Chapter #40. To be Ending

1.3K 66 26
                                    

Happy Reading :)

____________________________

Beberapa Hari Kemudian....

Sudah Hampir sebulan ia di tempat Asing ini. Aline juga sudah Sembuh, Ia mulai bisa berjalan dengan Normal, sakit ditubuhnya sudah sangat Membaik.

Beberapa minggu ia terkurung disini, Selama itu juga Kevin tidak Menyentuhnya. alias, tidak Menyakitinya.

Kenapa pria itu tidak berniat untuk menyiksanya lagi?

Ataukah Pria itu tengah sibuk mengurus Rencana tersembunyinya untuk menghancurkan Perusahaan Ayah Aline?

Aline tak akan membiarkannya,

Tapi, Mengapa Aline peduli? Bahkan ayahnya itu tak menginginkan dirinya, mengapa ia begitu mencemaskan Perusahaan ayahnya itu?

Bukan kah Aline juga ingin Orang itu Mati?

Ia ingin membalaskan dendamnya, Walaupun bukan dari tangannya tapi tetap saja bukan? Pria tua itu pasti akan Mati.

Aline berjalan menuju sebuah Laci di sudut ruangan, ia menyembunyikan sebuah Pistol disana.

Darimana ia mendapatkan nya?

Tentu saja ia menemukan Benda itu disuatu tempat yang tak disadari Kevin, kala Pria itu meninggalkan Barang tersebut tanpa sadar.

Aline meraih benda itu saat ia akan mengeluarkannya, tiba - tiba Pintu kamarnya terbuka, sontak ia langsung menyembunyikan Benda itu lagi.

Pria itu masuk, dan menatap Aline dengan Curiga.
"Apa yang kau lakukan? "

Aline melirik sekitarnya, ia gugup sekarang.
Bagaimana jika pria itu tau kalau ia menyembunyikan Barang miliknya di Sini?

"A.. Aku.. Tidak ada. "

Kevin mendekati wanita itu yang mulai gelagapan.

Sontak membuat Aline Memundurkan Langkahnya kala Pria itu semakin dekat dengan dirinya.

"K.. Kau mau apa? "

Kevin semakin mendekatinya, aura intimidasi yang dikeluarkan Pria itu membuat Aline tak berani menatap matanya.

Ketika Kevin sudah berada tepat dihadapannya , pria itu mengalihkan pandangannya menatap Laci yang Aline dekati tadi.

Apa pria itu tau?

Bagaimana ini?

"Apa kau menyembunyikan sesuatu disana? "
Tanya pria itu sambil mengarahkan tatapannya pada Laci di Meja kecil tersebut.

Aline langsung menggelengkan kuat kuat kepalanya.

Ia takut untuk mengeluarkan suaranya.

Bagaimana jika pria itu menyadari kecurigaan nya?

Kevin tersenyum misterius.

Ia berjalan mendekati Aline lagi, aura intimidasi nya membuat nyali Aline kikuk.

Ia harus bebas dari pria ini.

Kevin semakin mendekatinya lalu mencengkeram Rahangnya kuat.

Aline diangkatnya tinggi-tinggi, hingga kedua tangan wanita itu berusaha memukul lengan
Kevin agar melepaskannya.

"Ku peringatkan untuk tidak membuat Masalah, atau Kau..... ah tidak. Atau keluarga dan sahabat mu akan Mati ditangan ku. "

Ujarnya lalu melepaskan Cengkeraman itu.

Excessive TensionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang