Tak terasa sudah sebulan Hyunjae menjauhi Yireon. Dia berusaha mencari kesibukan dengan ke perpustakaan, atau rapat BEM, atau juga praktek di Lab meskipun kadang dia masih melihat gadis itu dari kejauhan. Intinya, dia lebih memilih untuk sibuk agar dia bisa melupakan gadis itu. Saat sedang asyik membaca buku di taman belakang, tiba-tiba Juyeon datang.
"Ini untukmu."
Hyunjae kaget. Perasaan dia tidak mengirim surat kepada siapapun. Lalu, surat dari siapa ini?
"Surat? Dari siapa?"
"Entahlah. Ka. Prodi yang memberinya padaku."
Hyunjae bingung. Dia lalu membuka isi surat itu. Kekagetannya pun bertambah. Karena hey, bagaimanapun dia tidak pernah mengirim surat kesana."Juy, kau yakin ini untukku?"
"Tentu saja. Tertera namamu, kan?"
"Tapi aku tidak pernah mengajukan beasiswa kesana."
"Ha? Beasiswa? Kau yakin?"
"Iya ini form beasiswa S2 kedokteran."
"Memangnya dimana? Siapa tau Ka. Prodi yang mengirimnya. Kau tahu kan nilai-nilai mu cumlaude semua."
"Harvard, Juy. Jauh sekali."Juyeon tertegun. Harvard? Hey, itu kan salah satu universitas bagus. Dan ya, Hyunjae pernah bilang padanya dulu bahwa dia ingin kesana. Lalu, mengapa sekarang dia bingung?
"Lalu? Kau akan mengambilnya? Kau tahu kan, bahwa ini impianmu juga."
"Aku.. tidak tahu."
"Ada apa? Apa ada sesuatu?"
Hyunjae diam. Di satu sisi dia ingin mengambil beasiswa itu, tapi di sisi lain dia masih tidak bisa pergi meninggalkan Korea. 'Apa yang harus ku lakukan?' Batin Hyunjae.Juyeon yang melihat perubahan pada wajah Hyunjae pun menghela nafas. Dia tahu pasti ada sesuatu yang tidak bisa dia tinggalkan disini.
"Pikirkan baik-baik, Jae. Kau masih ada waktu sebulan. Pikirkan dengan matang. Apa ada sesuatu disini yang tidak bisa kau tinggalkan. Jangan sampai kau menyesal nantinya."
Hyunjae diam. Ya, ada sesuatu yang memang tidak bisa dia tinggalkan. Yireon, gadis itu. Bagaimana bisa dia tidak melihat gadis itu dalam waktu yang lama?
.
.
.
.
"Kak Hyunjae!"
Hyunjae berhenti melangkah. Dia tahu suara siapa itu. Dia paham, sangat paham. Dia hafal sekali dengan suara itu.
"Kak? Apa kabar?"
Itu Yireon. Gadis yang dia suka. Cinta pertamanya. Dan juga.. pacar dari adik sepupunya.
"Ha? Aku baik-baik saja. Kau sendiri?"
"Aku juga baik. Baru selesai praktek?"Hyunjae mengangguk. Mereka lalu berjalan bersama menuju halte bus. Suasana hening pun muncul di antara mereka. Sampai seseorang muncul mengagetkan mereka.
"Yireon! Kak Hyunjae!"
"Yak, Sunwoo. Kau mengagetkanku."
Hyunjae menghela nafas. Hatinya sakit melihat mereka berdua.
"Ah.. kak, kita duluan. Kakak naik bus?"
"Iya, Sunwoo-ya. Kau duluan saja."
"Baiklah. Sampai jumpa, kak."Mereka pun mendahului Hyunjae. Hyunjae pun mulai memikirkan masalah tadi. Apa yang harus dia lakukan? Apa dia benar-benar harus pergi? Tapi, setelah melihat gadis itu terlihat bahagia bersama Sunwoo, dia merasa sepertinya dia memang harus pergi.
'Mungkin memang lebih baik aku pergi. Perjuanganku mungkin sampai disini. Aku harus melupakannya dan menata hatiku kembali'
TBC~
Next?
Votement juseyo~
![](https://img.wattpad.com/cover/178570240-288-k120045.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
To Reach You
Teen FictionKata-kata yang tak sanggup kukatakan, kuharap semua itu hingga kepadamu. Aku berharap perasaan kita kan saling tersampaikan. Meskipun kita berjauhan, ku berharap kita sanggup selangkah lebih dekat. Aku menginginkanmu dan terus menginginkanmu. Ku ber...