelah semua nya selesai ku buat, aku menaruh makanan dengan rapi di meja makan. Dia tidak berhenti menatapku. Takut matanya copot saja, pikirku.
"Kenapa mas natap aku kayak gitu?" tanyaku sinis.
Dia mendecih. "Wajahmu sangat jelek!" apa barusan? Wajahku jelek!? Hei! Jaga UCAPANMU MAS DOYOUNG!
"Kenapa memangnya? Masalah sekali." dia tersenyum miring sambil mengambil sarapan yang aku buat tadi.
"Mau kemana?"
"Mau ke kampus." singkat ku.
"Duduk!" aku langsung menurutinya. Dia mau apa sih?
"Ada apa mas?" tanyaku.
"Sarapan lah payah!" oke Jaenim, tarik napas dan buang perlahan. Kamu masih bisa sabar. Barusan dia mengataiku kalau wajahku jelek, sekarang payah, nanti apa lagi.
Setelah selesai sarapan, aku membereskan bekas kami makan tadi. Setelah itu bergegas untuk pergi ke kampusku.
Ah masalah kemarin, aku izin sehari untuk tidak masuk kampus karena mas Doyoung yang menyuruhku. Tapi, dia malah menghancurkan semuanya. Jadi itu tujuan dia buat aku izin dari kampus, menyakitiku seharian? Dasar!
KAMU SEDANG MEMBACA
Is Love |• Kim Doyoung
Fanfiction[TAHAP REVISI] ◈Kalau saja saya tidak menyetujui perjodohan ini, tidak akan saya melihat perempuan payah dan murahan seperti dirimu◈ -kim doyoung. [ IS LOVE ] Kim Doyoung Story by kiyeo04