Malam Natal

343 36 8
                                    

  Perbicangan tentang ditangkapnya seorang pengusaha muda bernama Yuta masih saja menjadi trending topic.

Winwin menggeleng,kenapa bisa semua itu terjadi.Seminggu berlalu,tetapi berita itu masih menghiasi layar televisi.

"Yuta benar-benar licik" Kun mengepalkan tangannya.

Kini rumahnya sudah kembali.Ternyata Yan An dan Paman Kris disekap di China.Kun senang semuanya telah kembali kepadanya.

Tiba-tiba seseorang membuka pintu ruang inap Kun.Sosok Kenta dan Samuel berdiri diambang pintu.

"Silahkan masuk,Kenta dan..."

Kun tidak mengenali sosok yang bersama dengan Kenta.

"Samuel"

"Ya hehehe Samuel"

Winwin juga tersenyum hangat kepada keduanya.

"Terima kasih untuk semuanya,Kenta" Senyum Kun merekah.

"Kau bisa berterima kasih kepada Samuel.Dia yang sudah membantuku sejauh ini" Kenta melihat ke arah Samuel.

"Ah iya,bukan apa-apa.Itu perkara yang mudah"

Kun sangat berterima kasih kepada Samuel.

"Oh iya,tadi pagi kau masuk ke televisi bukan?" Kenta menaikkan satu alisnya.

"Hahaha iya,para wartawan itu mewawancaraiku tentang kasus Yuta yang melukaiku" Kun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Hah?! Kapan?!" Kaget Winwin.

"Pada saat kamu disekolah,Winwin" Lagi-lagi Kun tersenyum sembari mengeluarkan suara yang lembut.

Seorang dokter memasuki ruang inap Kun.Matanya berbinar ke arah Kun.

Dokter yang menangani Kun,ia adalah dokter Suho.

Kun terkejut saat Suho memeluk dirinya.

"Kau anakku,kau Qian Kun yang hilang 18 tahun yang lalu" Ia menangis tersedu-sedu.

"Maksud anda?"

Suho menunjuk ke arah tanda lahir yang ada dipelipis Kun.

"Itu tanda lahir anakku dan golongan darah kita sama.Ibu mu Meiqi bukan?"

Air mata Kun tak bisa dibendung.

"Ayahh"

.








Kenta dan samuel meninggalkan Winwin diluar ruangan.Mungkin Kun sedang membutuhkan ayahnya yang sudah menghilang.

Kedua tangan Winwin tak ia sia-siakan.Sebuah hadiah tengah ia genggam.

Jam menunjukkan jam 12 malam.Kun tidak tertidur.Ia hanya menunggu malam natal.

"Hai sayang" Winwin masuk ke dalam ruang inap Kun.Kedua tangannya ia sembunyikan.

"Hai Winwin,kamu belum pulang?" Tanya Kun.

"Enggak,tapi aku bawa ini"

Mata Kun terperangah dengan hadiah yang kini dibawa oleh Winwin.

"Wah hadial natal Kun" Kun bertepuk tangan lalu Winwin memakaikannya sebuah topi santa claus.

"Iya sayang,hadiah aku mana hm?" Winwin hanya usil menanyakan hal itu pada Kun.Sebenarnya tak diberi hadiah pun ia tetap senang.Asal bisa terus bersama Kun.

"Ada" Kun mengeluarkan sesuatu dari balik bantalnya.

Winwin tersenyum.Ternyata ia memberikan Winwin sebuah plester.

"Aku tahu,tadi Lucas bilang kalau dahi Win berdarah sewaktu bermain basket"

Kun langsung menyibak rambut Winwin yang sudah agak memanjang.

"Ah Ge sakit" Winwin meringis ketika lukanya ditutupi oleh plester milik Kun.

Kun mengelus dahi Winwin yang terluka."Aku buka ya hadiahnya?"

Winwin mengangguk.

"Wah ini hebat" Kun melihat sebuah botol parfum dari balik hadiahnya.

"Ini parfum yang sering aku pakai,kalau kamu kangen aku kamu bisa mencium parfumnya tanpa harus peluk winwin"

Winwin tahu jika Kun masih kewalahan untuk masalah memeluk.

"Terima kasih" Kun langsung menyemprotkan parfumnya dipergelangan tangan dan mencium aroma Winwin.

Mata Kun terpejam.Baru kali ini ia mencium parfum lelaki yang ia cintai.

"Coba saja Kun gak sakit,pasti kita sudah main bola salju" Kun mengerucutkan bibirnya.

"Iya sayang tapi kamu masih sakit.Nanti ya kita main saljunya"

Winwin mengelus rambut Kun.Ia bahagia.Tentu saja.

Lollipop & Happy New Year || Winkun [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang