02

606 65 0
                                    

Jam Kosong setelah istirahat adalah hal yang sangat menyenangkan. Bisa tidur, main game di ponsel dan bolos ke kantin dimana ada vending machine minuman dingin. Sebagian siswa memilih menghabiskan waktu kosong di perpustakaan, sebagian lagi bagi murid laki-laki waktunya untuk bermain sepak bola.

Mingyu dan Eunwoo berjalan mendekati Jungkook yang sedang fokus memperhatikan pemandangan di luar jendela.

Mingyu menepuk bahu Jungkook dan memberi tangannya bermaksud berkenalan, "Kim Mingyu, dan ini Cha Eunwoo" katanya, "salam kenal" sapa Eunwoo.

Yugyeom, Minghao dan Seokmin pun ikutan berkenalan dengan Jungkook, sambil menggeser posisi Eunwoo. Tak lama kemudian seseorang datang menghampiri mereka.

"Sesak amat disini" kata Bambam sambil berdiri disamping Jungkook yang terdiam melihat mereka semua. Karena ribut-ribut, Eunha melihat kearah mereka yang mengerubungi Jungkook.

Rose dan Yuju sedang tidur, jadi Eunha sendirian dan bermain ponsel. Enam laki-laki yang mengerubungi Jungkook pun bercanda ria bersama Jungkook. Namun, Jungkook hanya ikut tersenyum biasa.

Eunha terus memperhatikan Jungkook dan tersenyum, hingga akhirnya yang diperhatikan sadar. Lucunya Eunha salah tingkah dan berbalik memainkan ponselnya.

Jungkook tersenyum senang dan juga sedikit salah tingkah.

"Oi, oi, lihatlah dia... tertawa sendiri" kata Yugyeom.

"Disaat lagi serius dia malah tertawa" kata Minghao.

"Kau ini sangat aneh" kata Bambam.

Jungkook kembali ke ekspresi semula dan memperhatikan teman-temanya lalu bercerita sambil tertawa lepas.

















==××==


















Tepat pukul 17.00, hari sekolah telah usai dan para murid pun pulang, kecuali yang piket membersihkan kelas.

"Kamu tak mau menunggu? Ayolah, mereka cepat saja" kata Yuju.

"Kalau begitu kami akan menemanimu menunggu mereka berdua" kata Rose.

"Jangan, aku akan pergi ke minimarket di perempatan sambil menunggu mereka. Tenang saja" kata Eunha sambil meyakinkan. Yuju dan Rose sangat khawatir akan Eunha, soalnya mereka takut akan kejadian yang sama. Akhirnya Eunha berpisah arah dengan Rose dan Yuju.

Ia berjalan sendirian, Mingyu dan Eunwoo lagi piket. Sepanjang perjalanan, dirinya tidak menyadari kalau ada yang mengikutinya.

>>>>

Mingyu dan Eunwoo secepat mungkin membersihkan kelas karena mereka mengkhawatirkan Eunha.

"Sebelah sana?"

"Sudah"

"Tempat sampah?"

"Aman"

"Loker?"

"Aman"

"Semoga Eunha belum jauh" kata Eunwoo sambil meletakkan sapu dan alat pel di dalam loker khusus.

Ia dan Mingyu segera mengambil tas yang tergantung di gagang pintu dan berlari meninggalkan sekolah. Mereka takut akan kejadian yang menimpa Eunha yang kesekian kalinya.

Jaehyun dan Winwin dari sekolah lain pernah menyerang Eunha hingga pingsan di jalan. Ponselnya sengaja dimatikan agar Mingyu, Eunwoo, Rose dan Yuju tak bisa menghubunginya.

Jaehyun yang dendam pun memanfaatkan Eunha sebagai umpan untuk memancing Eunwoo dan Mingyu.

Eunha berhenti di depan minimarket tempat ia tuju. Namun kali ini ia tidak ingin membeli sesuatu dan hanya duduk di depan situ. Tak lama kemudian dua orang lelaki datang menghampiri Eunha.

"Halo Jung Eunha" sapa laki-laki bermata sipit dengan sedikit dialek.

Eunha otomatis berdiri dan kursi yang didudukinya terjatuh. Ia menatap dua laki-laki itu sinis dan sedikit ketakutan.

"Apa mau kalian? Aku ini tidak ada hubungannya dengan masalah kalian!" Bentak Eunha. Jaehyun dan Winwin terkejut, mereka merasa tertantang ketika Eunha membentak mereka. Jaehyun dengan smirk-nya maju selangkah mendekati Eunha.

"Ternyata puppy ini berani juga. Dia sudah tau caranya menantang orang" kata Jaehyun sambil mendekatkan mukanya pada Eunha. Tangannya secepat mungkin digapai oleh Jaehyun dan dipaksa agar mengikuti mereka.

Eunha meronta, namun tangan Jaehyun cengkeramannya jadi lebih kuat. Winwin hanya menatap sinis pada Eunha.

"Lepaskan aku! Urusan kalian dengan Mingyu! Kenapa aku harus dilibatkan!" Teriak Eunha dan terus meronta. Ia rela menahan sakit asal bisa terlepas dari mereka. Winwin yang risih dengan Eunha pun turun tangan dan akhirnya melayangkan tamparan.

"Puppy, diam saja dan ikuti kami. Kalau mau kami lepaskan, tolong menurut!" katanya.

Eunha sudah menangis, tamparan yang mengenai pipinya begitu kuat dan menyakitkan.

"Beraninya sama perempuan!", belum sempat berbalik, Jaehyun melihat Winwin sudah tersungkur tidak berdaya. Jaehyun melepaskan Eunha dan orang itu melindungi perempuan itu di belakangnya.

"Siapa kau? Beraninya..." Jaehyun melayangkan pukulan kepada orang itu, namun ditepisnya dan balik menonjok Jaehyun hingga tersungkur.

"Tak mengenalku? Sungguh sangat lucu" orang itu segera menendang punggung Winwin dan meninju Jaehyun sekali lagi.

Eunha yang pusing dan penglihatannya buram, ia hanya bisa melihat ciri-ciri dalam buram orang yang menyelamatkannya.

Memakai topi dan masker putih, suaranya tenor dan tingginya sekitar 178cm. Konsentrasinya, keseimbangannya hilang dan akhirnya terjatuh.

"Jung Eunha! Sadarlah!" Teriak orang lain yang ia kenal suaranya. Namun Eunha sudah terlanjur menutup mata dan pingsan.


my_Gumie10
2019

FADE IN THE WIND [JUNGKOOK x EUNHA] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang