Rekan 1 Atap

36 6 2
                                    

Yook Seong Jae POV

Aku terbangun ketika suara alarm berbunyi, entah siapa yang menyalakan alarm. Tidak mungkin aku yang menyetel, aku sangat membenci suara alarm.

Aku terduduk, dan mencari asal suara untuk mematikannya. Aku tersadar bahwa ada perempuan di samping kamarku.

"Bisakah kau mematikannya?"

Tidak ada suara dari sana. Aku berdiri untuk mematikannya.

Tanpa disangka, perempuan itu masih tertidur tanpa merasa terganggu dengan suara alarm.

Aku terpaksa melanggar kontrak untuk mematikan alarm itu. Aku melihat perempuan itu tertidur dengan sangat pulas, membuatku menggelengkan kepalaku.

Pukul 08.00 pagi

Aku bersiap memasuki kamar mandi saat perempuan itu berteriak.

"Ada apa dengannya?" Aku bergumam.

Ia berlari menuju toilet, beruntung aku mencegahnya.

"Apa yang kau lakukan?" Tanyaku, dengan sedikit mengejek.

"Aku..." Ia tergagap-gagap menunjuk toilet.

"Apa kau tahu jam berapa sekarang? Jam 8 pagi, kau seharusnya menggunakan toilet pukul 7. Aku tidak bisa membantu, ini giliranku."

Aku memasuki toilet, saat kudengar seseorang menyebut namaku dengan putus asa.

"Yook Seong Jae-ssi..."

Perempuan itu melihatku dengan ekspresi memohon.

"Siapa namamu? Aku akan mengizinkanmu masuk jika kau memberitahu namamu." Kataku.

"Kim So Hyun, puas?" Ia menarikku keluar dari toilet dan ia memasuki toilet. Tentu saja menguncinya.

Entah kenapa melihatnya seperti itu membuat denyut nadiku terasa lebih cepat. Dan tanpa kusadari, bibirku tidak bisa menyembunyikan senyumnya.

Aku berusaha untuk menghentikan itu, tapi bibirku terus memancarkan senyumnya yang sangat indah.

Setelah beberapa menit kemudian, So Hyun keluar dari toilet. Dengan busana yang sudah lengkap. Hanya rambutnya yang terlihat masih acak-acakan. Aku hanya berdecik dan menggelengkan kepalaku.

"Apa alarm-nya mati?" Dia berbicara sendiri.

"Aku mematikannya" Aku meninggalkan So Hyun yang masih berpikir tentang alarm-nya dan memasuki toilet.

Betapa terkejutnya aku saat So Hyun berdiri di depan toilet.

"Kau mematikannya? Kau memasuki kamarku? Yook Seong Jae!" Dia membentakku dengan keras.

"Kau juga mencuri waktu mandiku!"

"Tahukah kau betapa pentingnya menjaga privasi masing-masing?"

"Apa kau tahu betapa pentingnya tepat waktu?"

Dia menatapku sinis dan keluar, menuju sekolah. Aku juga menatapnya sinis, memasuki kamarku.

Sekolah...
Seperti kemarin, aku menyandarkan badanku dibawah pohon, menikmati udara segar yang masih bisa aku nikmati hari ini. Perempuan itu, Kim So Hyun, datang lagi, membaca buku lagi, seperti kemarin. Aku mengerti mengapa dia tidak mempunyai teman. Aku melihatnya duduk di bangku bawah pohon.

"Apa kau butuh teman?" Aku menawarkan, tidak ada respon sedikitpun. Ternyata, ia memang sedang mendengarkan mp3. Aku mencabut sebelah headset dari telinganya, dan memasangkannya di telingaku. So Hyun hanya melihatku dengan tatapan aneh.

"Apa kau memang suka lagu seperti ini? Ini terdengar sedikit lawas" Tanyaku.

"Aku rasa lagu ini dirilis tahun lalu"

"Benarkah? Aku mengerti" Aku hanya mengiyakan. Saat itu aku terpikirkan sesuatu...

"Apa kau ingin mendengar lagu rekomendasiku?" Aku mengeluarkan handphone-ku dan memasangkan headset ke telinga kanan So Hyun. Sambil mendengar lagi, sesekali ia mengangguk, menikmati lagu itu.

"Bagaimana?" Tanyaku penasaran

"Apanya?"

"Lagunya, apa kau suka?" So Hyun mengangguk mengiyakan.

"Siapa yang menyanyikannya?" Tanyanya.

"Yook Seong Jae"

"Hahaha......... Itu terdengar sangat lucu" Dia tertawa, dan kembali membuat nadiku berdenyut lebih cepat.

"Kenapa? Kau tidak percaya?" Ia mengangguk.

'Kring... Kring... '
Bel masuk berbunyi. Menyelamatkan So Hyun dari niat jahatku untuk menatapnya tajam.

Previews

"Apa kau sudah punya teman hari ini?"

"Apa yang kau suka dengan 'kesendirian'-mu itu?"

"Apa yang kau lakukan dengan buku jadul itu?"

"Seong Jae-ya.." Aku memanggil namanya, memastikan ia masih sadar.

HalfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang