berdua bahagia

206 13 0
                                    

"Jangan kan mencintaimu. Memilikimu saja sudah menjadi rencanaku sejak kau hadir di hidupku. Kau begitu memabukkan bagiku"

-Abizhar sadewa

                          ****

Tak tun tuang tak tun tuang

SUARA jam dari HP abi berdering dan bergetar. Lantas abi menggeliat dan menguap. Ia masih lelah karna semalam ia pulang terlalu malam karna mengantarkan renata pulang ke kos nya dulu. Ia begitu bahagia membayangkan senyum renata. Senyum yang memabukkan bagi abi. Hampir saja semalam ia hampir khilaf  karna mencium renata. Tapi ia urungkan. Karna abi akan menjalankan rencana untuk memiliki renata. Tapi ia butuh waktu untuk meluluhkan hati renata dengan cara nya sendiri. Ia berencana akan mengatakan cinta nya pada renata di pantai. Karna semalam gadis itu bilang bahwa ia suka sekali dengan pantai. Abi terus saja membayangkan renata. Sampai sebuah bantal melayang di wajah nya. Tapi tak abi hiraukan.

"Bangun lo. Udah pagi noh. Semaleman udah gak pulang lagi" Kesal aldo.

"Ck brisik kek emak emak kos lo. Emang gua anak gadis pulang malem gak boleh" Abi tak kalah kesalnya.

"Terserah deh. Lo semalem dari mana ha" Tanya aldo curiga.

Abi tampak mikir sejenak.
"Al lo pernah jatuh cinta nggak?" Tanya abi.

Aldo yang mendengarnya lantas tertawa." Bwa ha ha ternyata lo bisa jatuh cinta juga. Gue kira lo homo" Ledek aldo.

"Gak usah asal deh lo. Gua gak homo ya. Gue emang ribet kalo masalah cewek. Tapi gua sekali jatuh cinta gak bakal gue lepasin tuh cewek" Jelas aldo.

"Oh ok ok gue ngerti. Jadi cerita dong gimana caranya lo bisa jatuh cinta? Emang siapa tu cewek bikin babang abi gue selingkuh" Tanya aldo antusias.

Pletak

"Najiss bego" kata abi menoyor kepala aldo.

Dan abi menceritakan kisah nya bermula ia bertemu dengan renata dan bisa jatuh cinta pada nya. Aldo mendengar dan menyimak dengan baik. Tapi ia heran dengan nama renata. Apa yang di di maksud abi itu renata teman sekelas nya atau bukan.

"Ohh gitu. Ciri ciri nya sih renata gimana" Tanya aldo menyelidiki jika benar renata yang di maksud abi itu renata teman sekelas nya.

"Ogah. Ntar lo embat al"

"Enggak lah bi. Lo pikir gue sepenghianat itu apa"

"Tapi loh bantuin gue kan"

"Emang bantuin apa?"

"Ck ya bantuin agar gue bisa nembak renata"

"Ya banci lo masak nembak cewek gak bisa"

"Bukan itu maksud gue. Gue minta bantuin buat persiapan tempat nya"

"Ohhh kirain. Ok deh"

Mereka berdua pun melanjutkan aktifitasnya. Dimana aldo akan berangkat sekolah dan abi entah kemana. Padahal ia belum mandi.

                         ****

"Ren trus trus gimna si abi abi itu. Ganteng gak?" Berbagai pertanyaan dari diana datang ber tubi tubi menghampiri renata.

Persimpangan Jalan MalioboroTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang