Untung nya hari ini aku kuliah siang, jadi keinginanku untuk pergi ke rumah bunda dan ayah tidak perlu khawatir lagi.
"Nyonya jaenim?" baru saja ingin keluar rumah, bi sumi memanggilku.
"Iya bi?" tanyaku.
"Nyonya mau ke mana bawa tas gede gitu?" aku tersenyum miris padanya.
"Ah ini, aku mau menginap dua hari di rumah orang tuaku bi sekalian habis itu langsung kuliah" bi sumi mengangguk paham.
"Tapi, jika tuan doyoung menanyakan tentang nyonya bagaimana? Bibi harus bilang apa nanti nya?"
"Bilang saja aku pergi ke rumah orang tua aku! Sudah ya bi, aku pergi sekarang" bi sumi mengangguk dan membungkuk sopan kepadaku.
Hari ini aku tidak membangunkan mas doyoung, sengaja? Memang aku sengaja karena tidak ingin mendengar omelan dia pagi ini. Sudah cukup telingaku hari ini beristirahat terlebih dahulu.
Author POV
Lelaki bernama kim doyoung itu terbangun saat bi sumi membuka gordeng kamarnya, menampakan sinar matahari yang sangat bersinar sangat terang membuat mata doyoung tersialu oleh nya.
"Sudah pagi tuan" wanita yang sudah cukup tua itu membungkuk sopan pada doyoung.
Doyoung sedikit demi sedikit mengumpulkan nyawa nya satu persatu, lantas ia menatap wanita yang berada di samping kasurnya itu. "Dimana jaenim?" tanyanya dengan suara serak.
"Itu, nyonya jaenim sudah pergi dari tadi pagi" doyoung mengrenyit bingung.
"Kenapa dia tidak membangunkan saya? Pergi ke mana dia pagi pagi gini?" bi sumi nampak tegang dengan pertanyaan doyoung.
"Kok diam?"
"Kata nyonya, dia akan pergi menginap dua hari di rumah orang tuanya" doyoung nampak mendengus di atas kasur mewahnya itu.
Entah, perasaan doyoung sekarang pada jaenim mungkin terbilang sedikit demi sedikit akan muncul. Masalahnya sekarang saja mendengar kalimat itu doyoung merasa kehilangan, padahal hanya dua hari tidak lama. "Bi!" panggil doyoung tiba tiba.
"Iya tuan?" doyoung menghela sebentar, lantas raut wajahnya menjadi teduh.
"Saya bingung dengan perasaan saya sendiri" ucapnya pelan.
"Bingung kenapa?"
"Selama saya menjalani hubungan dengan jaenim. Sepertinya dia sangat terpukul dan terluka" bi sumi mengrenyit bingung, ada apa dengan doyoung hari ini?.
"Saya terlalu kasar pada jaenim, saya ingin mencoba untuk baik padanya tapi, tapi jika saya mencoba pasti dia selalu saja menghancurkan perasaan saya" bi sumi hanya diam sambil mendengarkan doyoung yang terus bicara.
"Dia selalu saja bersama lelaki lain!" bi sumi terkekeh di sana membuat doyoung terheran heran melihatnya.
"Kok bibi ketawa? Apa yang lucu!?"
"Berarti tuan cemburu ya?"
"Iya bi! Saya cembur–––" bi sumi mengankat kedua alisnya, melihat doyoung yang salah tingkah di atas kasurnya.
"Ah! Sudahlah! Saya mau mandi. Siapkan sarapan saya" doyoung langsung bangkit dari kasurnya dan berjalan dengan cepat ke kamar mandi.
"Doyoung doyoung..... Selalu saja seperti itu" gumam bi sumi.
♨♨♨
Author POV end.
KAMU SEDANG MEMBACA
Is Love |• Kim Doyoung
Fanfiction[TAHAP REVISI] ◈Kalau saja saya tidak menyetujui perjodohan ini, tidak akan saya melihat perempuan payah dan murahan seperti dirimu◈ -kim doyoung. [ IS LOVE ] Kim Doyoung Story by kiyeo04