Chapter 7

480 42 17
                                        

ーChougi Pov Onー

Aku berjalan tergesa di trotoar. Berharap bisa menyusul Fake dan teman-temannya. Namun, kenyataannya aku tidak menemukannya. Aku terlambat. Mungkin dia sudah dirumah sekarang.

"Hahh.... Menyebalkan!"

Aku mendengus sebal. Ini semua gara-gara si pendek Yuuto! Heck! Seenaknya menyuruhku mengantar pacarnya sampai rumah. Memang dia pikir aku pengawalnya Sora apa?

Dasar licik!

Menggunakan Juzumaru-san untuk memperalatku? Heh, lihat saja nanti kalau aku sudah pindah ke gedung A.

Akan ku beberkan semua rahasianya pada Aihikari.

DRRTT! DRRTT!!

"Geezz!! Sekarang apa lagi?!"

Dengan kesal aku mengambil ponsel yang terus bergetar di dalam saku celanaku, dan langsung menerima panggilan yang aku asumsikan dari Yuuto. Memang siapa lagi yang suka menelponku di jam segini selain dia?

"Apa?!" ucapku sarkas.

Eh? Ada apa denganmu, Manba Chou?

Mampus!

Itu suara Aihikari Munechika.

Sial! Baru ku sebut namanya sekali, orangnya langsung telepon. Bagaimana jika ku sebut namanya tiga kali? Apa dia langsung muncul di depanku?

Abaikan itu!

Ngomong-ngomong kenapa dia menghubungiku di saat tidak tepat begini? Ah... Pasti dia akan menambah hukumanku, karena aku melalaikan hukuman dihari pertama.

Heck! NO!! Aku tidak mau hukuman tambahan!! Aku harus segera minta maaf.

"Ah, uhm... Tidak. Aku kira tadi--"

Kau mengira aku Yuuto-san?

Aku menelan ludah. 'Kenapa dia bisa tahu apa yang aku pikirkan? Dia cenayang kah?'

"Ano.. Maafkan aku! Aku tidak--"

Hee? Kenapa kau minta maaf? Tak masalah, Hotaru-chan sudah mengatakan semuanya.

Aku terkejut. Apa yang di katakan bocah baseball itu tentangku? Shit! Kenapa jadi tambah runyam begini?

Ah, lupakan itu! Sekarang kau ada dimana?

Aku diam sejenak. Untuk apa dia menanyakan posisiku? Apa dia memasang semacam GPS di baju atau tasku? Dan dia bertanya lokasiku, untuk menguji kejujuranku, begitu?

Apa aki terlalu berburuk sangka padanya? Ah, mungkin begitu.

"Aku masih di jalan. Hampir sampai di kediaman Kunihiro. Kenapa?" Aku berkata jujur apa adanya. Untuk antisipasi.

Selepas makan siang, apa kau ada rencana? Uhm... Misalnya main dengan geng-mu atau belajar?

Aku mengernyit. Ada apa ini? Kenapa tiba-tiba di menanyakan hal itu? Apa dia ingin mengajakku kencan?

Yamanbagiri StepBrother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang