Sudahlah, tidak usah bertingkah seolah hatimu baik-baik saja. Nyatanya, memendam dalam diam atau merelakan kepergian itu menyakitkan.
🍒🍒🍒
"Dimana?" Kata seorang pria disambungan telepon.
"Ada apa?"
"Mari kita bertemu."
"Dirumahku" Lanjut nya.
Junmyeon langsung menutup sambungan telpon nya. Lantas ia berjalan menuju garasi mobil untuk segera ketempat yang akan ia tuju.
Dengan gerakan terburu buru Junmyeon menyalakan mesin mobil nya, dan menyusuri jalan raya Seoul itu.
Sampai.
Junmyeon mencari cari keberadaan pria yang tadi menyuruh nya kesini.
"Hei!" Teriaknya di atas rumah nya yang bertingkat itu.
Junmyeon pun mendongakan sedikit kepala nya, seakan mengerti Junmyeon langsung berlari untuk menghampiri pria yang bernama Park Chanyeol itu.
"Ada apa?" Tanya nya saat sudah sampai pada tempat tersebut.
"Duduk dulu" Titah nya.
Kemudian Junmyeon duduk dengan wajah datar nya.
"Kapan kau berangkat?"
"Lusa"
"Ada sesuatu yang harus kau tahu."
"Apa itu?" Tanya Junmyeon dengan mengaitkan kedua tangan nya.
"Joohyun--"
"Jangan bahas dia." Perintahnya saat Chanyeol akan melanjutkan kalimat nya.
"Tidak. Kau harus tahu"
"Aku tidak mau tahu." Dengan membuang muka nya.
"Dia membutuhkanmu. Dia tidak ingin kau pergi."
Junmyeon terdiam.
"Aku tahu, kalau dia masih menyanyangimu."
"Tidak." Bantah Junmyeon dengan menunduk.
"Karna dia tidak menginginkan kehadiranku. Aku hanya memperburuk hidup nya"
"Itu tidak benar. Tadi siang aku bertemu dengan nya, dan dia sangat takut kehilangan kau."
"Percaya lah." Tambah Chanyeol dengan nada meyakinkan.
Junmyeon bangkit dari kursi, lalu mengusap wajah nya gusar.
"Aku pergi dulu" Pamit nya dengan wajah murung.
"Dia sekarang dirumah Wendy, mungkin dia akan pulang. Akan aku bagikan lokasi nya" Teriak Chanyeol agar sahabat nya itu dengar.
Junmyeon bergegas menuju mobil nya yang terparkir dihalaman rumah itu. Lalu menyalakan mesin mobil nya, untuk pergi ke suatu tempat.
Sampai. Lantas Junmyeon buru buru turun, menghampiri rumah mewah yang bergaya klasik itu. Lalu menanyakan seseorang pada orang rumah, tapi ternyata nihil. Orang yang dicari baru saja pulang.
🐇🐇🐇
"Tidak, Joohyun. Kamu harus yakin, bahwa ini yang terbaik." Ucapnya bermonolog.
Joohyun sampai pada rumah, tapi bukan. Bukan rumah dia.
Joohyun memasuki pintu gerbang itu hati hati, memastikan ada orang kah diarea rumah yang sekarang ia pijak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possessive Man | Irene & Suho
RomanceTerinspirasi dari Novel Lucia Priandarini lalu diadaptasikan menjadi sebuah Film Posesif. Semoga feel nya dapat ya readers. Ini karya kedua ku, setelah Comfort or Happiness yang terbengkalai karna masalah Inspirasi not found lol.