Hari sudah petang saat Naruto selesai memasak. Ia menyajikan dan menata makanan hasil masakannya di atas meja makan untuk dia dan Sasuke.
Sepertinya ia butuh mandi terlebih dahulu sebelum membangunkan Sasuke dan makan bersama.
Tak perlu memakan waktu yang lama, Naruto sudah selesai dengan urusan mandinya. Ia mengenakan pakaian rumahan dengan atasan model turtleneck dipadukan dengan ripped jeans pendek sebagai bawahan, dan surai kuningnya dihiasi dengan bando kain ikat membuatnya kelihatan tambah imut.
Ia melangkah menuju kamar tamu yang di tempati oleh Sasuke berniat untuk membangukan pria itu. Ia megetuk pintu kamar, tapi tidak ada sahutan dari dalam kamar. Sehingga ia memutuskan untuk masuk.
Naruto melihat Sasuke masih tidur dengan pulasnya membuatnya bimbang untuk membangunkannya. Tapi pria itu belum makan apa-apa sejak tadi siang.
"Sasuke...hey bangun....ayo makan dulu." Naruto menggoyang bahu Sasuke yang tidur menyamping.
"....."
"Hey...bangun. Makan dulu ayo...." Naruto menarik tangan Sasuke tapi malah dia yang ditarik oleh Sasuke yang berakhir membuat Naruto menindih tubuh pria itu.
"Sa...Sa...Sasuke...." ucap Naruto lirih.
"Biarkan seperti ini sebentar saja," bisik Sasuke dengan mata tetap terpejam.
Naruto menurut. Ia hanya memandangi wajah Sasuke yang begitu dekat dengan wajahnya. Hidung mereka hampir bersentuhan karena posisi mereka yang sangat dekat. Posisi yang ambigu.
"Naruto, ternyata kamu sangat cantik kalau dilihat dari jarak sedekat ini," Sasuke berbisik dengan senyum jahil menghiasi bibirnya.
"Se..sejak kapan kamu bangun? dan kenapa kamu menarikku? lepas, Sasuke," tanya Naruto kaget saat melihat Sasuke sudah membuka mata tapi tetap memeluknya dalam posisi ambigu mereka. Ia meronta untuk melepasakan pelukan pria yang baru dia kenal itu.
"Kamu cantik Naruto, sepertinya aku jatuh cinta untuk pertama kalinya dalam hidupku," jawab Sasuke tidak nyambung.
Muka Naruto langsung merah padam mendengar ucapan Sasuke.
"Naruto, kalau memang benar kamu belum memiliki kekasih, bolehkah aku mengisi tempat itu di hatimu?" tanpa sungkan, tanpa adanya candaan, Sasuke bertanya menatap lekat manik biru Naruto dengan serius.
"Jangan ngaco kamu tuan Uchiha! kita baru kenal beberapa jam yang lalu, kamu belum mengenal siapa aku dan begitu juga sebaliknya. Dasar pria tukang gombal, receh! Lepaskan tanganmu, aku mau makan. Kalau kamu tidak lapar silahkan tidur kembali," ujar Naruto dan berusaha melepas pelukan Sasuke.
Ia segera berdiri dan keluar dari kamar setengah berlari. Ia tidak mau pria itu melihat mukanya yang merah dengan degup jantung seperti selesai maraton.
"Dasar tsundere, tapi menggemaskan." Sasuke bergumam setelah Naruto keluar dari kamar. Tidak lupa senyum tulus tersungging di bibirnya. "Aku tidak salah--kan kalau aku jatuh cinta padanya? salahkah?" tanyanya pada tembok yang diam membisu.
Naruto menyiapkan makanan di atas meja dengan bibir terus menggerutu tidak jelas, "apa-apaan dia itu? wajah tampan tapi tidak ada romantis-romantisnya. Aku~kan maunya laki-laki yang megungkapkan kata cinta itu dengan romantis dan berkesan. Lha ini? atau jangan-jangan dia itu tadi sedang bermimpi dan mengigau? Dasar aneh!"
"Oohh..jadi kamu suka pria yang romantis ya? maaf, aku memang bukan pria yang romantis seperti apa yang kau harapkan. Tapi aku serius dengan apa yang aku ucapkan tadi. Itu aku mengatakannya secara sadar dan bukan sedang bermimpi atau mengigau," kata Sasuke yang tiba-tiba muncul di depan Naruto, di meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Choice Of Heart✔
FanfictionPair : SASUFEMNARU Dia menikahi wanita itu bukan karena atas dasar cinta. Tapi karena pesan terakhir sang sahabat untuk menjaga wanita calon istrinya yang saat ini sedang hamil. Seharusnya sahabatnyalah yang berdiri di altar mendampingi wanita berna...