Chapter 1

697 63 14
                                    

Yamanbagiri StepBrother
by
Yunchan-Hime :)

Touken Ranbu © DMM/NITRO+

WARNING!!
Ffn ini mengandung: Sho-ai/BL, dan Garam yang berlebihan(?) *plakk

DL? DR!

Selamat membaca~ ^^)/

Yamanashi adalah sebuah prefektur yang menjadi bagian utama Pulau Honshu. Prefektur tersebut di dominasi oleh daratan. Karena terdapat banyak gunung tertinggi di Jepang, yang mengelilingi daerah tersebut. Salah satunya adalah, gunung Fuji.

Yamanashi, dikenal sebagai prefektur yang memiliki perekonomian kuat. Khususnya dalam bidang agrikultur dan industri. Selain itu, Yamanashi tumbuh sebagai prefektur yang mengandalkan hasil pertanian.

Ngomong-ngomong soal pertanian di prefektur Yamanashi. Ada sebuah kota kecil bernama, Hanamaru.

Kota Hanamaru, merupakan kota yang asri karena terletak di kaki gunung, dan berbatasan langsung dengan hutan angker Aokigahara. Selain itu, penduduk disana tergolong ramah, hangat, dan 'penyabar'. Sebagian besar penduduk di kota Hanamaru memiliki kebun dan sawah sendiri. Bahkan ada salah satu keluarga yang memiliki tambang koban pribadi.

Oleh karena itu, masyarakat disana tidak ada yang hidup susah.

Meski, Kota Hanamaru berada di daerah yang cukup terpencil. Rumah-rumah disana tidak kalah bagus dengan rumah di kota-kota besar seperti, Shibuya atau Tokyo. Sekolah disana tergolong maju dan berprestasi, bahkan nyaris bertaraf internasional. Jaringan seluler juga sudah menyebar luas.

Intinya, kemakmuran, kesuksesan, dan kemajuan teknologi kota Hanamaru, tidak lepas dari sang pemimpin 'bijak' yang beriman kuat, super sabar, cerdas, dan memiliki kekuatan khusus. Masyarakat setempat memanggilnya dengan sebutan-

Saniwa.



Kediaman Kunihiro

Sinar matahari pagi menerobos masuk melalui celah gorden putih yang menutup jendela sebuah kamar. Menyentuh lembut wajah rupawan seorang pemuda berambut pirang yang masih terlelap.

Tok! Tok! Tok!

"Aniki!"

Horikawa yang sudah rapih dengan seragam sekolahnya memanggil sambil mengetuk pintu kamar sang Kakak.

"Aniki, cepat bangun! Hari ini aku harus berangkat pagi!"

Si pemilik kamar merasa terusik dengan suara adiknya yang tidak terlalu keras. Dengan malas, pemuda itu membuka matanya. Memperlihatkan sepasang bola emerald yang indah dan cantik. Di lihatnya gorden yang bergerak mengikuti semilir angin pagi.

"Hhh..."

Cuaca pagi ini memang cerah dan ceria seperti Horikawa. Tapi, bagi pemuda pirang itu, terasa mendung dan suram seperti dunianya.

"ANIKII!!" Kali ini Horikawa berteriak.

"Aku sudah bangun, Horikawa." ucapnya datar dan pelan. Namun masih bisa di dengar oleh Horikawa di luar sana.

"Benarkah?!" Horikawa memastikan.

Sang Kakak tidak menjawab.

"Kalau begitu cepat mandi, dan bersiap ke sekolah, Aniki! Aku sudah menyiapkan sarapan untukmu. Maaf, aku harus berangkat duluan." ujarnya kemudian.

Yamanbagiri StepBrother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang