Chapter #28. The Psycopath Man

2.3K 66 0
                                    

"Telusuri Setiap Sudut Tempat ini! Jangan sampai ada yang Terlupakan Satu inchi saja! "
Titahnya pada Seluruh Bodyguard dan Suruhannya.

Suara nya terdengar Menyeramkan membuat Aline Bergetar Ketakutan untuk Keluar.

_________

Aline melirik Camelio disampingnya.

"Aku...  B-bagaimana Jika aku menemuinya? "

Pertanyaan itu terlontar begitu saja dari mulut Aline.

Entah itu ide baik atau buruk,ia tak tau.

"Apa kau gila?! Bagaimana jika Kau di lukai? Aku tidak bisa menyelamatkan mu.. Disaat aku sedang terluka begini"

Aline tertegun akan penuturan Camelio yang terdengar Menohok, namun dibaliknya memiliki Nilai Perhatian yang sangat hangat.

Aline merasa istimewa saat tau jika Camelio sebenarnya mengkhawatirkan dirinya dan keselamatan nya.

Aline langsung mengalihkan pikiran itu, ia yakin jika ia hanya terlalu percaya diri.

"Tapi dia tak akan melukai ku Camelio. Aku yakin itu. "
Aline mencoba meyakinkan Camelio yang tak menyetujui idenya tersebut.

Dilihatnya pria itu memijat pelipisnya.

"Bagaimana jika sebaliknya? "

"Tidak akan, aku pastikan ia tak akan melukai ku. Sebelum ia melukaiku pun aku akan melukainya terlebih dahulu. Bagaimana? "

"Pernyataan mu Ambigu sekali. Aku tak mau kau malah mengacaukan segalanya disini. "

"Never,  i Promise. Jika aku membuatnya lengah, cobalah untuk mencari cara agar kau bisa keluar dari sini dan minta Bantuan pada orang lain atau siapapun. "

Camelio menaikkan satu Alisnya.
"Maksudmu Stragtegi begitu? "

Aline memutar bola matanya Jengah.
"Terserah apapun yang kau katakan, Kita harus selamat dari sini, Itulah Intinya"

Disaat Aline akan berdiri, Lengannya ditahan oleh Camelio.

"Be Careful. " ucapnya sambil Tersenyum.

Aline seketika Tertegun dalam tatapannya.
Ucapan singkat Camelio membuatnya senang bercampur tenang. Entah mengapa ia sangat Bahagia dengan penuturan Kecil Camelio yang membuatnya melayang entah kemana.

"i-iya"

Ia pun melepaskan pegangan tangannya dan berjalan keluar dari persembunyian mereka.

Disisi Lain.

Kevin berjalan disekitar ruang Tunggu yang sepi dan banyaknya Kursi  berderetan disekelilingnya.

Matanya tak henti-henti meneliti seluruh sudut ruangan tersebut.

Sampai ia mendengar suara derap sepasang Sepatu dibelakangnya.

Ia tak langsung berbalik, seolah mengenal Derap kaki itu.

Dari caranya berjalan hingga suara langkah kakinya ia sangat Hapal siapa itu.

" Akhirnya Kau keluar juga, Sayang? "

Ia pun berbalik menghadap Sang empunya Derap Kaki.

"Sudah Selesai sembunyinya?  Kalian tidak bisa sembunyi dariku, dimana Bajingan itu? Dia tak ikut bersamamu? "

Tanya Kevin ketika sudah berhadapan dengan Wanita yang tampak Pemberani dihapannya ini.

"None Your Bussines" Jawad Aline singkat.

Excessive TensionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang