part 7

52 3 2
                                    

Tuhan tau tak sepantasnya aku meminta hal yang mustahil untuk di kabulkan .

Doaku belum seimbang dengan imanku , ibadahku , dan juga amalku

Tetapi mengapa tuhan .... ??
Saat aku meminta aku di bisukan dan aku memilih diam sudah engkau kabulkan , tapi kenapa sekarang aku bisa kembali bicara layaknya dulu, hanya karna orang yang tak aku kenal berdiri di depan rumahku .

Tuhan juga tau kan ,
aku meminta agar mengembalikan suaraku kembali saat indra juga kembali mengapa tuhan mengembalikannya setelah 1 taun aku diam , membisu tanpa kata yang terucap

Siapa orang itu , apa tujuannya , mengapa ia bisa membuatku seperti ini , mengapa tuhan mengembalikan suaraku pada kalanya itu tidak mungkin terjadi .

Riris memang dia yang selalu menemaniku sampai saat ini
Riris merawatku dengan penuh iklas
Tapi aku juga heran mengapa riris dan keluarganya selalu mengharapkanku sehat , mengharapkan tiada hal lain yang terjadi padaku , mama indra pun juga masih kerumahku untuk menanyakan kabar .

"Kak yuk makan udah siang nih .. Udah aku masakin kesukaan kakak oseng kangkung , yuk makan yuk kak jangan telat telat makannya nanti sakit gimana...?" ucap riris dengan nada membujuk

Akupun ingat oseng kangkung adalah kesukaan indra , ketika ia kesini ia selalu ingin di masakan oseng kangkung , coba saja dia disini disampingku saat ini . Mungkin kita bisa makan bersama-sama

"iya dek habis ini aku ke ruang makan ya.. di tunggu aku mau beresin tempat tidur"  langsung aku beresin tempat tidurku

Tanpa sadar aku melihat di cendela kamarku ada sebuah laki laki yang berada di depan rumahku
Sepertinya itu orang yang sama
Tetapi mengapa dia di depan rumahku terus , ketika aku merasa merindukan sosok indra dia selalu ada .

Langsung aku lari keluar dan riris pun kaget saat aku berlari ingin mengejar laki laki itu

"hei kamu , siapa kamu , kenapa kamu selalu di depan rumahku , untuk apa.. memata mataiku? entah aku tak tau tujuanmu, tolong berilah aku alasan kamu di sini , aku bukan anak kecil yang ingin tebak-tebakan , ataupun teka teki bodoh seperti ini , berhentilah apa kamu tidak ingin bicada denganku , apa kamu tidak segan menjawab pertanyaanku " saat ini aku berlari mengejarnya tapi sepertinya dia tak menggubrisku sama sekali dia tetap berlari tanpa melihatku di belakangnya

Aku berhenti , aku lelah berlari dengan sebuah keingintahuan tapi ia tak ingin memberitahukannya padaku , aku lelah dengan sebuah teka teki bodoh entah dia di suruh ataupun keinginan dia sendiri selalu didepan rumahku  .

Tak lama kemudian riris datang, dia menyusulku,  menyuruhku agar kembali kerumah
"kak ayo kembali aja lah , ngapain ngejar orang yang gak penting , kalo dia penjahat gimana , kakak nanti kalo kenapa napa gimana , udah lah kak gausah di fikirin.. gausah di kejar , kakak makan dulu udah aku siapin dari tadi"

" aku cuman kepo ris , kenapa selalu di depan rumah ku dia siapa , tujuan dia apa juga kek gitu "  ucapku kepada riris 

"yaudah yaudah yang penting makan dulu kak.. Gausah di fikirin " ucap riris sambil menggandeng tanganku untuk mengajakku pulang , karna itu udah siang banget dan aku belum sarapan . 

Perlu waktu 15 menitan buat sampe rumahku lagi , aku dan riris berbincang di jalan

"dek udah setaun ya kakak kamu ninggalin aku , kangen rasanya , biasanya dia kalo dateng pengen banget dimasakin oseng kangkung kaya yang kamu masak tadi, kayanya dia udah ngemilikin hati kakak seutuhnya , kakak gamau juga cari penggantinya" ucapku ke riris sedikit curhat juga sih , karna aku kangen banget sama indra saat itu

"yaudah nanti kakak bayangin aja aku kak indra yang selalu ada buat kakak , nanti kita makan bareng" sambil ketawa riris bilang ke aku kayak gitu

"eh kamu ngawur aja , kamu mau di bilangin lesby ya.. Ehehe"

Saat di jalan kita mah ketawa aja gakerasa udah nyampek depan rumah , emang sih riris ini banyak kesamaanya sama indra , kan juga adek nya , suka ngehibur aja walaupun kadang kadang juga gak lucu gitu .

Tapi aku masih heran dengan rencana tuhan mengembalikan aku menjadi seperti dulu lagi .



Pergi Tanpa Pamit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang