Begin

25 7 3
                                    

~~Author POV~~

4 Februari

So Hyun bangun dari tidurnya dan merasakan sesuatu menyelimuti badannya. Ia tersenyum sejenak dan melihat ke arah Seong Jae. Ia mengecek suhu Seong Jae. Saat itu Seong Jae terbangun dan menatap So Hyun. Mereka sama-sama tersenyum saat itu.

"Kau sudah baikan"

"Hmm..." Seong Jae mengangguk.

"Istirahatlah lagi, aku akan menyiapkan masakan"

"Aku bisa menyiapkannya sendiri"

"Aku akan sangat berterima kasih jika kau tidak menolak"

"Baiklah"

Seong Jae menutup badannya dengan selimut lagi. Sedangkan So Hyun pergi ke dapur dan menyiapkan makanan. Sebenarnya, Seong Jae tidak tidur, ia memperhatikan So Hyun. Setelah masakan siap, So Hyun membangunkan Seong Jae, yang pura-pura tertidur. Mereka makan bersama untuk pertama kalinya.

"So Hyun-ah...."

"Hmm??"

"Tidak jadi"

"Kenapa?"

"Terima kasih..."

"Terima kasih juga"

"Untuk apa?"

"Hanya saja.., terima kasih.."

"Apa-apaan kau ini" komentar Seong Jae membuat So Hyun tersenyum. Mereka menyelesaikan makan dan beres-beres setelahnya.

"Apa yang akan kau lakukan hari ini? Hari ini hari libur sekolah" Seong Jae bertanya penasaran.

"Aku akan belajar, seperti biasa"

"Meskipun hari libur?" So Hyun mengangguk.

"Kau tidak ada rencana berjalan-jalan?" So Hyun menggeleng dengan jawaban tidak.

"Kalau begitu..." Seong Jae menggaruk lehernya yang bahkan tidak gatal. So Hyun menatap Seong Jae dengan penuh tanda tanya.

"Ayo berjalan-jalan.. denganku.." Kata Seong Jae malu-malu.

"Bukankah kau masih sakit?" Seong Jae menggeleng. So Hyun terlihat berpikir-pikir sebelum menjawab.

"Oke, aku akan bersiap dulu.."

"Kau serius kan?" Tanya Seong Jae dengan mata terbelalak. So Hyun menggangguk.

"Oke, oke, aku juga akan bersiap" Seong Jae memasuki kamarnya dengan wajah yang sangat ceria.

Mereka keluar rumah dengan wajah yang ceria. Hari itu mereka bermain games dan menikmati jajanan sepanjang jalan.

Saat matahari mulai terbenam, mereka memutuskan untuk kembali ke rumah. Dengan berat hati mereka berjalan menuju ke rumah. Saat itu So Hyun berjalan di depan, sedangkan Seong Jae di belakangnya dengan wajah yang sangat lesu.

"Kim So Hyun!" So Hyun menghentikan langkahnya saat seseorang memanggilnya.

"Ada apa?" So Hyun bertanya penasaran. Seong Jae berjalan mendekati So Hyun. Saat ini jarak mereka sangat dekat, hanya satu langkah kaki.

"Apa kau ingin menjadi pacarku?" Pertanyaan Seong Jae membuat So Hyun membelalakkan mata, tak percaya dengan apa yang barusan didengarnya.

"Apa yang kau katakan?"

"Jangan berpura-pura tidak mendengar, aku tidak akan mengulanginya lagi" Seong Jae terlalu malu untuk mengulangi perkataannya. Tidak seperti yang diharapkan, So Hyun membalikkan badan dan berjalan kembali. Seong Jae kebingungan melihatnya.

'Apa dia menolakku?', pikirnya.

"Kenapa kau tidak menjawab?" Seong Jae berjalan cepat menyusul So Hyun.

"Aku bahkan tidak dengar apa yang kau katakan, apa sebuah pertanyaan?" So Hyun masih berjalan.

Seong Jae menghentikan langkahnya dengan menarik tangan So Hyun.

"Baiklah, akan kuulangi. Kau mau jadi pacarku?" So Hyun masih terdiam, dan masih terkejut.

"Apa jawabannya?" So Hyun masih terdiam.

"Aku ulangi sekali lagi. Kau mau menjadi pacarku?" Tidak ada jawaban.

So Hyun yang masih saja terdiam membuat Seong Jae bingung, lagi.

"Baiklah, itu jawabanmu" Seong Jae melepaskan tangan So Hyun dan berjalan di depan.

So Hyun berdiri mematung, bergelut dengan pikirannya sendiri.

Seong Jae berjalan sendirian tanpa menoleh ke belakang.

Preview

"Dulu, aku pernah bertemu seseorang dengan nama yang sama denganmu."

"Oh... itu rumah kakakku... 10 tahun lalu?" Seong Jae menerangkan.

HalfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang