Chapter #25. Who's Lordas?

3.4K 74 1
                                    

Tik tak! BOOM!!! :v

Budayakan Vote Sebelum Baca! 🌟

***

Mobil Lamorghini hitam berhenti disebuah jalan yang ramai dengan orang yang berlalu lalang di area Cafe.

Gadis didalamnya berdecak sebal.
"Aku meminta mu, Untuk mengeluarkan ku HANYA dari rumah mu, Tidak untuk sampai sini."

"Kita baru saja keluar dari rumah ku dua menit yang lalu, apa kau berharap lebih jika aku akan mengantarmu pulang? Poor you, jangan terlalu percaya diri"
Sergah Chris lalu melepas seatbeltnya dan keluar dari mobil.

Ingin sekali wanita itu menampar wajah pria didepannya, dia sudah menginjak-injak harga diri varletta.

"Hei,mau kemana? Kenapa aku ditinggal?"
Teriak Varletta,

Dilihatnya pria itu tetap berlalu meninggalkannya dan masuk ke dalam Cafe luas disana.

"What the- Bangsat!"
Umpat Varletta memaki pria itu,meski umpatannya tak didengar pria tersebut.

Dengan kesal ia melepas seatbeltnya dan ikut memasuki Cafe yang terbilang cukup besar,seperti Rumah makan mewah. Namun nuansanya masih bisa disebut Cafe.

Ia mebelusuri tiap sudut ruangan di dalam cafe tersebut dan mendapati pria itu yang duduk dimeja paling Ujung,disudut ruangan ,disebelahnya terdapat Jendela Kaca besar.

Varletta pun berjalan cepat menuju pria itu dan berdiri dihadapannya.
"Jika kau berpikir aku berharap untuk memintamu mengantarku pulang, Kau salah besar!. Aku tak akan menjadi wanita murahan yang berharap pada pria yang tak bisa bersikap JANTAN pada seorang wanita."
Ujar Varletta dengan menekankan Kata Jantan pada ucapannya.

Dilihatnya pria itu mendongakkan wajahnya menatap Dirinya, Pria itu menaikkan satu Alisnya.
"Kau fikir aku tidak Jantan? Aku bisa membuktikannya jika aku memang seorang Pria Jantan yang kau maksud itu."

Varletta melipat tangannya didepan dada.
"Maaf sebelum nya tuan Bajingan , Aku tak tertarik sama sekali dengan Tawaran Anda yang tak ada bedanya dengan Para Pria Tua dengan perut buncit dan Harta yang melimpah diluar sana, dan satu lagi.-"
Ia mendekatkan wajahnya pada pria itu dan menatapnya Sinis.
"-Terima kasih untuk Tempat tidurnya,tidurku sangat nyenyak semalam. Selamat Tinggal."
Ujar Wanita itu dan berlalu pergi dari hadapan Chris dan juga dari Cafe tersebut.

Chris Masih menatap Tubuh kecil gadis itu dari Kaca jendela,dimana gadis itu sedang menghentikan sebuah taksi dan masuk kedalamnya,tak lama taksi tersebut melaju menjauh dan menghilang dari pandangannya.

"Ikuti dia."
Titah Chris pada seorang pria yang sudah duduk dihadapannya,entah sejak kapan pria itu duduk dihadapannya. Yang jelas,ia memberikan perintah dan pria itu mengangguk dan langsung pergi melaksanakan tugasnya.

"Bitches.."

Chris menyesap Kopinya dan terus menggumamkan kata itu. Kata yang cocok untuk mendeskripsikan Wanita itu.

***

Aline mengerjapkan Matanya beberapa kali sebelum kelopak mata itu terbuka.
Ia merasakan Nafas hangat menyapa wajahnya begitu dekat,terlebih lagi dengkuran Halus terdengar keluar diantara kedua bibir Tipis Pria itu.

Tanpa sadar sudut bibir Aline tertarik, membentukk garis melengkung simpul.

Pria itu masih terlelap begitu tenang,dengan kedua lengan yang memeluk pinggang Aline, dan kakinya melingkar sempurna di Kaki Aline,seolah memenjarakannya untuk tak bisa Lari atau kabur dari ranjang.

Excessive TensionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang