part 2

99 8 0
                                    

Peneman sepiku , peneman sedihku adalah kamu.

Tanpa aku harus memberimu arti suasanaku hari ini bagaimanapun kamu selalu tau tentang semuanya , aku kadang heran karena walaupun sesibuk apapun kamu , kamu selalu menyempatkan untuk mengabariku dan bertanya "kamu baik-baik saja kan ?sekarang aku khawatir , kamu gapapa kan ?" mungkin ini sederhana tapi menurutku setiap katanya terlalu berarti buatku.

Aku sendiri tidak tau sampai kapan hubungan ini akan terus menerus berlangsung , hubungan yang tiada ikatan tetap dalam diri kita ada sebuah rasa tidak ingin berpisah satu dengan lainnya

Setelah setahun ini aku mengenalmu aku terasa nyaman , aku tidak kesepian , andai kamu tau tanpa ada sepengetahuanmu aku juga mempunyai setetes rasa untukmu ,rasa yang sungguh bergetar dengan frekuensi yang cukup tinggi . aku bingung dengan perasaanku yang terus menerus tumbuh ini , akankan kamu mempunyai perihal yang sama sepertiku , atau sebaliknya . Gataulah yang aku tau rasa ini adalah anugerah terindah tuhan yang pernah aku rasakan.

Pagi pagi saat aku baru bangun tidur . Handphone aku bunyi , eh.. ternyata indra yang telfon dan aku angkat kebetulan aku juga kangen banget btw udah sebulan gak ketemu.
"assalamualaikum ndra , ada apa pagi-pagi gini kamu telfon nggak salah nomor kan?" kataku saat mengangkat telfon indra dan memang keadaanku saat itu masih bangun tidur .
"waalaikumsalam sya , enggak kok aku tidak salah nomor , aku mau kita ketemu dirumahmu nanti siang ya aku mau ngobrolin hal penting , aku pengen...." indra bengong dan bingung mau melanjutkan perkataanya lagi

"ada apa ndra kamu gapapa kan? , iya kesini aja aku tunggu nanti siang" kataku  yang setengah khawatir takut dia kenapa napa ,
tapi setelah aku bilang itu dia langsung mematikan telfonnya

Aku langsung bangun lalu nyuci baju , memasak trus mandi , dan setelah mandi aku lihat jam sudah diangka 10.00 , dan aku berkata dalam hati
"hmmmm udah siang pasti indra habis ini dateng , beliin kopi dulu ajalah ya kewarung"

Dan satu jam berlalu aku mendengar motor indra yang di parkir depan rumahku dan aku bergegas berjalan kedepan untuk membukakan pintu ,
"Assalamualaikum syaa " ujarnya sambil mengetok pintu

"waalaikumsalam ndra , sini masuk" kataku sambil mempersilahkan indra masuk dan aku langsung membuatkan kopi kesukaannya .
Setelah aku membuatkan kopi aku duduk di kursi ruang tamuku lalu aku bertanya

"ndra emang ada apa kamu siang-siang kesini , kamu tidak apa apa kan aku khawatir banget sama kamu , kamu tadi langsung matiin telfonnya". Saat itu memang aku sangat khawatir dengan indra setelah dia mematikan telfonnya .

"aku gapapa kok sya , jangan khawatir maaf kalo aku buat kamu khawatir , harusnya kamu tahu yang harusnya khawatir itu aku bukan kamu , aku tidak pantas untuk kamu khawatirkan dan yang pantas adalah kamu yang aku khawatirkan" kata kata indra yang membuat khawatirku sedikit demi sedikit luluh dan hilang

"hih aku tanya ada apa malah gombal kamu ini ndra " kataku sambil senyum-senyum gitu

"iya aku disini mau bicara sesuatu kekamu entah kamu mau menjawapnya ataupun tidak , aku sudah menghargainya aku tidak mau tau yang penting aku pengen kamu tau tentang ini semua, aku pengen jujur , aku disini pengen ketemu kamu pengen bicara tentang perasaanku, tentang rasaku yang lama aku pendam setahun yang lalu , aku pengen hubungan ini lebih dari teman sya , kita Ta'aruf yuk aku pengen serius sama kamu , aku juga pengen ngenalin kamu ke keluargaku apakah kamu mau sya? , aku hanya orang biasa, tak punya harta , aku hanya bisa membuatmu tertawa dan tidak merasa sendirian ". Kata indra yang menyatakan perasaanya kepada ku , entah kenapa aku kaget , kata-kata ini bahkan yang aku tunggu-tunggu dari dulu , tapi btw kata-katanya buat ngajak aku Ta'aruf kok Konkrit amat ya

"bukankah kamu tau jawabannya ndra , tidak lah perlu aku menjawapnya , kamu tau dengan crita kita sejak awal kenal . Ketika kamu sudah memahami semua kamu sudah pasti tau jawabannya sekarang" kataku untuk menjawap perasaan indra , dan aku berfikir semoga dia mengerti apa yang aku maksud , mungkin dia tak tau bahwa rasaku ini melebihi rasanya padaku sebelum dia mengungkapkan ini padaku

"aku sudah memfikirkan , iya kamu memang selalu khawatir , selalu ngasih perhatian , dan kamupun berusaha untuk menjadi orang yang aku inginkan yaitu menjadi lebih baik dari sebelumnya . itu menurutku sudahlah cukup dari ringkasan jawabanmu . Dan Terimakasih sya , sudah menerimaku menjadi teman hidupmu , ya.. Memang begini adaku , aku janji aku akan tetap menjadi teman sedihmu serta teman bahagiamu kita lalui hari hari bersama ya , dan aku akan selalu meyakinkanmu bahwa berubah untuk menjadi lebih baik tidaklah sulit yang terpenting adanya niat , karena niat yang bisa memperkuat perubahan itu" ujarnya sambil memegang tanganku , memang sih dia berbeda dengan yang lain saat memegang tanganku , dia selalu memegang jari telunjukku saja , itu memang ciri khas dia

Setelah itu aku Ta'aruf dan aku sudah di kenalkan dengan keluarganya karena dua hari setelah aku Ta'aruf dengan dia , dia langsung mengajakku kerumah dan aku di kenalkan kepada ibunya , adiknya , ayahnya , tanpa tidak mungkin ibu indra sudah mengenalku dulu , sedangkan akupun belum memperkenalkan diri , ternyata indra yang setiap harinya cerita kepada ibunya tentang aku .

Aku sungguh tidak menyangka bahwa indra akan seserius ini dalam hubungan kita.
Terimakasih tuhan kau ciptakan waktu yang tepat untuk orang yang tepat juga .
Dan kau ciptakan rasa tanpa aku balaspun rasa ini sudah terbalas
Duniaku sungguh berwarna tuhan
Yang sebelumnya semu sekarang menjadi hal yang lebih berwarna

Pergi Tanpa Pamit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang