3

1K 96 0
                                    

Mentari pagi bersinar, cahayanya menerobos masuk ke sela sela jendela kamar seorang gadis yang sedang bergelung dengan selimut tebalnya dan  merasa terganggu oleh sinarnya

Matanya mengerjap dan perlahan mata indah itu terbuka dan memperlihatkan mata amethys nya,dia melihat jam weker di samping nakasnya dan menunjukan angka 05:30 pagi

Dia melangkah menuju kamar mandi, tak lupa dia juga membawa handuk yang tergantung di dekat pintu, tapi sebelumnya dia menyiapkan baju seragamnya dan menyimpan nya di atas kasur mewahnya

30 menit kemudian gadis itu keluar dari kamar mandi hanya dengan di balut handuk,rambut yang basah dia keringkan dengan handuk lainnya,dan berjalan menuju meja riasnya, hanya untuk mengerikan rambut nya dengan pengering rambut

Setelah mengeringkan rambut nya yang basah,dia mulai melangkahkan kakinya menuju ranjang nya, dan sudah terdapat baju seragamnya, yang  tergeletak, yang sudah dia siapkan sebelumnya

Dia mulai memakai seragam sekolah nya satu persatu,dimulai dari rok pendeknya yang hanya 5 cm diatas lutut,dan mulai memakai baju seragam sekolahnya,dia mengancing satu persatu kancing baju sekolahnya sampai kancing terakhir

Dengan rambut yang diikat bak ekor kuda dan pony ratanya dibiarkan tergerai,dia benar benar sangat cantik

Memasukan 1 buah buku kedalam tas gendongnya yang berwarna hitam dan juga dompet beserta isinya dia masukan kedalam tas nya

Setelah selesai dengan semua keperluan sekolahnya,dia pergi meninggalkan kamar dan menutup pintu kamarnya

Melangkah dengan santai menuju ruang makan dengan memakai hadshat berwarna lavender terpasang ditelinganya

Setelah sampai diruang makan,dia mendapati sang ayah yang sedang membaca koran,padahal ini masih pagi tapi ayah nya sudah bangun dari tidurnya,sedangkan kakak nya, dia jamin kakak nya itu masih ngiler dan bermimpi indah dikasurnya

"Ohayo Tousan" sapanya

"Ohayou Hime" balas pria paruh baya itu

"Oh ya mana kakakmu"

"Kakak masih tidur,ayah juga tau kan kalau kakak tak pernah bangun pagi seperti putrimu ini" jawab nya

"Kalau begitu bangunkan kakak mu"

"Aku tidak mau" tolak nya

"Eh kenapa " tanya nya penasaran kenapa putri cantiknya ini tidak membangunkan kakak laki laki nya itu

"Aku malas"

"Hahaha.....kau ini ku kira kenapa,bi tolong bangunkan Sai" suruh nya pada salah satu maid dimansion Simura

"Baik tuan"

balas sang maid patuh dan pergi meninggalkan ruang makan menuju ke kamar sang tuan muda dan membangunkannya

Himeka mendudukan dirinya dan mengambil beberapa helai roti bakar dan dia olesi dengan selai blue bery  kesukaannya,tak lama Sai juga ikut bergabung dan makan bersama

Tidak ada yang bersuara, karena pada dasarnya mereka dilarang bersuara ketika makan

Setelah selesai dengan sarapan pagi bersama keluarga nya Himeka berdiri  diikuti oleh Sai dan berpamitan kepada ayah mereka

"Tousan kami berangkat" pamit keduanya

"Ha'i dan ya Sai,jangan ngebut karena sekarang Himeka bersamamu"

"Aku tau jadi ayah tidak perlu khawatir'jawab Sai

"Tenang saja ayah, kalau kakak ngebut nanti, Hime yang akan membunuh kakak pembangkang ini"

Timpal Himeka dan membuat kedua orang laki laki itu melotot tak percaya dengan apa yang diucapkan gadis itu

"Hei kau mau jadi adik yang durhaka hah,ingin membunuh ku segala"

geram Sai kesal pada adiknya yang satu ini,bercanda sih bercanda tapi jangan membuat orang spot jantungan dan membuat orang ketakutan,adiknya itu benar benar ingin di gampar pake sandal, menyebalkan sekali fikirnya

Himeka hanya terkekeh melihat kedua orang yang ada dihadapan nya melotot tak percaya dan dia langsung pergi meninggalkan Sai yang masih berdiam diri di dekat ayahnya

Setelah menyadari Himeka yang sudah pergi meninggalkan nya, Sai langsung menyusul adiknya itu,sedangkan Danzou hanya menggelengkan kepala melihat tingkah kedua anaknya itu
.
.
.
.
.
.
Halaman sekolah masih sepi karena masih jam 06.49 pagi dan masuk pelajaran jam 08.00 pagi,jadi semua murid KIHS kalem kalem saja,mereka semua berangkat ke sekolah saat jam 07.00 pagi

Sai sudah berada di sekolah dan berjalan menelusuri koridor sekolah yang masih sepi,mereka berjalan menuju ruangan kepsek

Tapi sepertinya kepala sekolahnya belum datang ke sekolah,jadi mereka berdua memutuskan pergi menuju atap sekolah untuk menghirup udara segar dipagi hari

Himeka dan Sai sudah berada di atap sekolah

"Bagaimana menurutmu " tanya Sai

"Menarik tak kusangka sekolahmu ternyata bagus juga"

"Cih kau fikir sekolahku tak bagus huh"

"Hihihi..awalnya sih iya"

"Kau,adik macam apa kau ini "kesal Sai

Sai benar benar kesal dengan adik perempuannya itu,sedangkan sang adik hanya terkekeh

"Jangan menertawakan aku,kau mau jadi adik yang durhaka apa" kesalnya lagi

"Iya iya maaf aku gak akan menertawakan mu lagi,tapi menangisimu"jawab nya asal

Sai mengernyitkan alis tanda bahwa dia merasa bingung dengan apa yang dikatakan adiknya itu
.
.
.
.
.
.

Greget pengen di up soalnya terus terusan keliatan saat di drap hehe😁😅

Hai bagaimana menurut kalian cerita baruku menarik gak,kalau gak menarik maafkan aku ya, maklum mengetik dan mengarang cerita itu ternyata menguras otak hahaha 😀😄😄

Sampai jumpa di chapter selanjutnya mina-san 👋👋👋

01. A Date (Complite)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang