SUARA gaduh yang berasal dari halaman depan kastil berhasil membuat Jaehyun dan Taeyong berjalan menghampiri asal suara. Keduanya terkejut ketika melihat Mark yang sudah terluka dengan luka cakaran di pipi, tangan serta kaki. Beberapa anggota Pack membantu lelaki tampan itu untuk tetap berdiri.
"MARK!"
Tanpa menunggu lama Taeyong segera berlari ke arah Mark dan menempelkan telapak tangan pada luka yang ada di tubuh lelaki itu. Namun anehnya luka cakaran di sana sama sekali tidak menghilang!
"A-apa yang terjadi?!"
Mark menatap Taeyong dengan tatapan lemah. "R-racun.." setelah mengatakan itu ia terkulai lemas di atas tanah; kehilangan kesadaran.
"Bawa dia ke ruang kesehatan!" seru Jaehyun murka; salah satu bola mata nya sudah berganti warna menjadi merah menyala.
Beberapa orang yang berdiri di sana segera membawa Mark ke ruang kesehatan. Banyak sekali maid serta penjaga yang bertanya-tanya tentang apa yang di alami oleh Mark sebenarnya hingga bisa seperti itu.
Tubuh Taeyong bergetar hebat. Apakah kekuatannya tidak bisa melawan racun? Tapi bukankah ia bisa menyembuhkan semua penyakit serta luka? Demi Tuhan saat ini Taeyong sedang tertekan karena tidak bisa menyembuhkan Mark dengan baik.
"Kita bisa menghilangkan racun Yongie. Tapi tergantung, berada di tingkat berapa racun tersebut. Kurasa, racun yang berada di tubuh Mark sangat lah berbahaya." ujar Willy gusar; serigala itu terlihat sangat khawatir.
"Ada yang menganggu. Aku akan pergi untuk berkeliling." gumam Jaehyun pelan; lalu mengecup pelipis Taeyong. Namun langkahnya terhenti ketika Taeyong menahan pergelangan tangan.
"A-aku ikut.."
"Tidak aman sayang.."
Taeyong menggeleng. "Jangan tinggalkan aku sendiri.."
Benar, seharusnya Jaehyun tidak meninggalkan Taeyong sendirian. Apalagi saat ini keadaan Pack sangat kacau. Mungkin Jaehyun harus mengetatkan keamanan. Ia akan menaruh prajurit terbaiknya di perbatasan demi menjaga seluruh anggota Pack serta keluarganya.
"Baiklah, ayo. Kita lakukan shift." Jaehyun tersenyum kecil dan memundurkan langkah; seketika suara patahan tulang terdengar begitu jelas. Membuat Taeyong mengerenyit karena rasa ngilu.
Tapi tak berselang lama. Taeyong juga melakukan hal yang sama. Serigala berwarna putih dengan cahaya biru berpendar menggantikan sosoknya. Willy tersenyum kecil ketika melihat J berdiri di hadapannya.
"Siap untuk menjelajah, ratuku?" gumam J dengan suara dalam yang sangat serak; ia berjalan menghampiri Willy dan menggesekan kepala mereka berdua.
"Tentu, Alpha.." bisik Willy pelan; ia akan ikut berkeliling bersama J untuk memantau keadaan sekitar dan mencari sesuatu yang mungkin mencurigakan.
Kedua serigala itu meninggalkan halaman kastil dan mulai berlari memasuki hutan. J memimpin di depan; sementara Willy mengekor di belakang. Jarak mereka tidak terlalu jauh karena J tidak bisa membiarkan Willy hilang dari jarak pandang nya.
Ketika menjadi serigala seperti sekarang, Jaehyun yang notabene nya adalah seorang Alpha bisa mendengar suara anggota Pack yang ia percaya. Ia menanyakan sesuatu kepada seluruh penjaga yang masuk ke dalam pikirannya; namun mereka semua tidak berhasil menemukan sesuatu yang janggal.
J menghela nafas; lalu menutup mindlink dengan para prajurit dan mulai membuka mindlink bersama pasangan hidupnya. Willy.
"Mereka tidak menemukan apapun. Tapi belum ada yang memeriksa ke daerah Selatan," gumam J di dalam kepala; ia menoleh ke belakang saat melihat Willy masih setia berlari di belakangnya dengan kecepatan penuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Only Hope《Jaeyong》✔
خيال (فانتازيا)[Fantasy] [Sad Romance] "It's like the winds. I can't see it, but i can feel it." •Jaehyun x Taeyong •Werewolf au. •BXB || GAY || YAOI •Don't read if u don't like bitches. •Cerita Asli Milik Rachel (Penulis) Start : 131218 End : 040619