Tak Terdefinisi.

1.5K 137 32
                                    


Pukul 6 pagi, ketika orang lain baru saja bangun untuk memulai aktivitas mereka. Tidak dengan seungmin, seperti biasa, pada pukul 6 pagi ia sudah duduk tenang di bangkunya.

Telinganya tersumpal headset putih yang selalu ia bawa kemana mana, lagu milik band terkenal, day6 mengalun indah menemani pagi harinya. Monoton memang, tapi inilah yang seungmin suka.

Tak jarang ia ikut serta bersenandung mengikuti melodi dari lagu tersebut. Seperti saat ini, lagu favoritnya, congratulation milik day6 terputar dari playlist Sportify yang ia simpan.

"Seungmin." Senandungnya terhenti, kemudian menoleh kearah pintu kelas yang terbuka.

"Hm, annyeong sonu." Yang dibalas dehaman khas miliknya. Sunwoo berjalan ke arah bangku seungmin, lalu duduk di kursi sebelahnya yang notabene adalah kursi Hwall.

Tangan berlapiskan Jam berwarna hitam itu ia masukan ke dalam saku celananya, kelihatannya nakal dan buruk mungkin, tapi  itulah yang membuat banyak orang mengingatnya. Tipikal Sunwoo sekali.

Diingat ya?

"Seungmin."

"Ya?"

Sunwoo berdeham canggung, lalu mengalihkan pandangannya, "Soal yang kemarin. Akhh bagaimana bicaranya ya?"

Seungmin suka dengan sifat sunwoo yang seperti ini. Walaupun ia terlihat nakal, tidak mau peduli, tidak memperhatikan sekitar atau tidak mau bersimpati, namun sebenarnya sunwoo lah yang paling peka.

Ia bukan tipe orang yang akan mengatakan;

"Benarkah? Ahh aku turut prihatin,"

Atau

"Sabar ya~"

Namun dia berbeda.

"Soal yang dikatakan jisung kemarin, jangan dimasukin ke hati ya. Gue tahu lo pasti kesel, karna gue juga sebenernya kesel. Tapi kita udah temenan 2 tahun, jadi gue rasa lo paham sama sifat kita kita semua."

Sunwoo memainkan ujung kemeja sekolahnya, membuat seungmin seketika luluh. Benar kata sunwoo. Ia harus bisa memahami sifat teman temannya.

"Sonuya."

"Ah ne?"

"Gomawo," sunwoo mematung sejenak. Lalu ikut tersenyum,





"Yak! Kim Sunwoo, pergi dari bangku milikku! Nanti terkontaminasi!"

"Selo dong njing!"

"Monyet amazon!"

"Bangsat."

"Babi."

"Hutan."

"Elo."

"Bodo."

"Sempak."

Sunwoo menyumpat bibir hwall menggunakan permen chupa cups yang memang selalu ia bawa di kantongnya, "udah, bacot lo."

Hwall ya diem aja, terus ngemut permen rasa strawberry itu, mayan gratisan. Dia naruh tas di bangkunya yang didudukin sunwoo, terus dianya duduk di bangku eric, tapi hadap belakang.

"Setan!"

Sunwoo yang lagi main game dan seungmin yang lagi baca buku auto noleh ke arah eric yang baru aja dateng, "lo ngumpatin gue?" Eh barengan.

"PR MAT ANJING GUE BELUM BUAT!" Eric langsung ngeliatin seungmin pake muka yang gak enak diliat, sok imut. "Seung pinjem dong,"

"Buku gue dibawa hwall."

"Huwoll pinj- EH SI BABI NGILANG NJIRRR PASTI KABUR LAGI!!"

Sunwoo ngelempar hpnya ke meja, emosi dia, kalah mulu main superstar jiwaypi gara gara jantungan. "Pr apaan sih sat."

Eric ngalihin pandangannya ke sunwoo, "Pr mat :("

"Noh ambil di kelas gue, salin punya gue sono dari pada lo ribut gajelas."

Chup

Sunwoo matung doang dia, terus sadar kalo pipinya abis dikenain kecup manja sama dugong ileran itu, "ERIC GOBLOK!" si pelaku langsung ngebirit keluar kelas.

.

.

.

.

Jam pulang udah bunyi 15 menit lalu, tapi geng stray boyz nggak pulang dulu, mereka mutusin buat pergi ke rumah hantu yang lagi populer di instagram. Letaknya di Hongdae, jadi lumayan deket sama sekolah mereka.

Sekarang mereka lagi kumpul di kelas B, alias kelasnya sunwoo, Felix dan jisung. "NAH NAH KITA MAU KE HONGDAE KAN? JADI KAN?"

Sunwoo langsung gebukin punggungnya jisung, pecah gendang telinganya bro, pecah.

"Selo goblok."

Yang kena umpat cuma cengar cengir goblok, yeuh gila emang.

"Tapi katanya kalo masuk kesana harus berpasangan, 3 orang." Sergah hyunjin,

Hwall mendekat ke arah hyunjin lalu merebut hpnya, "Ah benar, sekarang kita bagi kelompoknya."

Bagian ini yang paling seungmin tidak suka,

Entah dibagi dua, ataupun bagi tiga. Tujuh akan selalu menyisakan satu bilangan, bilangan seungmin.

Karena kepekaannya yang sangat tinggi, sunwoo merasakan perubahan raut wajah dari seungmin, "aku bersama seung-"

"Biarkan saja aku."

Sunwoo mengerinyit heran, "Seungmi-"

"BIARKAN SAJA AKU!"

Semuanya sontak saja melihat ke arah seungmin. "S-seungminnie" yang lainnya mematung, pertama kalinya seungmin berteriak kepada mereka.

Bahunya bergetar hebat, isakan kecil mulai terdengar, felix yang ada didekatnya mengelus bahu kecil seungmin, "Seungminnie, uljima~"

"Hiks berlakulah seperti hiks biasanya... Jangan mengasihaniku huuu..."

"Aku hiks sudah terbiasa sendiri hiks, jangan membuatku semakin merasa dikasihani huuuu..."

"Kalian memiliki pasangan masing masing, aku benci tujuh! Karena akulah yang hiks selalu tersisa diantara kalian! Hiks ha-harusnya aku tak bersama kalian hiks... Aku sendirian!"

"Aku hiks mungkin terlihat baik baik saja ketika aku diacuhkan hiks ta-tapi itu sakit! Semakin hari hiks aku hira akan semakin membaik, tapi ternyata makin sakit hiks..."

"Hiks aku selalu tersenyum dan berlaku seolah tak terjadi apa apa, tapi aku benci hiks kenyataan bahwa aku Se-sendiri hueeee..."

Hari itu, aku menangis dihadapan teman temanku. Aku tak ingat atau mungkin aku tak mau mengingat saat saat memalukan itu. Yang jelas, hatiku kini lega, sedikit lebih bahagia dari sebelumnya








Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 10, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

00's Line| StrayBoyzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang