ーMansion Saniwaー
Chougi mengerjap kaget ketika melihat Juzumaru berdiri anteng di depannya. Matanya melirik gusar papan bertuliskan 'Mansion Saniwa' yang terpasang pada dinding pagar beberapa kali, memastikan bahwa ia tidak salah alamat atau sedang berhalusinasi.
"Apa yang kau lakukan di sini, Chou?" tanya Juzumaru dengan nada kalem seperti biasanya.
Chougi terkesiap, "A-aku... Aku ada janji dengan a-nak angー" Membekap mulut, lalu meralat kata-katanya. Bisa runyam urusannya kalau Chougi salah ucap, "Err.... Maksudku, AihikariーSan."
Juzumaru diam. Matanya memang tertutup, tapi entah kenapa Chougi merasa diintimidasi.
'Shit!'
Chougi mengumpat dalam hati. Merutuki dirinya yang selalu merasa gugup dan takut saat berhadapan dengan Ayahnya. Padahal, Juzumaru tidak melakukan apapun padanya. Pengecualian, jika Juzu tahu sikap Chougi pada si Manba pirang, saudara tirinya.
'Kenapa Juzumaru-san ada di sini, sih?!' Inner Chougi mencak-mencak. Berharap apa yang dia lihat saat ini adalah ilusiー
"Masuklah! Aihikari-san ada di gazebo."
Juzumaru mempersilakan Chougi masuk, seolah dia security gerbang mansion tersebut. Yang bersangkutan sempat termangu -tak percaya- beberapa detik, kemudian mengangguk pelan. Setelahnya Chougi beranjak masuk tanpa banyak bicara, apalagi mencari tahu alasan Juzumaru ada di sana.
Well, Juzumaru 'kan pendeta. Siapa tahu Saniwa meminta tolong padanya untuk mengusir roh jahat di sekitar mansion. Setidaknya itulah yang Chougi pikirkan saat itu.
"Jangan buat keributan di sini Chou!" Tegur sang Ayah.
"Ha-hai', wakarimashita..."
Selama berjalan menuju tempat Aihikari berada, Chougi terus memperhatikan sekitar mansion tersebut. Jujur, ini pertama kalinya ia masuk ke dalam mansion Saniwa. Tempatnya bisa dibilang sangat luas jika dibandingkan dengan mansion Date, Awata, atau Kotetsu. Tapi, sebenarnya bukan itu yang membuat Chougi heranー
"Apa mansion Saniwa selalu ramai seperti ini?" gumamnya tanpa sadar.
Pemuda angkuh itu melihat beberapa lansia -termasuk pamannya Yuuto- yang bersantai di beranda, dan sebagian orang yang Chougi kenal tengah berlalu lalang. Chougi juga melihat beberapa siswi dari sekolahnya di sini.
'Mereka terlihat sibuk sekali. Apa ada acara disini?' pikirnya.
Tak lama kemudian, Chougi sampai di gazebo. Benar saja. Aihikari ada di sana. Sedang duduk termenung dengan pandangan kosong. Awalnya, Chougi merasa enggan menghampiri gadis itu, karena Aihikari tampak tak ingin di ganggu.
"Ekhem!!"
Aihikari tersentak dari lamunannya. Safirnya langsung bergerak, menatap ke arah sumber suara, dan dia mendapati Hasebe dengan wajah suram berdiri sambil berkacak pinggang di ambang gazebo.
"Maaf, sudah merusak lamunanmu. Tapi, kau mendapat kunjungan yang lain, Oujou-sama." ucap Hasebe penuh penekanan di kata terakhir.
Aihikari mengerjap, memulihkan kesadarannya, lalu mengalihkan pandangannya pada Chougi yang saat itu masih berdiri di tangga gazebo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yamanbagiri StepBrother
FanfictionYamanbagiri Chougi dan Yamanbagiri Kunihiro. Dua makhluk yang tak pernah akur ini terpaksa bernapas dan hidup satu atap karena pernikahan orang tua mereka. Bukan pernikahan, sih. Tapi hanya acara pemberkatan atas hubungan dua sahabat yang telah lama...