14

301 37 1
                                    

Mulai
Rabu,18 November 2020
Jam : 17.12
.
.
.

Setelah kepergian Gaara yang menyusul Shikamaru yang membuat seorang Sabaku No Temari melongo dan membuat seorang Yamanaka Ino heboh sendiri, kegaduhan pun terjadi dan yang memulai kegaduhan itu adalah Yamanaka Ino

"Yak Gaara dasar adik durhaka sialan" makinya setelah dia tersadar dari keterkejutannya,sedangkan yang lainnya hanya terkekeh geli saat mendengar apa yang Gaara katakan

"Aku tidak menyangka adikmu seorang gay" ledek Ino

"Hei apakabar dengan ku yang menjadi kekasihnya,jangan mengatai Gaara-Kun gay ya" kesal Tenten karena tidak terima sang kekasih dikatai seorang gay,Ino hanya cengengesan gak jelas untuk menanggapi kekesalan Tenten

"Hah_sudahlah jangan ribut mulu, sebaiknya nya kita juga pergi menyusul mereka" timpal Naruto yang ternyata masih berada disana

"Waaa Naruto kau mengagetkan ku" lebay Ino yang mendapatkan jitakan gratis dari Sakura yang sejak tadi terus menatap kearah dimana Sasuke pergi

Sakura benar benar terganggu dengan suara cempreng nya Ino yang membuatnya sakit kepala

"Pletaak"

"Sakura kenapa kau menjitakku,kau tau ini menyakitkan" ujar Ino dengan dramatis yang lagi lagi membuat Sakura semakin kesal dengan tingkahnya

"Kau terlalu berisik Ino" Sakura

"Kau menyebalkan" balas Ino sengit

Sakura yang mulai jengah dengan tingkah Ino hanya bisa menghela napas lelah dan memilih pergi meninggalkan Ino dan juga yang lainnya

"Sakura-chan kau mau kemana aku ikut" ujar Naruto dan mengikuti Sakura pergi

"Kenapa dia malah pergi" tanya Ino

"Mana kutahu" balas Temari dan Tenten bersamaan,Ino yang mendapatkan jawaban seperti itu hanya mendengus kesal

"Ah sudahlah sebaiknya kita juga pergi dari sini" sambung Temari dan diangguki oleh Tenten

"Yasudah kalau begitu kita pergi sekarang" balas Ino dan langsung pergi meninggalkan acara penyambutan Himeka dan disusul oleh Temari dan Tenten,akhirnya ke tiganya pergi meninggalkan acara penyambutan itu

.
.
.

"Hiks__hiks_hiks" suara isakan tangis itu terdengar dari bibir manis Hanabi,dirinya masih teringat akan penolakan kakaknya,sungguh Hanabi sangat merindukan Hinata,tapi kenapa kakak perempuannya itu tidak mengenalinya sama sekali,bukankah Hinata sangat menyayangi dirinya, walaupun selalu ada pertengkaran antara Hinata dan ayahnya

Hanabi tidak mungkin salah orangkan,jelas jelas orang yang ada dihadapannya itu adalah Hinata, apalagi mata Amethys itu hanya Hinata yang memilikinya

"Sudahlah Hanabi, kau hentikan tangisanmu itu,kau sudah membuat Klan Hyuga malu dan kau tidak perlu menangisi gadis tak berguna itu" ujar Hiashi yang mulai kesal dengan tingkah laku putrinya,apalagi saat kejadian beberapa jam yang lalu semakin membuat dirinya malu

"Sudahlah Ayah,kenapa Ayah mengatakan hal itu,Hanabi hanyalah seorang gadis SMP " lerai Neji yang mulai jengah dengan perilaku Ayahnya yang selalu saja membenci Hinata,entah kesalahan apa yang telah Hinata lakukan,sehingga Ayahnya itu sangat membenci anaknya sendiri,sungguh Neji tidak pernah habis pikir dengan jalan pikiran Ayahnya itu,apalagi saat berita kecelakaan yang menimpa Hinata dulu, Ayahnya tidak menunjukkan rasa sedih sama sekali,pandangannya selalu tajam dan wajahnya selalu mengeras dan selalu bersikap dingin,bahkan sekarang semakin dingin yang membuatnya semakin pusing dalam berspekulasi

01. A Date (Complite)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang