"Ayo balik bareng," Jinsung yang sedang membereskan isi tasnya, menoleh. Di depannya sudah ada Doyum dengan senyuman manisnya.
"Tumben. Dalam rangka apa nih?" Jinsung menaikan alis sebelahnya.
"Gak kenapa-napa kok. Mau gak? Jarang-jarang nih gue ngajak lo pulang bareng," Senyum Doyum masih tetap bertahan di wajahnya.
"Jarang pala lo," Jinsung menoyor kepala Doyum. "Seminggu bisa tiga sampe empat kali kita pulang bareng, lho. Tapi yaudah deh. Bentar ya, bukunya banyak."
Doyum mengangguk.
Dua menit berlalu, urusan Jinsung dan bukunya akhirnya selesai.
"Yuk," Ajak Jinsung. Doyum mengangguk dan menarik Jinsung keluar.
Entah kenapa, ia merasa sangat bahagia hari ini.
Nilai ulangan matematika hari ini bagus? Sudah pasti. Doyum yang terbaik (nomor tiga setelah Yechan dan Junseo) di kelas.
Diterima gebetan? Nggak juga, ah. Orang gebetannya aja di depan mata. Bilang kalau Doyum naksir aja belum. Masa udah diterima aja?
Diajak balikan sama mantan? Doyum belum punya mantan! Terakhir putus aja sama tali pusar.
Terus gara-gara apa? Doyum sendiri juga nggak tahu. Pokoknya hari ini dia cuma mau senyum dan pulang bareng Jinsung.
"Hey," Jinsung memanggil Doyum.
Tak ada respon.
"Doyum," Jinsung memanggilnya lagi.
Masih tak ada respon.
"Do~yum!" Jinsung mencubit pipi Doyum pelan.
"Eh, iya apa?" Wajah Doyum linglung.
"Pegel.." Jinsung mencebikan bibirnya.
Untung yang dikodein peka. Doyum langsung melepas rangkulannya.
"Hehehe maaf," Doyum menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Apaansih lo. Nggak apa-apa, santai aja," Jinsung merespons dengan kekehan kecil.
Mereka lanjut jalan. Tak ada yang mau membuka obrolan. Doyum masih asyik senyum-senyum sendiri, sedangkan Jinsung bingung ingin memulai dengan topik apa.
Mereka sampai di halte bus.
Jinsung memperhatikan sekelilingnya. Ada banyak motor dan mobil berlalu lalang. Ada orang-orang yang sedang menunggu untuk menyebrang juga.
Jinsung memperhatikan kumpulan orang yang ingin menyebrang. Lampu berganti dari hijau menjadi merah. Orang-orang itu sedang menyebrang.
Jinsung masih fokus sampai sebuah insiden terjadi di depan matanya. Langsung.
Salah satu dari para penyebrang, tertabrak motor. Tabrak lari.
Jinsung merapatkan kakinya lalu menaikannya ke atas tempat duduk, dan memeluknya.
Doyum sedang tidak fokus daritadi, maksudnya, suasana hatinya sedang sangat baik hari ini. Banyak tersenyum membuat dia jadi tidak fokus.
"Jinsung," Ia memanggil Jinsung—niatnya sih ingin menggoda Jinsung seperti tadi pagi. Tapi saat Doyum menoleh ke samping, terdapat Jinsung yang sedang meringkuk.
"Jinsung—lo kenapa?" Tanya Doyum.
Tampak jelas dari matanya kalau Jinsung sedang ketakutan.
Doyum memegang pundak Jinsung dan menariknya pelan; ia memeluk Jinsung.
"Kenapa, Sung? Cerita aja," Tanya Doyum lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
stars || doyum x jinsung ✔
Fiksi Penggemar"Bintangnya banyak, bagus." "Iya. Indah banget pemandangannya tapi kalah indah sama muka orang yang lagi tiduran di sebelah gue." "Bacot." both of them likes stars and often go out at night together. but a thing that makes them different is: jinsung...