[cinderella dan flynn ryder]
na jaemin mengingatkan mark lee pada dongeng pengantar tidur yang sering ditontonnya bersama keluarga, cinderella mereka menyebutnya, bukan karena sikapnya yang lembut atau kebaikan hatinyaㅡtidak tentu saja, jika kau menganggap merokok dan minum likuor adalah salah satu kebaikan hati atau kelembutan itu beda ceritaㅡmark pastikan bukan itu. ada sesuatu dari na jaemin yang membuatnya tampak seperti cinderella, mungkin caranya tersenyum atau mungkin juga caranya memegang gelas sampanye dengan begitu anggun dan teratur seolah minum sampanye adalah salah satu kegiatan sarapan pagi rutinnya yang berkelas, atau mungkin karena dia hanya jaemin.
kala pertama kali mark mendengarnya adalah ketika sang ibu heboh memanggang keik dengan berbagai macam desain untuk tetangga baru mereka yang rumornya (yang disampaikan oleh Tuan Foy ketika ia sedang menyiram tanaman di pekarangan rumahnya sore hari) adalah janda dengan satu anak laki-laki bernama na jaemin; yang manis dan membuat siapa saja tersipu oleh tatapan mata rubahnya, yang awalnya tidak membuat mark penasaran dengan sosoknya sama sekali, namun semuanya berubah sejak mark mengenal jaemin lebih dekat.
"nah, konyol sekali monsieur."
mark dibuat mengernyitkan dahi mendengar suara rendah jaemin saat mereka duduk di meja yang sama setelah memesan dua cangkir amerikano yang pahit namun membuat candu. suara jaemin berbeda dengan wajahnya, mark tadinya berpikir jaemin memiliki suara sehalus milik jungwoo atau milik renjun dengan garis wajah selembut itu, alih-alih membayangkan suara jaemin akan lebih mirip suara sebastien yang berat dan membuat merinding. tapi bagi mark, laki-laki itu tetap tampak seperti cinderella.
atau mungkin mark terlalu banyak membaca dongeng.
cinderella mana ada yang bersuara berat?
"kau pikir aku apa?" jaemin bergumam sambil merapikan mantelnya setelah berhasil mendengar dengan baik komentar mark tentang dirinya beberapa saat yang lalu. "putri bangsawan, eh?"
"itu kan menurutku."
"itu konyol, serius." sebuah kekehan yang mengingatkan mark pada lelehan cokelat yang bermain nakal di atas permukaan lidahnya, manis dan terus menancap diingatan. oh, mark benar-benar menghafalkan bagaimana jaemin tertawa dan bagaimana rambutnya bergerak halus menyapu dahi kala kepalanya maju mundur akibat tawanya yang kadang terlalu berlebihan. satu hempasan di udara oleh telapak tangan jaemin membuat mark kembali fokus dan mendengar jaemin bergumam. "aku bukan cinderella, lagipula untuk mencoba mendekatiku tidak perlu menggombal begitu."
"kenapa kau yakin sekali aku sedang menggombal?"
"nah, apakah menyebutku cinderella bukan menggombal, lee monsieur?"
"pardon, mon cher. itu hanya pengamatanku saja, kau sangat cinderella."
"lalu menurutmu aku melihatmu seperti apa?"
satu tarikan disudut bibir menghiasi wajah mark. "mungkin, prince charming?" balasnya sambil lalu.
kali ini jaemin terbahak keras sampai rambutnya terlempar ke belakang dan mark bisa melihat setidaknya lima pasang mata tertuju pada mereka dan mark kembali dibuat mengernyit mendengarnya. "well, nice try. aku harap aku bisa melihatmu sebagai prince charming dari quebec city yang indah ini suatu hari, tuan lee."
KAMU SEDANG MEMBACA
i. parvis litterae
Fanfictionparvis litterae ❨ latin ❩ ❨ n; ❩ small letters ━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━ a markmin's oneshot compilation written in lowercase dedicated to all markmin shipper, proudly present by @amour_leo ━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━