WARNING : The Most Wanted in Your Area
Geng- geng beken Hannam Senior High School selalu masuk majalah sekolah dengan label the most wanted. Mereka punya talenta dan rupa yang menawan.
Biasanya mereka jadi incaran seluruh murid atau bahkan anggota...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anak Bangtan dan Velvet sedang berkumpul di ujung kantin sekolah, tempat favorit mereka. Jin berdiri ingin memesan makanannya.
"Ngapain lu Bang?" Tanya Jimin menyadari tujuan Jin berdiri.
"Mau pesen."
"Udah gue pesenin bang. Ttoekbokki sama kimbap."
"Weh .... lupa gue lu mau traktiran ."
"Minumnya?" Sambung Jin lagi sambil kembali duduk di bangkunya.
"Udah gue pesenin soda."
"Aku boleh gabung gak?" Suara Yuju menginterupsi mereka.
Bangtan dan Velvet saling melempar tatapan menyuruh salah satu dari mereka mengambil alih. Velvet menatap ke arah enam laki- laki di hadapannya, jangan lupakan tatapan tajam Yeri yang terus menatap Jungkook membuat nyali laki- laki itu ciut untuk sekedar mengiyakan pertanyaan Yuju.
'Masak kita nolak cewek sih kan gak enak' - Bangtan
'Lu yang ngomong atau kita yang pergi' - Velvet
"Sorry nih ya... kita lagi ada acara. Jadi kayaknya lu gak bisa gabung." Ucap Namjoon akhirnya.
"Acara apa?"
"Pj Jimin jadian sama Seulgi."
"Wah beneran... Selamat ya Seul, Jim. Gue juga mau dong pjnya."
"Emang lu siapa?" Tanya Seulgi dengan muka lempengnya.
Yeri menahan tawanya melihat Yuju dipermalukan, Yeri tahu dia jahat tapi peduli amat tentang pikiran orang.
"Masih ada urusan? Ngapain tetep berdiri di situ?" Kini giliran Joy yang bersuara membuat Yuju jadi salah tingkah.
"Ya udah Kook.. ntar aku tunggu di kelas ya. Di tempat duduk 'kita' ." Ucap Yuju menekankan kata 'kita' di akhir kalimatnya lalu berlalu meninggalkan bangku anak Bangtan dan Velvet.
"Kita ya Kook kita." Kata Yeri sambil memutar bola matanya malas.
"Cuma duduk bareng Yer. Masa depannya kan tetep sama kamu."
"Sa ae lu Kook." Kata Namjoon sambil menoyor kepala Jungkook.
"Gue ambil dulu pesenannya." Kata Irene melihat ibu kantin sepertinya sudah selesai menyiapkan pesanan mereka.
