PANDANGAN Mark tak lepas dari Taeyong yang kini sedang mengepel lantaiㅡia terus mengawasi lelaki cantik itu. Banyak pertanyaan yang muncul di dalam kepala Mark; ia masih penasaran dengan simbol yang terdapat di kedua kelopak mata Taeyong karena demi Tuhan simbol itu tidak asing! Ia pernah membacanya di satu buku kuno yang terdapat di perpustakaan kota.
Maksudnya, bukankah Taeyong itu sedikit aneh? Berbeda dari yang lain. Rambut putihnya terlihat sangat terang dan menenangkan, selain itu Taeyong juga tidak bisa melakukan shift bersama serigalanya! Sepertinya mulai sekarang Mark harus menyelidiki tentang Taeyong lebih dalam, ia tahu ada sesuatu yang tidak beres.
Sayangnya keberadaan Jaehyun menjadi penghalang bagi Mark. Ia jadi tidak bisa mendekati Taeyong karena Alpha yang berstatus sebagai kakaknya itu selalu saja melimpahkan banyak pekerjaan kepada Taeyong hingga tidak ada jam istirahat bagi si lelaki cantik. Mark tidak ingin menambah beban Taeyong, ia takut jika kakaknya berbuat sesuatu yang akan membuat Taeyong terluka lagi seperrti kemarin.
Menghela nafas, akhirnya Mark pergi dari sana. Ia juga memiliki banyak pekerjaan yang harus di selesaikan sebelum matahari tenggelam, Mark juga di tuntut untuk melakukan pengawasan bagi serigala yang sedang berlatih.
Wajah Taeyong terlihat pucat. Ia sudah mengerjakan tiga pekerjaanㅡtanpa beristirahat. Memang hanya menyapu, mengepel dan juga mencuci piring. Tapi demi Tuhan, kastil milik White Moon Pack ini sangat besar sekali! Taeyong sangat lelah, ia ingin sekali beristirahat, tapi ia juga takut di marahi oleh Jaehyun.
Selama ini Taeyong selalu menghindari Jaehyun, ia tidak ingin berurusan dengan Alpha kejam itu lagi. Taeyong terlalu takut, menatap wajahnya saja ia tidak berani!
"Kau tidak baik-baik saja Yongie.. Istirahatlah, tubuhmu sudah mulai lelah.." suara Willy terdengar begitu lembut di dalam kepalanya; Taeyong hanya bisa tersenyum dan menggeleng pelan.
"Tidak masalah, aku bisa mengatasi ini semua. Aku hanya tidak ingin membuat Alpha marah.."
"Tapi tidak seperti ini.. Jika kau terus bekerja tanpa henti, maka kau akan mati Yongie! Kumohon, bisakah kita pergi dari sini?"
Taeyong mengigit bibir bawah; ia terus menggerakan kedua tangan untuk mengepel lantai yang sudah sangat bersih. "Lalu kita akan tinggal dimana? Kita tidak memiliki siapa-siapa Ly, apakah kau mau kita menjadi bangsa Rogue? Tidak memiliki pack?"
"Itu lebih baik, daripada harus tinggal disini dan melihatmu menderita!" Willy menggeram marah, ia tidak terima jika Taeyong terus di perlakukan secara tidak adil oleh siapapun.
Selama ini hidup Taeyong selalu di limpahi oleh kesengsaraan! Maksudnya, bisakah sekali saja teman sehidup sematinya itu mendapatkan kebahagiaan? Willy tidak ingin Taeyong menderita, ia ingin melihat Taeyong tersenyum dan tertawa tulus, seperti kebanyakan orang.
"Taeyong." suara bernada datar berhasil membuat Taeyong mengangkat kepala; ia menghentikan kegiatan mengepel lantai dan tersenyum pada seorang wanita berusia tiga puluhan.
Wanita itu sama seperti Taeyong; seorang pekerja di kastil Jaehyun.
"Ya?"
"Alpha menyuruhmu mengurus tanaman di halaman belakang."
Kening Taeyong bekerut. Apakah ia tidak salah dengar? Kemarin saja Alpha sangat marah ketika melihat Taeyong di halaman belakang? Mana mungkin sekarang ia di tugaskan untuk mengurus bunga-bunga indah itu?
"A-apakah kau serius?"
"Tentu saja. Ini perintah dari Alpha." setelah mengatakan hal tersebut, wanita itu segera beranjak dari hadapan Taeyong dan berkumpul dengan wanita yang lain. Mereka melirik Taeyong sekilas; lalu tertawa culas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Hope《Jaeyong》✔
Fantasía[Fantasy] [Sad Romance] "It's like the winds. I can't see it, but i can feel it." •Jaehyun x Taeyong •Werewolf au. •BXB || GAY || YAOI •Don't read if u don't like bitches. •Cerita Asli Milik Rachel (Penulis) Start : 131218 End : 040619