With You

35 8 5
                                    


~Yook Seong Jae POV~

Malam ini begitu dingin. Aku tidak tahu apa alasan yang sebenarnya. Apakah suhu hari ini rendah atau karena aku sedang demam. Aku bangun untuk menarik selimutku saat kudapati So Hyun tertidur di sampingku. Ya, dia tidur tanpa alas maupun selimut. Aku tidak tahu apa yang harus kulakukan saat itu.

Haruskah aku membangunkannya? Haruskah aku memindahkan dia? Tidak, aku bahkan tidak tega membuat suara yang akan mengganggu tidurnya.
Kuambil selimut dari kamarnya dan kuselimuti dia. Aku berharap dia tidak akan merasa kedinginan lagi. Setelah menyelimutinya, aku berbaring lagi di tempat tidurku, di sampingnya. Kutatap wajahnya dan kulihat rambutnya basah. Ia kehujanan saat pergi ke apotik, dan itu membuatku merasa bersalah. Dan bayangan itu muncul di kepalaku, bayangan tentang apa yang terjadi hari ini.

Jika kuringkas akan seperti ceritanya:

Hari ini orangtuaku kembali dari New York setelah 5 tahun lamanya. Mereka kembali untuk merayakan ulang tahunku yang ke-18. Kami mengadakan pesta di rumah kami yang lama. Tidak ada yang berubah, masih seperti dulu. Ayahku tidak banyak bicara, hanya diam. Ibuku mencoba mencairkan suasana dengan bertanya tentang keadaanku selama ini. Dan aku, aku hanya menjawab seperlunya.

"Apa kakak tidak datang?" Tanyaku pada ibu.

"Kakakmu sedang megurus bisnis ayahmu di New York, dia akan kemari saat kami kembali ke New York. Harus ada yang mengontrol perusahaan, Seong Jae-ya" ibuku menjelaskan.

"Kalau begitu cepatlah kembali ke New York"

"Apa? Apa yang kau katakan? Kami jauh-jauh datang ke sini dan kau menyuruh kami pergi? Dasar anak tak tau diri!" Ayahku dengan nada membentak.

"Jangan begitu. Ia bicara begitu karena sangat merindukan kakaknya... Bukankah begitu, Seong Jae?" Ibuku membela, tapi aku hanya terdiam.

"Kau merindukannya? Setelah kau mengorbankan kakakmu itu?" Ayahku mulai lagi, aku masih terdiam.

"Kakakmu itu perempuan, dan apa yang kau lakukan membuatnya menyerah pada sekolahnya! Dan apa kau bilang? Penyanyi? Kau pikir kau bisa menjadi penyanyi?"

"Bukankah ayah yang menyebabkan kakak melakukan semua itu? Jika bukan kakak yang kehilangan mimpinya, maka aku yang akan kehilangan mimpiku, jika itu terjadi, kau akan memperlakukan kakak seperti yang kau lakukan padaku bukan? Terus menyalahkannya dan..." Ucapanku terpotong saat sebuah tangan tepat mendarat di pipiku dengan keras. Ayahku, memukulku. Itu biasa sebenarnya.

"Itu yang selalu kau lakukan setiap kita bertemu. Aku bahkan tidak ingin lagi bertemu denganmu"Aku meninggalkan mereka.

Aku masih bisa mendengar ibuku yang melarangku pulang karena di luar hujan.

Itulah kenapa aku pulang dengan baju yang basah kuyup dan menyebabkanku demam seperti ini.

Preview

"Ayo berjalan-jalan.. denganku.." Kata Seong Jae malu-malu

Seong Jae berjalan mendekati So Hyun. Saat ini jarak mereka sangat dekat, hanya satu langkah kaki.

HalfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang