Doyoung berlari sekuat mungkin untuk menuju ke parkiran dan segera meluncur ke rumah sakit. Mark memberi tau bahwa jaenim sudah sadarkan diri, tapi aneh nya mark bilang bahwa jaenim seperti orang kebingungan.
Sesampai di rumah sakit, ia berlari hingga sampai ke ruangan VIP jaenim. "Jaenim!" suara nya terengah - engah.
Sambil tersenyum ia berlari dan memeluk sang istri. "Aku sangat senang kamu sudah sadar jae" ucap doyoung parau.
Tak ada jawaban, jaenim justru mendorong tubuh kekar doyoung hingga tubuh nya sedikit menjauh. "Kau kenapa?" doyoung bertanya.
Jaenim hanya menggelengkan kepala nya speerti orang ketakutan. "K-kamu siapa?"
Pria itu kaku saat jaenim bersuara, dia terkekeh dan menggeleng. "Kau bercanda jae, mark?" mark menggeleng.
"Tuan kim?" doyoung menoleh, menampakan seorang dokter di sana.
"Dok! Ada apa dengan istri saya!?" tanya doyoung frustasi.
"Kita bicarakan ini di ruangan saya" dokter itu berlalu.
Doyoung melirik jaenim yang sedang menunduk daj bergumam siapa dirinya.
Ceklek~~~
Dokter itu mendangak saat doyoung memasuki ruangan nya dan mnegulurkan tangan nya untuk mempersilahkan duduk.
"Jadi?"
"Anda melihat nya sendiri kan?" tanya sang dokter membuat doyoung kebingungan.
"Maksud anda?"
"Dia lupa ingatan" doyoung membelakan mata nya.
"Lupa ingatan!??"
"Ya, kepala pasien mengalami benturan yang cukup kuat, pasien mengalami amnesia retrograde membuat pengidapnya tidak dapat mengingat informasi dan kejadian yang lalu. Gangguan ini bisa menyebabkan seseorang kehilangan ingatan terhadap kejadian yang baru-baru ini terbentuk. Namun, ingatan jangka panjang atau ingatan yang sudah lama seperti kenangan masa kecil, kemampuan berbicara, dan lainnya biasanya membutuhkan waktu lebih lama untuk mengalami daya ingat nya kembali" jelas sang dokter panjang lebar.
"Saya harus bagaimana dok?"
"Ini, obat untuk pasien! Rutin di minum jika ia merasa kepala nya sakit... Dan untuk mengingat daya ingat nya kembali kita harus bersabar dan membutuhkan proses pak"
"Tapi istri saya bisa sembuh kan dok?" dokter itu mengangguk.
"Pasti, pasti dia akan sembuh" doyoung menghela nafas pasrah.
♨♨♨
Dokter mengatakan bahwa jaenim sudah boleh pulang. Setelah di rumah suasan menjadi canggung, doyoung benar - benar melihat jaenim seperti orang lain.
"Jae?" jaenim tersentak dan menoleh.
Ah iya, soal jaenim kenapa mau pulang bersama doyoung karena, doyoung telah menjelaskan bahwa dirinya adalah suami nya. Suami tercinta nya.
"I-iya?"
"Kau lapar? Biar ku buati makanan untuk mu" jaenim hanya terus menunduk.
"Nanti merepotkan mu, aku tidak mau" doyoung menghela dan mengelus rambut jaenim.
"Aku kan suami mu, jadi tidak merepotkan sama sekali" jaenim mendengak dengan tatapan cemas nya.
"Kenapa... Kenapa aku gak bisa mengingat semua nya?" tanya jaenim membuat doyoung bungkam.
"Siapa.... Siapa diriku sebenarnya?" jaenim merasa kepala nya sakit, karena ia mencoba berusaha untuk mengingat semua tentang diriny, tetapi nihil, dia tidak bisa mengingat apapun.
"Aw!"
"Jaenim!? Kau tidak apa?"
"Kepala ku sakit" rintih nya.
"Sebentar, biar ku ambilkan obat mu" doyoung segera bergegas untuk mengambil obat jaenim yang ada di nakas.
"Ini! Minum dulu" jaenim meraih obat nya dan meneguk nya.
"Bagaimana? Sudah tidak terasa sakit lagi kan?" jaenim mengangguk pelan.
"Sudah... Lebih baik kamu jangan memaksakan dulu, biar nanti aku akan membantu mu mengingat semua nya, termasuk diriku" suara doyoung memelan.
Jaenim menoleh pada doyoung yang sedang tertunduk. "Aku akan berusaha mengingat mu, dan maaf... Aku tidak bisa mengingat mu"
To be continued
♨
Maaf lama update ya...
Btw aku gak tau kenapa bisa jadi mikir bakalan amnesia awokawok
KAMU SEDANG MEMBACA
Is Love |• Kim Doyoung
Fanfiction[TAHAP REVISI] ◈Kalau saja saya tidak menyetujui perjodohan ini, tidak akan saya melihat perempuan payah dan murahan seperti dirimu◈ -kim doyoung. [ IS LOVE ] Kim Doyoung Story by kiyeo04