JANJI TEMU

6 5 0
                                    

7.23

Aku berdiri didepan cermin yang terletak di dinding putih, aku terus memeriksa pakaianku dan polesan makeup tipis ku-sekedar memberikan efek fresh.

"Hannah, udah siap belum? Udah jam setengah 8 nih" terdengar suara setengah panik kak Haura dari luar kamar membuatku mempercepat gerakan.

"Bentar bentar" jawab ku sambil mengoles lipmatte yang berwarna pink di bibir ku, menyemprotkan parfume dan berlari keluar kamar.

Terlihat Kak Haura sudah didalam mobil sedan hitam bersama Haritz yang santai duduk di jok belakang sambil memainkan handphone-nya.

"Lama ya tan" ledek kak Haura, sambil menjalankan mobil, siap mengantarkan penumpang sampai tujuan.

"Maaf yaa" aku hanya nyengir saat mendengar ledekkan kak Haura, sedangkan Haritz tak acuh dengan tingkah kedua kakaknya.

Setiap pagi hari kami berangkat bersama menuju tempat tujuan dan selalu kak Haura yang setia mengantar-walaupun kak Haura tak ada jam pagi, berhubung aku tak ahli menyetir mobil dan kedua orang tua kami-yang pulang setelah matahari terbenam dan berangkat sebelum matahari terbit-tak sempat mengantar. Namun, terkadang ketika kak Haura sedang tak bisa mengantar atau menjemput, biasanya kami pulang/pergi menggunakan angkutan umum.

"Kak" Haritz berhasil mengakhiri lamunanku. Aku menoleh sebagai balasan.

"Salam kak" tak sadar uluran tangan Haritz sudah menunggu balasan.

"Ooh" langsung ku balas uluran tangan Haritz, tak sadar sekarang kami sudah sampai ke tujuan pertama kami, sekolah Haritz.

"Apaan sih bu, pagi-pagi udah melamun aja" tegur kak Haura dengan suara lemah lembutnya tepat setelah Haritz keluar dari mobil.

"Ada masalah ya sama Zulfan?" Tanya kak Haura, membuatku menoleh ke luar jendela, menunjukkan tak tertarik pada topik yang baru saja dimulai.

"Kalau mau cerita, kakak ada selalu disini kok" mendengar kalimat itu keluar dari mulut kak Haura, jelas membuatku ingin curhat sambil menangis drama detik ini juga.

Drrt drrt!

Aku merogoh benda persegi panjang yang bergetar di tas ku.

Zulfan❤️

Nama itu tertera jelas di layar handphone ku. Tentu emosiku saat ini bisa dikatakan sedang normal, sehingga aku memutuskan untuk menjawab panggilan itu.

"Halo" kataku, tepat setelah handphone mendekat ke telingaku.

"Hannah, aku senang sekali kamu mengangkat.."

"Langsung ke intinya aja" potongku dengan nada ketus. Kak Haura jelas tertarik untuk mencari tahu apa yang terjadi setelah mendengar nada ketusku meluncur bebas.

"Aku ingin kita jumpa hannah" nada lembut itu membuat ku semakin kesal bercamput jijik mendengarnya.

"Nanti malam jam 8, di cafe Doris" jelasku.

"O..oke, nanti malam aku jemput yaa" terdengar suara Zulfan berubah menjadi bahagia saat mendengar aku setuju dengan rencananya untuk jumpa.

"Gak perlu, kita langsung jumpa di cafe aja" tentu saja egoku tidak ingin kebahagiaannya berlangsung lama.

"Sudah, aku mau kampus" tak menunggu untuk mendengar respon dari seberang sana, aku langsung menekan simbol merah di layar handphone ku.

"Nanti malam mau dinner sama Zulfan yaa? Ciee" kak Haura memancingku untuk menceritakan apa sebenarnya yang terjadi.

"Aku sama Zulfan sudah putus kak" singkatku.

"Oalaah" kak Haura tentu saja mengerti adiknya ini sedang tak mood untuk diajak bercanda atau sekedar menjelaskan semuanya.

Mobil kak Haura berhenti tepat didepan kampusku. Aku pamit dan keluar dari mobil sedan hitam itu. Aku mempercepat langkahku setelah menyadari aku sudah terlambat 15 menit.

Aku mengikuti semua mata pelajaran dengan pikiran yang sibuk menerka apa yang akan aku lakukan dengan Zulfan nanti malam. Walaupun enggan untuk berjumpa lagi dengannya tapi aku ingin semua masalah ini jelas dan selesai secepatnya, sehingga aku tak akan menemuinya lagi.

Tenang Hannah, hanya untuk malam ini, ini akan jadi yang terakhir. Batinku.

Bersambung...

—————
Apa yang akan terjadi nanti malam ya?

Terus baca cerita Pick Up Happiness untuk menegetahui jawabannya yaa ><

Update: every Sunday

Sausan butuh kritik dan saran readers ni, bisa comment apa yang kurang atau ada opini yang membangun yaa ><

Jangan lupa tap ⭐️ kalau kalian menyukai cerita ini, dan share ke teman-teman kalian yaaa 🥰
-sausan-

Pick Up HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang