"Kenalin bunda, Namanya reren. Dia tidak cantik tapi boleh juga buat jadi menantu"
****
SESUAI dengan janjinya. Abi mengajak renata untuk bertemu dengan bunda nya. Setelah menjemput renata dari kos nya tadi. Mereka lebih dulu pergi ke pasar untuk membeli makanan buat di rumah abi nanti.
Mereka masih mengelilingi pasar tradisional dimana banyak jajanan tradisional. Seperti kue putu dan lainnya.
Nah disinilah mereka yang sedang membeli kue putu.
"Keliatan nya enak. Aku gak pernah makan ini" Kata renata. Yah memang renata tidak pernah makan kue putu. Karena di jakarta, renata tak pernah menjumpai pedagang kue putu.
"Kamu harus coba. Di jamin pasti enak ya nggak mang?" Tanya abi kepada mamang penjual kue putu itu.
"Di jamin pasti neng" Jawab si mamang mantap.
Setelah mereka membeli kue putu. Mereka melanjutkan perjalananya menuju ke rumah abi.
"Abi aku takut!" Ucap renata sambil memegang lengan abi. Mereka sudah sampai di depan rumah abi.
"Jangan takut. Bunda gak suka gigit manusia kok"
"Teruuus gigit apa?"
"Gigit in jari telunjuk ayah" Jawab abi dengan gelak tawa nya.
"Ayah kamu juga manusia abi"
"Bukan..ayah sama bunda tu kayak Dragula tau nggak"
"Emang iya?"
Belum sempat abi menjawab pertanyaan renata sudah ada suara orang lain yang menyahutnya.
"Bunda denger kamu ngomong apa abi" Kata bunda yang sudah berjalan ke arah mereka. Karena mereka masih berada di depan pintu.
"Eh bunda" Kikuk abi lalu menyalami bunda nya.
Disusul renata yang menyalami bunda nya abi"Assalamualaikum tante" Salam renata.
"Waalaikumsalam" Jawab salam bunda.
"Kenalin bunda, Namanya reren. Dia tidak cantik tapi boleh juga buat jadi menantu" Kata abi tersenyum ke arah renata. Dan renata tersipu malu mendengar nya.
Bunda tessa terus mengamati wajah renata. Dan renata menjadi salah tingkah. Ia hanya bisa menunduk malu.
"Kamu pacar nya abi?" Tanya bunda tessa.
Renata bingung menjawab apa. Meskipun renata dan abi saling cinta tapi mereka belum mempunyai hubungan yang jelas.
"Bentar lagi bun" Sahut abi lalu masuk ke dalam rumah sambil membawa kantong plastik berisi kue putu itu.
"Jangan mau sama dia. Dia itu asli nya gak gitu" Bisik bunda kepada renata. Dan abi pun menndengar bisikan sang bunda nya itu karna ia memberhentikan langkah nya.
"Terus asli nya gimana tante?"
"Pokok nya kalau kamu tau asli nya dia. Kamu pasti bakalan minggat tau. Bunda aja bingung mau minggat apa nggak. Kasian kalau dia bunda tinggal" Bisik bunda tessa lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Persimpangan Jalan Malioboro
Ficção Adolescente"Bagai bunga arbutus yang mekar saat musim semi,begitu indah.begitu juga saat aku bertemu dengan mu merupakan keajaiban bagiku." Berawal dari pertemuan di jalan malioboro,dua insan yang sedang beradu nasib kini di pertemukan oleh takdir mereka. ada...