4

931 86 3
                                    

"Apa yang kau maksud dengan menangisiku" tanya Sai bingung

"Bukankah tadi kau melarangku untuk menertawakan mu,jadi aku berinisiatif untuk menangisimu saja,tentunya setelah kau kembali kepada Yang Maha Kuasa"

jawab Himeka watados,sedangkan Sai jangan ditanya lagi,laki laki itu sangat kesal sekali saat mendengar apa yang dikatakan oleh adiknya barusan, benar benar adik durhaka fikirnya

"Kau,ah sudahlah" pasrah Sai,jika ini diteruskan,maka dirinya akan kalah adu argumen dengan adiknya itu,menyebalkan sekali fikirnya

Setelah 5 menit berlalu dan bel tanda masuk sudah berbunyi, Sai memutuskan untuk mengantar Himeka keruangan kepsek
.
.
.
.
.
Dan disinilah sekarang mereka berdua berada diruangan kepsek dan berhadapan dengan Tsunade yang merupakan kepala sekolah di KIHS

Tsunade yang tadinya sedang duduk dan bersantai merasa terganggu saat ada seseorang mengetuk pintu ruangannya

Setelah mempersilahkan masuk,wajah Sai lah yang pertama kali dia lihat,tapi setelah melihat seseorang dengan tampang datarnya yang sedang berada  dibelakang Sai,dia mengernyitkan alisnya bingung,tapi setelah melihat gadis itu sepenuhnya membuat Tsunade tercengang

"Hinata" ujarnya dan menyebutkan nama Hinata yang merupakan anak muridnya yang dikabarkan meninggal 10 bulan yang lalu

Ya walaupun Hinata baru masuk 2 bulan,tapi gadis itu sangat  berprestasi walaupun gadis itu sangat urak urakan dan suka melanggar aturan sekolah

Sedangkan gadis yang berada didekat Sai hanya mengernyitkan alisnya

"Hinata" tanya nya dengan wajah bingung nya

"Siapa Hinata " tanyanya lagi

Sedangkan Sai hanya diam mematung,dia lupa bahwa adiknya itu mirip dengan Hinata,walaupun sebenarnya dia memanglah Hinata

"Eh tentu saja kau siapa lagi Hinata " tanya Tsunade balik

"Aku,oh maaf namaku Simura Himeka bukan Hinata" jawab Himeka

"Tidak mungkin,wajahmu sangat mirip sekali dengan Hinata,dan mana mungkin kau bukan Hinata "

"Cih Sai-ni jelaskan padanya bahwa aku adalah adikmu" ujar Himeka mulai jengkel

Jangan tanyakan kenapa dengan sikapnya,Himeka memang selalu berani terhadap siapapun bahkan seorang kepala sekolah pun dia bisa melawannya,karena itulah perangainya,dia tidak akan pernah mau tunduk terhadap siapapun,Sai menghela nafasnya dan mulai mengeluarkan suaranya

"Tsunade-sensei dia adalah adikku namanya Simura Himeka,seperti apa yang dia katakan dia bukan Hinata "

"Tapi"

"Gomen Tsunade-sensei bel masuk sudah berbunyi dan aku harus segera masuk kelas dan belajar" potong Sai

Tsunade tidak bisa berkata kata lagi,padahal sebenarnya dia masih penasaran dengan gadis yang bernama Himeka itu,sungguh wajah gadis itu sangat mirip dengan Hinata,apalagi warna matanya adalah lavender,dan mana mungkin dia tidak mengenali Hinata

"Hmm baiklah aku sudah melihat nilainya dan aku juga tau kalau dia satu angkatan denganmu,jadi Sai kau bawa Himeka kekelasmu,kalian akan satu kelas" jawab Tsunade panjang lebar

"Ha'i" balas Sai

Kemudia Sai membawa Himeka keluar ruangan kepsek kemudian menutup pintu ruangan kepsek dan mulai berjalan menuju ke kelas mereka,sedangkan Himeka,dia merasa familiar dengan nama yang disebutkan oleh kepala sekolah,tapi dia mengenyahkan pemikirannya itu

"Sai-ni " panggil Himeka

"Ya Hime ada apa" tanya Sai

"Siapa itu Hinata "

Sai menegang apakah dia harus memberitahukan kebenarannya sekarang atau lain waktu

"Dia teman Nisan" akhirnya dia memilih untuk berbohong

"Maaf Hina aku harus berbohong tentang identitasmu yang sebenarnya" batinnya

"Oh ya apakah dia cantik" tanya Himeka lagi,karena dia masih penasaran dengan gadis yang bernama Hinata itu

"Ya dia sangat cantik,tapi"Sai menjeda ucapannya,Himeka menunggu kelanjutan ucapan kakaknya itu

"Tapi dia sudah meninggal karena kecelakaan,apa kau tau dia juga merupakan gadis nakal sepertimu"

"Ish aku tidak nakal Nisan,aku hanya bersenang senang " jawab Himeka dan mengembungkan pipinya, karena dia merasa kesal kepada Sai yang sudah mengejeknya,Sai hanya terkekeh karena berhasil mengalihkan pembicaraannya,tapi hanya sebentar karena Himeka menanyakan kembali perihal Hinata

"Tapi aku sangat penasaran bagaimana nakalnya dia"

"Sudahlah jangan dipikirkan lagi"

"Baiklah,tapi apakah yang dikatakan oleh kepala sekolah benar bahwa wajah kami sangat mirip" tanyanya lagi

"Aku bilang jangan dipikirkan lagi Himeka,aku takut kepalamu akan sakit lagi, jika kau memaksanya untuk berfikir"

"Tapi" belum selesai ucapannya Himeka langsung dipotong oleh Sai

"Kau jangan membantah kata kata kakakmu Himeka,jika aku menyuruhku untuk tidak memikirkannya,maka lakukanlah seperti apa yang aku katakan" jawab Sai marah

Himeka hanya menundukan kepalanya,entahlah dia tidak tau kenapa merasa penasaran dengan gadis yang bernama Hinata itu,tapi melihat kemarahan kakaknya itu membuat nyalinya menciut

Dan amarah Sai membuat dia semakin berpikir,kenapa kakaknya itu sangat marah saat dia menanyakan tentang Hinata,sepertinya dia harus mencari taunya sendiri tanpa sepengetahuan Sai tentunya

Langkah mereka terhenti didepan kelas XI-1,Sai menggeser pintu yang ada dihadapannya,kemudian dia masuk kedalam kelas dan dia juga menyuruh Himeka agar menunggu terlebih dahulu di luar
.
.
.
.
.
.

Akhirnya chapter ini selesai juga maafkan aku ya teman teman aku baru up

Selamat membaca mina-san se you 😍😄😄

01. A Date (Complite)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang