Without You

327 39 6
                                    

Winwin masih setia menunggu Kun dikamar inapnya.Kun belum juga sadar semenjak insiden itu.

Winwin hanya bisa melihat wajah Kun yang teduh.Sesekali ia menciumi punggung tangan Kun.

Tiba-tiba ada seseorang yang membuka pintu.Ya,ia adalah Lucas.

"Hai Win ge" Sapa Lucas.

Winwin hanya tersenyum.

.







Tak jauh dari kamar inap Kun,Kenta sepertinya sedang menunggu seorang pasien juga.Kira-kira umurnya sudah menginjak kepala lima.

Tak disangka-sangka,tangan pria tua itu bergerak.

"A..ay..ayah?"

Kenta terkejut melihat ayahnya sadar.

"Kenta,anakku"

Pria tua itu mengelus kepala Kenta.

"Ayah,hentikan Yuta sebelum semuanya terlambat"

Kenta seakan memohon.

"Baiklah,ayah akan hentikan berandal itu"

Pria tua itu adalah ayah angkat Kenta.Mengingat kedua orang tua Kenta sudah tiada semenjak ia masih kecil.

.




Lucas mengajak Winwin untuk pergi membeli makanan.

"Ayolah Ge,kau belum makan apapun sedari pagi" Bujuk Lucas.

"Maaf Lucas,aku gak nafsu makan.Melihat Kun saja aku sudah tidak lapar lagi"

"Memangnya Kak Fat Kun jengkol apa"-Lucas.

" Ah Win ge,jangan terlalu bucin"Lucas menarik-narik tangan Winwin.

"Apa itu bucin?"

"Budak cinta njir"

Winwin tak berekspresi.Ia hanya bisa menatap Lucas dengan tatapan membunuh.




Setelah dibujuk berulang kali,akhirnya Winwin mau juga.Mereka makan disuatu restoran cepat saji.

"Oh iya,Chenle kemana?" Tanya Winwin.

"Dia sedang mengikuti perkemahan" Jawab Lucas dengan mulut yang penuh.

Ponsel disaku Winwin berbunyi.

"Loh,bukannya aku lupa membawa ponsel" Winwin mendapati ponsel Kun yang ada disakunya.

"Angkat ge,siapa tahu penting" Saran Lucas.

"Halo"

"Halo,bisa bicara dengan Kun?"

"Maaf,Kun sekarang sedang dirawat dirumah sakit"

"Astaga,apa yang terjadi?"

"Dia mengalami luka serius dibagian perutnya"

"Baiklah,saya meminta uang kost nya Kun,dia gak bayar-bayar"

Sambungan telponnya terputus.Winwin bingung,jadi selama ini Kun nge kost?.

"Kas,si Kun nge kost ya?"-,Winwin

" Iye ge,kenapa??"-Lucas

Winwin menggeleng.Dia baru tahu.

.









Winwin mencoba membuka toko bunga milik Kun.Ia mendapat kunci nya dari ibu kost Kun,Taeyeon.

Ia ingin membantu Kun agar biaya rumah sakitnya tercukupi.Kalau mengandalkan uang bulanan nya saja pasti tidak bisa tertutupi.

Winwin dengan leluasa bisa menunggu pembeli karena hari ini hari libur.

"Hai,aku ingin membeli sebuah bucket bunga"

Mata Winwin terbelalak.Ia mendapati Yuta dihadapannya.

"Mau apa kau kesini" Ketus Winwin.

"Membeli bunga lah masa ingin membeli kamu" Goda Yuta.

"Beli ditempat lain saja,disini sudah mau tutup" Winwin mengabaikan tatapan Yuta.

"Hei aku akan memberikanmu berapapun asal bisa mendapat bucket dari sentuhan tanganmu"

Berkali-kali Yuta menyentuh tangan Winwin tetapi selalu ditepis.

"Baiklah ini demi Kun-ge,lagian dia akan memberikan berapapun yang kuminta kan?"

"Baiklah tunggu sebentar,aku akan merangkai beberapa bunga untukmu"

Ia tahu jika Kun sekarang membutuhkan uang.Kun membutuhkan Winwin.

Setelah beberapa menit berlalu,bucket itu sudah ada ditangan Winwin.

"Ambil" Winwin menyodorkan nya kepada Yuta.Membuat lelaki Jepang itu tersenyum.

"Baiklah,berapa yang ingin kau minta? Aku pasti sanggup membayarnya"

Winwin tertegun.Ah ini waktu yang tepat untuk membongkar semuanya.

"Serahkan dirimu kepada polisi dan bilang bahwa kau yang sudah melukai Kun"

Yuta menyipitkan matanya.Bagaiman ia bisa tahu?

Lollipop & Happy New Year || Winkun [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang