#3: tease

454 97 26
                                    

"DOYUM, JINSUNG, SUDAH JAM TUJUH LEWAT LIMA MENIT. AYO BURUAN NANTI TELAT," Teriak Mama Jinsung dari bawah.

Seragam Doyum? Tenang. Jinsung udah ngechat mama-papanya biar mampir dulu ke ruma Doyum buat ngambil seragamnya.
"MAMA, SERAGAM DOYUM DITARO DIMANA? INI ANAKNYA TERIAK-TERIAK TERUS DI KAMAR MANDI MINTA SERAGAM," Balas Jinsung dengan teriakan, juga.

Ya, walaupun udah diambilin, mereka nggak tahu soalnya mereka udah tidur duluan sebelum mama dan papanya Jinsung pulang.

Dan soal Doyum tidur dimana.. Err. Doyum tidur di kasur bawah Jinsung. Kasur Jinsung tuh bentuknya ranjang, terus di kolongnya diisi sama kasur lagi. Jinsung takut kalau nggak ada isinya, katanya. Kebiasaan nonton film horror.

"DI DEKET SOFA KAMAR KAMU. COBA CARI DULU PAKAI MATA JANGAN PAKAI MULUT," Jinsung mendekati sofa dan mulai mencari ke sekelilingnya.

"Gotchu!" Jinsung mengambil seragam Doyum lalu bergegas ke arah kamar mandi.
Jinsung mengetuk pintu kamar mandi seraya berkata, "Yum, buka. Ini seragamnya."

Doyum yang daritadi nunggu di dalam akhirnya membuka pintu kamar mandi, tidak terlalu lebar, tapi cukup untuk mengeluarkan tangannya dan mengambil seragam. "Makasih, Sung," Ucapnya kemudian menutup pintu kamar mandi.

Jinsung yang sudah siap segalanya hanya bisa duduk di atas kasur sambil menunggu Doyum.

"Doyum," Katanya. Iseng.

"Ya?"

"Doyum," Katanya lagi.

"Kenapa, Sung?" Jawab Doyum dari dalam kamar mandi. Ia masih sibuk memakai seragamnya.

"Doyum,"

"Kenapa, sih?" Doyum mulai risih. Ia sedang sibuk dengan resleting celananya yang macet dan Jinsung menganggu fokusnya dengan memanggil-manggil namanya dari luar.

"Doyum," Jinsung cekikikan kecil.

"Kenapa, sih, sayang?" Balas Doyum setelah selesai dengan seragamnya. Ia keluar dari kamar mandi dengan sebuah senyuman cerah.

"Ayo, buruan. Enam menit lagi gerbangnya tutup lho!" Jinsung menarik Doyum ke bawah.

Sampai di bawah, keduanya langsung memakai sepatu.

"MA, JINSUNG DULUAN YA. JINSUNG SAYANG MAMA," Jinsung berteriak di depan rumah.

"I- INI ROTI-," Mama Jinsung keluar membawa satu kotak bekal.

"NGGAK CUKUP WAKTUNYA MA, DADAH," Jinsung lari duluan. Sedangkan Doyum berjalan masuk kembali ke dekat pintu ruma Jinsung untuk mengambil kotak bekal Jinsung.

"Ini isinya satu satu ya, Yum. Jaga-jaga aja takut perut kalian laper," Kata Mama Jinsung.

"Iya, ma. Makasih ya, Doyum duluan!" Doyum tersenyum pada Mama Jinsung lalu berlari secepat mungkin agar Jinsung tidak menunggunya terlalu lama, atau mungkin meninggalkannya?

"Doyum lama ah," Jinsung memajukan bibirnya; merajuk kesal.

"Ini kasian mama kamu bikin roti kalo nggak dibawa," Doyum memberikan kotak bekalnya pada Jinsung.

Jinsung mengambil kotak bekalnya lalu bergumam, "Pasti udah banyak yang jaga ini,"

Dan benar, dengan mereka berjalan sedikit saja, sudah terlihat anak-anak OSIS sedang berjaga di gerbang masuk.

Ya, mau tak mau, mereka harus mau kena hukuman.

"Hehe, halo, Pagi, Byeonghee," Sapa Jinsung sok asik.

"Ya, pagi. Sana langsung ke lapangan aja gak usah basa-basi," Ujar Byeonghee.

"Dispensasi dong.. Gue sama Doyum baru pertama kali telat nih. Ya?" Jinsung memajukan bibirnya (lagi).

stars || doyum x jinsung ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang