Satu

381 18 6
                                    

"HATI HATI BOCIL KU YANG LUCU NAN IMOD." Teriak bang Syahdan dari dalam mobil.

Hih bocil ngatain bocil,batin Revina.

"BACOT LO KONTET!!" teriak Revina engga mau kalah sama abangnya. Yang diteriakin malah ngasih jari tengah, kan ngeselin. Untung Revina sabar sama itu bocah.
Engga mau menunggu lama lagi, cewek itu memutar tubuhnya dan...

BRUK!

Revina jatuh, padahal dia yang nabrak sendiri. "Aduh maaf ya engga sengaja." ucap Revina sebari bangun dari jatuhnya.
Cowok itu memegang tangan Revina, berniat membantunya untuk berdiri.

Mata Revina menyipit, samar samar melihat wajah cowo itu. "Makasih." ucap Revina sambil tersenyum.
Rega, tidak membalas senyuman Revina dan langsung meninggalkan cewek itu sendirian di luar gerbang sekolah.

"Yaelah, baru aja mau minta nomor hp." gumam Revina pada diri sendiri nya.
Cewek pendek itu bersemangat masuk ke dalam sekolah.

Sekolah baru
Teman baru
Dan pasti nya gebetan harus baru hehe..

Hari ini adalah hari pertama ia menjalani MOS, dan berharap engga ada kaka senior yang sadis seperti di sinetron tv. Membayangkannya aja ngeri apalagi mengalaminya.
Revina berjalan ke arah lapangan, dan peserta MOS pula sudah menempati lapangan.

Berharap dirinya akan mendapatkan teman baru, tapi itu pasti engga akan terjadi. Revina engga bisa bergaul, dan dia lebih memilih untuk diam sebari nunggu ada seseorang yang mengajaknya bicara dan seseorang itu siapa tau bisa diajak berteman.

Revina duduk di bangku, memperhatikan beberapa peserta yang lagi pada berbincang. Dan tiba tiba ada cowok culun yang duduk di sampingnya membuat Revina menoleh ke samping saat merasakan ada yang duduk di sebelahnya. "Hai." sapa cowok itu.

Fix, gua ngedapetin temen baru ya walaupun terkesan culun. Ya emang culun sih, Batin Revina.
Cewek itu tersenyum simpul.
"Nama aku Fahri, kamu siapa?" tanya cowok culun itu.

Ihhh kenapa gue harus ngedapetin temen baru yang begini sih!? Gerutu Revina dalam hati.

"G-gue Revina."

"Oh Revina, namanya bagus ya kaya orangnya."

"Hehe iya makasih."

Revina tersenyum paksa, merasa engga nyaman sama senyuman dan mata Fahri seolah olah cowok itu sangat terobsesi dengan dirinya.
Namun mata Revina terbuka lebar saat melihat Putri, sahabat lamanya.

"PUTRI!!!" teriak Revina membuat yang dipanggil nengok.
"Rere??" Putri pun sama kagetnya.

Mereka berdua saling menghampiri dan berpelukan. Well, seperti acara reunian.
"Ih bocilnya gue sekarang cantik banget!"

Oke, itu pujian atau sindiran?

"Kebiasaan lo manggil gue bocil, liat aja nanti 2 tahun lagi gue bakalan tinggi dari lo." ucap Revina jutek.
"Haha tapi serius deh lo jadi cantik sekarang."
"Baru tau kalau gue cantik? Gue emang cantik dari gua zigot kali."
"Ah tai engga nyambung lu."

Putri menoyor kepala Revina, kebiasaan Putri ya emang begitu ke sahabatnya.
Tiba tiba intruksi terdengar...

"BAGI PESERTA MOS HARAP KUMPUL DAN GABUNG DI GUGUSNYA MASING MASING."

"Oke kita harus pisah." Putri sempat mencium pipi Revina lalu gabung sama gugusnya. Revina mengernyit jijik dan mengelap pipi yang bekas dicium Putri.
Lantas, Revina gabung sama teman gugusnya. Beberapa cowok ada yang senyum senyum melihat Revina dan ada juga cewek yang sinis ke arahnya.

Tall boy VS Short girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang