Semalam aku tidak bisa tidur karena tidak tenang seranjang dengan mas doyoung. Kalian tau, itu pertama kali nya aku seranjang dengan nya. Entah sejak kemarin, mas doyoung jarang marah. Aku sangat beryukur juga merasa aneh.
"Apa yang kamu pakai?" tanyanya. Aku menatap bingung dari cermin. Memang nya dia tidak lihat kalau ini make up apa?.
"Make up mas," dia nampak kesal saat aku melontarkan itu. Ada apa? Ada yang salahkah?
Tiba tiba saja mas Doyoung mengambil lipstick yang ku pegang. "Kau tidak perlu memakai semua ini! Percuma, wajahmu tetap saja jelek." mataku membelak lebar. Seenak nya dia melontar kan kalimat itu!
"Cepat! Buati saya sarapan." aku melihatnya dari cermin, bahwa dia baru saja membuang semua make up aku di tempat sampah dengan mudah nya. Sangat kesal! Itu kan sangat mahalku beli, dia malah seenaknya membuang nya.
"Lain kali, jangan memakai seperti itu!" sindir nya yang mebuatku reflek menoleh padanya.
"Tapi aku mau cantik mas! Lagi juga aku dandan bukan buat siapa siapa, tapi untuk diriku sendiri." mas Doyoung hanya menatap malas padaku.
"Wajah kamu sama saja. Mau di apain juga terlihat jelek." sialan! Ingin rasanya langsung bergegas untuk ke kampus. Tapi pasti dia akan terus mengusik diriku.
"Terserah!" setelah sarapan yang aku buat selesai, aku meletakan nya di meja makan, lalu mengambil tasku dan berniat bergegas untuk ke kampus.
"Mau kemana?" tanyanya. Aku hanya meliriknya, lalu melanjutkan jalanku.
"Sangat tidak sopan!" aku menghela nafas dan membuang nya kasar. Sebenarnya dia mau apa sih!? Kenapa dia selalu saja membuatku kehilangan kesabaran ku!
"Aku mau ke kampus." jawabku malas.
"Bukankah jam kuliahmu siang? Mau melakukan apa di sana?" dia melirik ku sebentar lalu berdiri menghampiriku.
"Kau sengaja ya? Mau bertemu sahabat jelekmu itu?" aku mendongak dan menatapnya tajam. Aku tidak terima sahabatku di hina seperti itu! Memang nya siapa dia? Memang nya dia se-sempurna itukah?
"Jangan pernah menghina sahabatku mas!" mas Doyoung mengangkat alisnya angkuh, lalu tertawa remeh.
"Wow! Membela rupanya ya?" dia tersenyum remeh padaku. Sudah cukup! Sudah cukup membuatku sakit hati, dia benar benar manusia tidak punya hati!
Aku segera bergegas ke kampus, sudah tidak tahan lagi bertengkar dengan dia. Sudah cukup aku yang di sakiti, jangan sampai sahabatku juga yang kena imbasnya. Mas Doyoung selalu mengeluarkan kata kata yang menyakitkan, dia benar benar tidak tau mendiri.
Aku menghembuskan nafasku di atas udara. Cuaca hari ini sangat mendung. Awan hitam mewakili isi hatiku saat ini.
Dugh!
"Assh!"
"Maafkan say- loh? Kamu?" aku mendongak padanya. Rasanya wajah ini sangat familiar bagiku, siapa dia ya?
"Kamu gak inget saya?" aku menggeleng pelan.
"Ini aku, yang waktu itu nabrak kamu, eh maksudnya yang waktu itu nganterin kamu pulang." aku masih menatapnya bingung. Dasar pelupa kau ini!
Dia terkekeh lalu menggelengkan kepala nya heran. "Coba inget inget lagi!" aku berfikit sebentar sambil mengingat dia.
Ah! Iya, aku ingat! Dia yang waktu itu- "Ohh! Kamu." seruku.
"Nah! Inget juga kan tuh. Oh iya, kita belum sempat berkenalan tau! Namaku xiaojun, kamu?"
"Kim jaenim, panggil saja jae atau jaenim." dia mengangguk paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
Is Love |• Kim Doyoung
Fanfiction[TAHAP REVISI] ◈Kalau saja saya tidak menyetujui perjodohan ini, tidak akan saya melihat perempuan payah dan murahan seperti dirimu◈ -kim doyoung. [ IS LOVE ] Kim Doyoung Story by kiyeo04